6•

2.9K 65 1
                                    

❗⚠️HARAP DI BACA⚠️❗

Nama panjang Keila yang tadinya cuma Keila Arrum aku tambahin jadi Keila Arrum Arunika

Sesuai apa yang di katakan Gama tadi, sehabis sepulang sekolah, ia dan anggota Phoenix akan menemui Adran dan anggota black killer lainnya untuk taruhan balap motor.

sekarang pukul 17.30, yang menandakan sebentar lagi matahari akan tenggelam

Gama mengumpulkan semua anggota Phoenix di markas mereka, letaknya di gedung tua yang sudah tidak terpakai lagi

"Gimana, udah kekumpul sebagian?" Tanya Gama, mata tajamnya menatap puluhan anggota Phoenix yang akan ikut turun malam ini dengannya.

"Udah bos, aman" jawab Vano

Gama mengangguk "Jangan ada yang bawa senjata tajam, kita pake tangan kosong dulu kalo sampe mereka ngajak ribut" tegas Gama dingin kepada puluhan anggota Phoenix yang sedang berkumpul.

"Siap, bos" jawab mereka serempak

Selanjutnya, Andreas, wakil ketua Louix, memimpin untuk berdoa sebelum mereka pergi meninggalkan markas mereka

"Sebelum pergi, baiknya kita doa terlebih dahulu sesuai kepercayaan masing masing, berdoa di mulai"

Dan setelah berdoa, mereka pergi beramai ramai meninggalkan markas mereka untuk menemui Adran dan anak buahnya.

ɢ ᴀ ᴍ ᴀ ʀ ᴀ

Keila terduduk lemas di lantai kamar mandi, ia masih belum bisa menerima fakta, bahwa di dalam perutnya kini tengah hadir sesosok janin yang belum sempurna, gadis itu kini tengah mengandung anak laki laki yang ia saja tidak tahu siapa laki laki itu,

Keila menangis sejadi jadinya, orangtua nya diatas sana pasti sangat kecewa melihat Keila saat ini,

"Ibu, Ayah, maafin Keila, maafin Keila gabisa ngejaga kehormatan Keila, maafin Keila juga uda buat ibu sama Ayah kecewa di atas sana, Keila bener bener minta maaf" ujar Keila sembari menangis sejadi jadinya

Gadis itu benar benar merasa bersalah kepada kedua orang tuanya, Keila gagal menjadi anak satu satunya yang orangtua nya inginkan, dirinya dibesarkan untuk menjadi perempuan yang mempunyai harga diri, dan ibu nya dulu sering sekali berpesan kepada Keila, bahwa dirinya harus menjaga kehormatannya sebelum gadis itu menikah, tetapi nyatanya Keila gagal mempertahankan apa yang ibu nya pesankan kepadanya

Meski seperti itu Keila tidak sepenuhnya menyalahkan janin yang ada di dalam perutnya, gadis itu berpikir bahwa janin yang ada di dalam perutnya memang di takdirkan tuhan untuk ia jaga dan ia rawat

Keila beranjak dari kamar mandi, matanya sembab, ia sudah tidak punya tenaga lagi untuk menangis, gadis itu sudah sangat lama menangis di dalam kamar mandi.

ɢ ᴀ ᴍ ᴀ ʀ ᴀ

"Akhirnya dateng juga jagoan kita" ejek Adran sembari tertawa puas kepada Anggota Phoenix ketika mereka baru saja sampai di tempat yang dimana Adran pinta, yaitu jalanan umum yang sering di pakai untuk balap liar, Gama turun dari motornya, di ikuti oleh Andreas, Rio, Vano, Jean, dan Anggota Phoenix lainnya,

"Gue kira lo semua gabakal dateng kesini" ujar Edgar, wakil ketua Black killer, dengan nada mengejek

"Kita bukan pengecut kaya lo semua, yang cuma bisa ngingkarin janji gitu aja" jawab Gama dengan nada dingin, skak, ia sangat muak dengan apa yang di rencanakan Adran dan anak buah nya itu, mereka sudah kalah sejak dulu, seharusnya mereka tidak pernah mencari gara gara lagi dengan Phoenix,

G A M A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang