(6) Feeling's(?)

41 6 0
                                    

hai hai maaf ya lama updatenya :*

jangan lupa vote and comment:*


*** 


Pulang sekolah ini Cei dan ketiga sahabatnya berencana akan movie maraton dirumah Devi. Mereka mampir disebuah supermarket untuk membeli makanan ringan. Juna dan Harris juga ikut, tapi mereka rupanya datang agak telat. Sesampainya di rumah Devi, mereka pun langsung menuju lantai dua, tempat dimana mereka sering berkumpul atau sekedar mengobrol dan movie maraton.

"Nonton apa lagi nih?" tanya Febri

"Apa aja deh tap—" jawab Ara terpotong

"Oke kalau gitu gue pilih film horror atau gak thiller" ucap

Febri yang yang langsung memotong pembicaraan Ara tadi.

"Ih gue kan belum selesai ngomong Feb!" sungut Ara kesal

sambil memonyongkan bibirnya.

Setelah sekian lama diisi oleh perdebatan oleh Ara dan Febri. Akhirnya pilihan mereka jatuh pada film Coming Soon. Kala kalian gatau film Coming Soon itu apa? Jawabannya adalah film horror.

Febri melihat muka Ara yang cemberut. Akhirnya Febri melempar sukro yang sedang ia makan.

"Udah kali Ra, gausah cemberut terus. Lu gak liat tuh mulut lu udah ngalahin mulutnya donal duck."

Semuanya pun tertawa, dan tak terkecuali dengan Cei yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Ara pun semakin kesal mendengar ejekan Febri.

"Udah deh Feb, lu demen banget sih godain si Ara." ucap Devi

yang menghentikan acara menertawakan Ara. Karena merasa di bela, Ara pun langsung kembali ceria dan langsung memeluk Devi.

"Noh kan emang Cuma kakak Devi yang paling pengertian." mendengar ucapan Ara, Devi pun hanya tersenyum.

"Sejak kapan Devi jadi kakak lo?" tambah Febri yang agak ngeledek Ara

"kakak Devi belain lagi dong" ucak Ara yang sambil memasang muka melasnya ke Devi. Yang hanya di tanggapi dengan tawaan oleh Devi.

Tak lama Harris dan Juna datang, dan langsung mendapatkan tatapan horror mereka semua. Yang di tatap dengan mesam-mesem gak jelas.

"Sorry ya telat heheh" ucap harris kikuk.

Mereka pun duduk dan kembali melanjutkan aktivitas movie marathon. Juna duduk di sebelah Cei, dari tadi Juna terus memperhatikan gerak gerik Cei. Kadang tersenyum atau tertawa sendii dengan ponselnya. sepertinya dari tadi Cei tidak menyadari kedatangan Juna dan harris.

Febri yang menyadari Cei yang keterlaluan sibuk sendiri, akhirnya Febri melempar sukro ke arah Cei.

"Woy Cei, lo ngapain sih? Malah sibuk sendiri. Udah tau kita lagi kumpul" ucap Febri dengan kesal dan semua mata pun tertuju pada Cei

"Eh kenapa? Loh Juna kapan dateng? Dan.. eh Harris kok kalian dateng gue gak tau sih." mereka pun memandang Cei heran.

"Makanya jangan sibk sendiri Cei." Ujar Devi sedikit kesal.

"Oh iya deh maaf, yaudah yuk lanjutin nontonnya." jawab Cei dengan tawa kikuknya, merasa gak enak karna sibuk sendiri.


***

"Harris lo kenal Aron?" tanya Cei pelan ke Harris

"Kenal, tuh temnnya si Juna." tunjuk Harris pada Juna

"Eh iya, temen aku Cei, kenapa emang?"

"Engga, itu..ngg.. dia nge chat gue di BBM." jawab Cei pelan.

"Serius dia ngechat lo duluan?" Tanya Harris kaget

"Shuuuttt berisik banget sih ris, lagi seru nih" ucap Ara tanpa menengok.

"kenapa sih emangnya?" tanya Cei gemas.

"Setau gue sia gak pernah deket sama cewe, apa lagi sampe ngedeketin cewe." ucap Harris yang buat Cei kaget

"Iya kan Jun?" tanya Harris kepada Juna, Juna hanya bengong tak menjawab.

"Woy malah bengong." ucap Harris sambil melempar kacang ke arah Juna

"Eh iya, dia gak pernah deket sama cewe." ucap Juna datar.

"serius? Gak pernah pacaran dong?" tanya Cei antusias

"Cei sekali lagi lu berisik, gue kunciin lu di kamar mandi." Ucap Febri dengan mata tajamnya melihat Cei.

"heheh maaf." Cengir Cei

"Yaudah sesi PDKT nya nanti dulu, sekarang lanjutin nontonnya." Ucap Devi terang

***

"Makasih ya Jun udah di anterin pulang." Ucap Cei yang sedikit malu-malu.

"Iya sama-sama"

"Hmm.. gamau masuk dulu?" tanya Cei "lagian, emang lo gak bosen jadi nyamuk kembaran lo mulu?" lanjut Cei dan Juna hanya terkekeh

"Haha iya sih, gapapa nih emang kalo akumasuk?" tanya juna.

"Ya gapapa lah Jun, kaya sama siapa aja ih" Hanya sebentar Juna main kerumah Cei. Karna Harris sudah menelfonnya. Entah kenapa saat Juna pulang rasanya ada yang hilang... Apa mungkin Cei jatuh cinta sama Juna? Secepat itu? Semua bikin Cei pusing.

Ddrrttt... ddrrrttt...

Ponsel Cei bergetar dan tanda BBM  masuk. Ternyata dari Aron, akhirnya Cei sibuk lagi dengan ponselnya.

Cei bingung dengan perasaannya saat ini. Saat ia dekat dengan Juna ia merasa nyaman, tapi saat ia berhubungan dengan Aaron dia merasa penasaran. Apalagi ingat kata-kata Harris bahwa dia gak pernah dekat dengan cewe lain. Penasaran belum tentu suka kan? Tanya batin Cei.

Fake (Smiles or Feelings)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang