Matahari perlahan mengintip dari sela tirai kamar yang di huni dua namja yang tengah berpeluk erat...
Selang beberapa detik kemudian, yang lebih mungil perlahan membuka kedua matanya.. mengerjab perlahan.
Ia mengedarkan pandangannya, dan hampir terpekik saat mendapati namja temannya -teman tidur- yang berbaring di sampingnya. Beruntung namja itu masih tertidur.
Secara mengendap endap, namja mungil itu bangun dan berjalan berlahan ke arah kamar mandi.
Ceklek
Bahkan suara pintu kamar mandi yang tertutup tidak terdeteksi sama sekali.
Namja mungil itu berdiri di depan cermin dan secepat kilat menggapai sisir yang entah ia dapat dari mana lalu merapikan rambutnya yang acak acakan. Tak perduli dengan penampilannya yang topless, ia berfikir bahwa tetap tampan saat bangun adalah hal penting.
Tak lupa ia memoles sedikit bedak dan lipbalm sebagai pelembab.
Di rasa cukup, ia kembali mengendap dan berbaring di samping namja tampan yang masih asik dengan tidurnya.
Ia memejamkan matanya dan bertingkah seolah ia sungguh lelap dengan tidurnya.
Selang berapa menit, namja mungil itu mengintip dan mendapati pergerakan dari namja tampan di sebelahnya.
Namja tampan itu membuka matanya dan melihat bahwa namja mungil itu juga baru terbangun, nyatanya tidak.
"Luhan.. bagaimana bisa kau selalu terlihat cantik di pagi hari?" Ucap namja tampan itu dengan wajah mengantuk.
Yang di sebut Luhan pun hanya tersenyum inosen
"Ahh.. Sungguh, Suho?"
Yang namanya Suho pun mengangguk.
Dasar
...
Luhan terlihat sibuk dengan alat masaknya sebelum ia melihat Suho yang berniat membuka pintu apartement.
"Hey, kau sudah akan berangkat?"
Suho menoleh.. dan tersenyum manis.
"Ohh ya.. aku ada janji"
"Tapi aku membuat sosis telur, kau tak ingin sarapan?"
Dengan segera suho melepas tas nya dan bergabung bersama Luhan di meja makan.
"Hey.. umm mungkin kau mau jadi pasangan ku pada acara pernikahan Baekhyun?" Tanya Luhan untuk mengisi kekosongan.
Suho seketika menatap Luhan dengan pandangan sulit terbaca
"Apa orang tua mu akan datang juga?"
"Kurasa begitu.. jelas karna itu pernikahan adik ku kan" Luhan tersenyum kikuk.
Suho mengguk kecil..
"Entahlah.. itu sedikit serius sepertinya"
Luhan membuang nafasnya..
Namun detik selanjutnya ia kembali menatap Suho yang sibuk dengan makanannya..
"Ku fikir kau terlambat..."
Suho sadar memang nada Luhan perhatian hanya saja senyumannya itu seolah mengusirnya..
Menit berikitnya Luhan mengantar kepergian Suho hingga pintu.
"Kalau kau mau bercinta, kau bisa hubungi aku" jelas Suho.
Luhan menampilkan senyum paksa..
"Thanks suho... kau memang murah hati"

KAMU SEDANG MEMBACA
What's your number? - Hunhan
Fanfiction[Ini adalah ff remake ini ber rating dewasa..] ... Luhan merasa cukup lelah saat sadar ia tak bisa bertahan lama dengam satu teman kencan. ... "Baek sebenarnya berapa banyak hubungan lagi yang harus ku jalani hingga mendapatkan yang tepat?" "Pasti...