———————————
———————————
"Y/n-Chan! Rin-Chan! Maaf menunggu lama!" Seru Remi dari kejauhan dengan Sae yang berjalan di belakangnya.
Rin yang melihat kedua orang itu pun memberikan tatapan sinis pada keduanya. Sedangkan aku menanggapi seruan Remi dengan senyuman manis, menutupi apa yang sedang kurasakan.
"Lama. Beneran piket atau apa?" Celetuk Rin, yang membuat keduanya terdiam.
"...T-tidak apa! Ya sudah ayo kita pergi nanti kesorean." Alih ku.
Kami pun pergi dari sekolah menuju wahana hiburan dekat sini. Aku berjalan berdampingan dengan Sae, entah kenapa aku merasa kurang nyaman, tidak seperti biasa.
Sedangkan Rin dan Remi berjalan berdampingan di depan ku. Aku melihat Remi sesekali mengajak Rin untuk bercanda gurau, namun diacuhkan.
Entah apa yang ku pikirkan, aku tersenyum melihat itu.
Setelah memesan tiket, kami pun masuk kedalam wahana hiburan.
"Kita berpisah saja. Aku dan Y/n ingin berduaan." Saran Sae yang terkesan paksaan.
"Eh? Padahal kita kesini karena mau menghabiskan waktu bersama, berempat." Sahut Remi, menekankan kata terakhirnya.
"Aku bilang, aku ingin berdua." Balas Sae. Aku melerai keduanya dengan memutuskan untuk berpencar beberapa saat, nanti kembali berkumpul untuk mengakhiri jalan-jalan kami.
Dan mereka setuju.
Kini aku hanya berduaan dengan Sae, tidak biasa suasana diantara kami berdua se-canggung ini. Sae sering menawarkan ku untuk membeli beberapa makan dan minuman di beberapa stand makanan di sekitar sana, namun ku tolak.
"Kenapa nolak terus? Ga biasanya kamu nolak tawaran makan, apa lagi tadi itu makanan favorit kamu." Tanya Sae yang terlihat mengkhawatirkan ku.
"Gapapa, aku ga mau makan." Jawab ku.
"...ya baiklah, mau naik bianglala?" Tanyanya, aku mengangguk sebagai jawaban.
Kami menaiki bianglala, kami berbincang kecil sambil menikmati pemandangan sore yang indah. Tepat di puncak, Sae mengucapkan sesuatu yang membuatku senang namun membuatku juga gelisah.
"I Love You, Y/n." Ucapnya sembari menyingkir helaian rambut ku yang menutupi wajah ku, menyekanya di balik daun telinga ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE || Itoshi Brothers x Reader
Romansa[Sae × Y/n × Rin] . . . "Bodoh! Y/n bodoh! Kenapa tidak terpikirkan dari dulu!? Padahal mereka sudah terang-terangan seperti itu!" "Dasar naif." "...direbut, atau merebut." "Kenapa dia jadi sangat perduli pada seorang perempuan?" . . . -'Jagalah apa...