Luhan melangkah cepat dengan ponsel terselip di antara bahu dan telinganya, Ia jalan terseok menjauhi stasiun kereta.
"hei, aku bertanya pada asistennya Eric, dan dia bilang Eric akan melakukan penelitian di perpustakaan pusat sepanjang hari. Kau bisa gunakan kesempatan itu" suara Sehun di sebrang sana malah di jawab ringisan kecil oleh Luhan.
"tunggu. Oh astagaa kaki ku keram duduk di keretaa. Ini kesemutan sialan!" Luhan mengurut pahanya dari luar celana kain hitam nya yang licin. Terus meringis tak perduli jika sekeliling memperhatikan.
"pukul"
"benarkah?" Luhan mulai memukul pahanya dengan keras, ajaibnya Ia tak merasakan apapun karena sedang kesemutan.
"aku memukul pahaku" adu Luhan pada Sehun. Orang-orang sekeliling makin memperhatikannya, hingga Luhan tak sadar jika Sehun sedang terkekeh di sebrang sana.
"apa lihat-lihat? Kakimu tak pernah keram sebelumnya?" sinis Luhan begitu sadar orang-orang memandangnya dengan aneh. Dan Ia melupakan jika ponselnya masih tersambung dengan Sehun.
pemuda pucat di sana kembali terkekeh gemas.
Keramnya sungguh hilang, dalam hati Luhan berterima kasih pada Sehun.
"suara apa itu?" tanyanya begitu sadar ada suara aneh di telinganya. Mata Luhan memicing curiga.
Sehun terdiam sesaat. "bukan apa-apa"
"hei, Lu, aku tak tau kau ternyata penggemar 5Sos" pernyataan Sehun membuat Luhan merolling kedua matanya namun tersenyum kecil kemudian,
Air wajah Luhan berubah datar "tuan Sehun, kau tau, melihat lagu-lagu di mp3 seseorang sama halnya seperti membaca buku harian orang itu" tanpa menunggu jawaban, Luhan menutup ponselnya dan memilih melangkah cepat, tapi sebuah pesan masuk menggetarkan ponselnya.
Pesan gambar.
Itu dari Sehun. Sehun yang sedang berendam dalam bak mandi yang terlihat tak asing dan tersenyum lebar bersama mp3 player Luhan di tangan kanannya.
"Oh astaga, dia menggunakan bak mandi ku" Luhan terkekeh akhirnya
Luhan melangkah sambil menunduk, jari-jarinya mengetikan sebuah pesan balasan pada Sehun, ketika tiba-tiba bahunya di senggol dengan keras oleh seseorang. Lebih tepatnya mereka bertabrakan satu sama lain.
Orang itu meringis begitu juga Luhan. Untungnya tidak ada yang terpental jatuh.
Luhan buru-buru mendongkak setelah mengusap bahu kirinya yang berdenyut.
Orang itu. "Donghae!?" bagaimana mungkin dia ada dimana-mana?!!!!!!
"Luhan!? Apa yang kau lakukan disini?" dan pria itu tak kala terkejutnya.
Keduanya memasang wajah sama shocknya
"a-aku.. aku mengunjungi tunanganku" Luhan menaikan nada suaranya, bangun kembali percaya dirimu Lu.
Donghae menaikan sebelah alisnya, Ia berdehem sekilas "Tunangan mu yang di Kutub Utara?"
Luhan tersenyum angkuh-ragu sebenarnya- "yup! Dia baru saja kembali"
Entah mengapa, mantan kekasihnya itu memunculkan senyum main-main yang tidak Luhan suka "wow, jadi tunangan mu kembali ke Korea dan kebetulan berada di perpustakaan pemerintah di waktu yang sama dengan rapat kerja ku?" tanya Donghae penuh selidik.
Wait!!! Apa dia sedang berfikir bahwa aku menguntitnyaa?! Bajingan sok ganteng!
Luhan berdehem lagi, kerongkongannya tiba-tiba kering "ya, dia akan meeting dengan presiden"
KAMU SEDANG MEMBACA
What's your number? - Hunhan
Fanfiction[Ini adalah ff remake ini ber rating dewasa..] ... Luhan merasa cukup lelah saat sadar ia tak bisa bertahan lama dengam satu teman kencan. ... "Baek sebenarnya berapa banyak hubungan lagi yang harus ku jalani hingga mendapatkan yang tepat?" "Pasti...