(3) Awal Kenal

66 7 1
                                    

Sepanjang perjalan menuju sekolah hanya terdengar alunan musik yang diputar diradio mobil Chiko. Ya hari ini Cei diantar Chiko kesekolah.

Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga tak terasa mobil yang mereka tumpangi sudah sampai dipintu gerbang sekolah Cei.


"Nanti mau abang jemput ngga?" Cei menggeleng dengan cepat.

"Ga usah bang, nanti aku mau aku mau kerumah temen."

"Yaudah nanti kalo mau minta jemput telfon abang aja ya." Ucap abangnya. Cei pun mengangguk dan mencium pipi abangnya sekilas dan keluar dari mobil.

Inilah ceisya yang manja dengan orang tertentu. Kadang sifatnya seperti anak TK kadang dewasa kadang galak seperti mama yang melarang anaknya pacaran. Chiko sekarang kuliah di Universitas ternama di Jakarta, ia memasuki semester 6.


***


" Nanti jadi kan dev kerumah lo?" Tanya Ara saat mereka sedang di kantin.

"Iya jadi, itu si febri bawa mobil."

"Pokoknya gue gamau tau harus sediain makan yang banyak." Kata Cesya antusias.

"Nah setuju tuh gue." Ucap Ara gak kalah antusiasnya.

"Iya iyaaa, bawel deh, tenang aja gue udah siapin." Cengir Devi

"Tumben udah di siapin? Biasanya belinya nanti pas mau kerumah." Tanya febri dengan nada menyindir.

"Semalem Harris ngajak gue nyari makan buat dia sama Juna, soalnya nyokapnya lagi keluar kota buat seminar. Nah terus gue cerita kalo besok lo pada mau kerumah trus dia nawarin ke supermall yaudah gua iya-in aja kan biar sekalian." Cengir Devi

"Pantesan." Ucap mereka bertiga serempak.

"Eh lo bawa kasetnya kan Ra?" Tanya Febri, seketika wajah Ara berubah datar dan menatap ketiga sahabatnya.

"Jangan bilang lo gak bawa?" Tanya Cei jengkel.

Mereka berempat nenang suka movie marathon di rumah Devi. Karena rumah Devi lah yang palin sepi di antara yang lainnya.

Orangtuanya yang bekerja di bidang usaha batu bara sering kali ke Kalimantan untuk melihat pekerjaannya di sana. Menyadari wajah ketiga sahabatnya berubah menjadi kesal membuat Ara tertawa terbahak.

"Anjriiitt muka lo pada tegang banget. selow kok gue bawa." Mereka yang mendengar bercandaan Ara sontak menghujani Ara dengan cubitan dan sorakan.

"Eh tapi-tapi si Harris mau ikutan sama si Juna, gapapa?" Tanya Devi takut ketiga sahabtnya menolak.

"Gapapa kok, iya akan guys?' ucap Cei seraya menyenggol sahabatnya yang lain dan langsung dib alas dengan anggukan.

***

Ceisya POV

Entah kesambet apa pak Suseno guru mtk di kelasku, tiba-tiba keluar sebelum bel pulang berbunyi, dan akhirnya di sinilah aku duduk berdua Devi di bangku depan kelasku sambil menunggu Febri dan Ara, karena bete aku mengeluarkan ponsel dan membuka BBM, aku melihat RU dan sesekali tertawa melihat update'an terbaru teman BBM ku. 'lama-lama bala juga banyak yang gak di kenal' batin ku.

Aku memutuskan mem broadcast kontak yang tidak aku kenal dengan 'yang gak kenal DC' sent...

Tak lama kemudian ponselku berbunyi tanda masuk bbm, aku tertegun saat cowo yang bikin aku penasaran mengirim pesan ke aku.

Fake (Smiles or Feelings)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang