Episode 3

127 21 3
                                    



Bangun dengan kepala yang sedikit berat, Taehyung tetap memaksakan dirinya bangun lebih awal pagi ini. Mungkin efek basah-basahan semalam masih terasa. Bersyukur ada Jeongguk yang semalam memberikannya teh kamomil hangat. Jika tidak, mungkin sekarang dia terbangun dalam keadaan flu berat.

Tujuannya hari ini bangun lebih awal adalah untuk memberikan kesan baik lagi pada Jeongguk. Ingin mengesankan Jeongguk dan berharap hari ini tidak akan membuat kekacauan. Masih pukul enam pagi menurut jam yang tergantung di dinding. Suhu udara yang memang semakin rendah membuat Taehyung tiba-tiba bergidik, padahal dia sama sekali tidak menyalakan pendingin ruangan.

Kedua kakinya diturunkan perlahan, mencari keberadaan sandal rumahan mengikuti insting. Karena kedua matanya masih sibuk dia kucek agar mau terbuka lebih lebar. Mengalihkan pandangan ke arah nakas, Taehyung melihat tumpukan baju milik Jeongguk yang belum sempat dirapikan ke dalam lemari. Diambilnya satu hoodie berwarna hitam lalu digunakan. Tercium dengan segar aroma dari softener yang Jeongguk pakai untuk mencuci. Menghirup napas dalam-dalam, paru-paru Taehyung kini dipenuhi oksigen yang tercampur dengan aroma pelembut pakaian. Dan Taehyung pikir sepertinya dia bisa sedikit menemukan aroma parfum Jeongguk yang tertinggal di sana.

Menguap pelan, Taehyung meraih kenop pintu dan kembali bergidik ketika merasakan suhu dingin dari benda berbahan aluminium tersebut. Inginnya kembali bergelung bersama selimut yang tebal dan hangat, tapi tekadnya untuk membuat Jeongguk takjub sudah bulat. Hitung-hitung balas budi, katanya.

Berjalan menuju dapur, Taehyung terus melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ingin menengok kondisi wastafel yang semalam tak sengaja dia rusak. Namun ternyata, keran sudah terpasang lagi dengan baik, juga lantai kamar mandi sudah kering. Mencebik, Taehyung jadi merasa bersalah lagi. Semalam Jeongguk pasti menyempatkan diri untuk memperbaikinya.

Wajah dia bilas ringan. Begitu takjub karena bulir-bulir air yang dingin seperti menarik kesadarannya secara penuh. Tidak lupa menyikat gigi, agar semakin segar. Berpikir sebaiknya mungkin hari ini dia berangkat mandi juga, mengingat kemarin seharian penuh dia tidak mandi. Apalagi di hari pertamanya bekerja Taehyung sudah banyak mengeluarkan keringat.

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian membersihkan tubuh, Taehyung sedikit berkeliling rumah. Mencari apa yang bisa dia lakukan untuk membantu Jeongguk. Rumah masih begitu sepi, Taehyung pikir itu hal yang wajar karena memang hanya Jeongguk yang menempati rumah ini dan sepertinya Jeongguk belum bangun. Taehyung tidak menemukan apa yang bisa dia lakukan karena rumah Jeongguk sangat bersih. Taehyung berpikir lagi, mungkin Jeongguk butuh seseorang yang bersedia untuk membuat rumahnya berantakan.

Fokus Taehyung kini tertuju pada satu pigura foto berukuran cukup besar yang digantung di dinding. Itu foto keluarga Jeongguk. Ada Tuan dan Nyonya Jeon yang duduk di kursi kayu yang mengilap, sedangkan di belakang mertuanya tersebut berdiri Jeongguk dan Jeonwoo. Keempatnya menggunakan setelan formal. Tuan Jeon masih tampak begitu gagah di usianya yang sudah senja. Nyonya Jeon tak kalah memesona, kedua tangannya bertaut begitu anggun di atas paha. Lipstik bewarna merah cerah menghias bibirnya yang sedang tersenyum lebar.

Taehyung berdecak ketika melihat wajah Jeonwoo. Orang ini yang ikut turut menyusahkan dirinya dua tahun lalu. Taehyung mual jika harus melihat wajah Jeonwoo terlalu lama. Masih dendam, katanya. Mengalihkan pandangan, Taehyung kini memerhatikan foto Jeongguk. Jeongguk tersenyum tipis dalam foto, begitu manis. Sepertinya foto sudah cukup lama diambil karena Jeongguk masih tampak begitu muda. Walaupun Taehyung akui jika Jeongguk ternyata memang sudah setampan itu sedari dulu.

Beberapa menit Taehyung memerhatikan foto tersebut, walaupun yang dia perhatikan hanya Jeongguk seorang. Masih tidak habis pikir kenapa Jeongguk hingga kini belum menceraikannya. Padahal pernikahan ini jelas Jeongguk juga tak pernah menginginkan. Jeongguk juga sama ruginya. Apalagi dengan wajah setampan itu, Taehyung yakin Jeongguk bisa mendapatkan yang berkali-kali lipat lebih baik dari dia. Mungkin jika ada kesempatan untuk saling berbicara, Taehyung yang akan lebih dulu membahas rencana perceraian mereka.

Substitute Groom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang