"oh my god, itu Minho-" Luhan tetap diam memperhatikan bahkan ketika Minho mulai berjalan kearah mobil, yang luhan yakini sebagai mobilnya "-Ia terlihat baik-baik saja untuk seorang pria yang akan bercerai"
Sehun ikut menoleh kearah pria yang Luhan maksud. Minho terlihat memakai mantelnya sebelum masuk kedalam mobil. Sehun kemudian menoleh kearah Luhan. Wajah namja rusa itu berubah cerah lagi. Dan Luhan ikut menoleh kearahnya.
"oke.. kau bisa pergi. Aku bisa mengambil alih dari sini" jelas Luhan lalu mendorong dada Sehun begitu saja.
Bukannya pergi, Sehun malah balas mendorong Luhan "jangan mendorongku"
Luhan mendorong lagi Sehun "pergi dari sini"
Sehun balas mendorong lagi "kubilang jangan mendorongku"
Luhan kembali mendorong sehun sekut tenaga dan Sehun merusaha menahan badannya tak bergerak.
"sehun pergi dari sini!"
"kubilang jangan mendorongku!!"
"yak pergi!"
"hey. Kubilang jangan mendorongku!"
Dan mereka membuat kegaduhan mereka sendiri... hingga tak sadar jika seseorang terusik dengan mereka.
Orang itu memperhatikan mereka.
"jangan mendorongku Luhan!'
"makanya kau pergilah!!'
Seseorang kemudian menyahut...
"Xi Luhan? Itu kau?"
....
....
....
"Mi-minho?! Astaga aku tak percaya ini. Sebuah kebetulan yang menyenangkan"
Sehun melotot horror kearah Luhan begitu mendengar aksen bicara lelaki rusa itu yang berubah. Alis terangkat sebelah.
"bagimana mungkin bisa kebetulan seperti ini?" sambung Luhan lagi. Dan Sehun tak mampu menyembunyikan tawanya begitu mendengar aksen Luhan yang terdengar sangat konyol. Dia sengaja menggunakan aksen daerah seperti itu , pikir Sehun masih dengan tawanya.
Sedangkan Minho sama sekali tak perduli dengan Sehun, Ia hanya sibuk meneliti Luhan dari atas kebawah "ini.. astaga sangat senang bisa bertemu dengan mu" jawab Minho, aksen bicaranya sedikit asing tapi terdengar lebih baik di banding Luhan.
"ya ini sungguh menyenangkan" Sehun ikut menyahut dengan logat bicara persisi seperti Luhan. Fuck you, Oh Sehun! Umpat Luhan dalam hati.
"oh minho, ini tetangga ku Oh Sehun. Mungkin kalian bisa berkenalan lebih akrab jika saja Sehun tidak punya urusan penting. Iyakan Sehun? Maka dia harus pergi sekarang" ucap Luhan berusaha menjawab ekspresi kebingungan di wajah Minho yang merasa mulai terusik dengan Sehun yang cekikikan.
"oh, tidak. Tentu tidak. Aku masih punya waktu" Sehun mengedipkan sebelah matanya kepada Luhan, berniat menjahili pria rusa itu lebih jauh.
"aku Minho. Senang berkenalan dengan mu" Sehun menerima dengan semangat uluran tangan Minho "tidak, aku yang sangat senang bertemu denganmu. Aku Sehun"
Selepas itu, Minho kembali menatap takjub pada Luhan. Terlihat sekali jika pria 'baru bercerai' itu tertarik pada pemuda rusa di samping Sehun. "wow.. ini.. sungguh sesautu yang menyenangkan.. tunggu apa kau terlihat secantik ini saat kita berkencan dulu?"
"ah saat itu aku tidak berponi. Well, aku berusaha memanjangkan poniku sekarang" cengir Luhan, merasa sedikit tersendiri sebenarnya.
Ah di samping itu, tangan Luhan sudah sangat gatal ingin meninju wajah Sehun yang masih saja cengengesan disebelahnya, walau sekarang tanpa suara... namun bukankah itu malah makin menyebalkan?
![](https://img.wattpad.com/cover/41000851-288-k511222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
What's your number? - Hunhan
Fanfiction[Ini adalah ff remake ini ber rating dewasa..] ... Luhan merasa cukup lelah saat sadar ia tak bisa bertahan lama dengam satu teman kencan. ... "Baek sebenarnya berapa banyak hubungan lagi yang harus ku jalani hingga mendapatkan yang tepat?" "Pasti...