(2) Brother's

142 8 2
                                    

Cei menatap bosan handphone nya, biasanya setiap ia pulang sekolah selalu ada BBM dari Reon. Namun sekarang handphone nya sepi tak berguna. Karena bosan cei membuka aplikasi BBM , dan ia baru ingat bahwa kemarin ia meminta promote kepada Harris.


ia perhatikan satu persatu kontak yang masih asing baginya. 'ga ada yang menarik' gerutunya. Sampai akhirnya ia melihat satu kontak cowo yang menurutnya Ganteng


Cei semakin penasaran dengan pemandangan di foto cowo tersebut, cowo tersebut foto di bawah gapura sekolahan... cei perhatikan nama sekolah cowo tersebut dan... "WOWW" teriak cei walau tak kencang.


'Singapore International High School' tulisan di gapura tersebut yang membuat cei setengah 'kaget'. "Pantes ganteng, orang luar ternyata" ucap cei.


Cei perhatikan lagi foto cowo tersebut entah ada magnet apa cei selalu ingin memandang foto cowo tersebut . "Keren juga si Harris bisa temenan sama orang luar " gumam cei.


***


"Cei, sayang makan dulu yuuk.." Teriak mama Cei dari bawah.


"Iyah ma bentar dulu." Teriak cei tak kalah kencang dari dalam kamar.


"Yaudah jangan lama-lama yah, kasihan tuh abang kamu udah nungguin."


Sebenernya cei malas banget turun ke bawah buat makan, tapi karena mamanya bilang ada abangnya akhirnya ia terpaksa turun ke meja makan.


"Kamu kenapa dek?" Tanya ka Chiko "Kok ga semangat gitu?" lanjutnya.


"Gpp kok bang." ucap cei sambil duduk di sebelah ka chiko. Cei tau kalau abangnya ini overprotectiv . Chiko Madani Bramantyo nama lengkap abangnya. Ganteng, hidung mancung, punya otot dan berperut sixpact, perhatian tetapi ada yang kurang dari abangnya itu...


Abangnya ga pernah mempunyai pacar !!! bukan abangnya seorang Homo tetapi abangnya terlalu sibuk dengan pelajaran dan dengan dirinya. Ia besyukur mempunyai abang seperti chiko tetapi kadang ia ingin seperti Ara, mempunyai kaka perempuan yang bisa di ajak shopping.


"Awaww." Teriak Cei sambil mengusap keningnya yang tiba-tiba sakit.


"Abang lagi nanya malah bengong kamu dek." Cibir Chiko, ternyata abangnya yang menyentil keningnya.


"Hehehe" Cengir Cei.


"Maaf bang, eh iyah tadi abang nanya apa?" Tanya Cei.


"Tadi abang nanya, kamu putus yah? " Ucap Chiko mengulang pertanyaannya. Cei membulatkan matanya.


"Kok abang tau?" Ucap Cei kaget.


"Udah-udah curhatnya nanti dulu, sekarang makan dulu." Ucap mama yang datang sambil membawa sayur.

Fake (Smiles or Feelings)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang