Chapter 8

4K 322 16
                                    

Luhan memasuki Pub itu dengan langkah cukup tergesah, Ia tau Sehun sudah menunggunya sedari tadi. Dan ternyata tak cukup susah menemukan Sehun karena Ia sudah melihat punggung namja itu, duduk sendirian disalah satu meja dipojok ruangan.

"ternyata kau bekerja dengan cepat" Luhan langsung mendaratkan pantat seksinya di atas kursi didepan Sehun.

Luhan menatap Sehun dengan sangat exited. Sehun mengidikkan bahunya "yang satu ini cukup mudah. Ia punya wesite, supersexymagic.com" Luhan sempat mengkerutkan kening. Tapi mencoba tak perduli. Sejujurnya nama website itu terdengar cukup mengganggu. Ia mengedarkan pandangannya kesana kemari. Perasaannya cukup campur aduk. Gugup, penasaran, tak sabar, dan banyak hal lain yang membuat Luhan cukup terlihat gelisa.

Sedangkan Sehun hanya memperhatikan segala gelagat Luhan dengan sebelah alis terangkat. "kau kenapa?"

"umm.. kurasa aku yakin bisa menemukannya, jadi kau bisa pergi Sehun"

Sehun menegak gelas kecil itu "dan melewatkan pertunjukannya?"

Mata rusa itu melotot "tunggu... jangan bilang kau ingin berada di antara aku dan dia selama kami berbincang?"

Sehun mengidikan bahunya lagi "walau sebenarnya itu juga menarik, tapi yang ku maksud pertunjukan adalah itu... right behind you" Sehun menunjuk dengan dagunya, Luhan lalu mengikuti arah pandang Sehun yang mengarah ke meja bertender di belakangnya.

Luhan menganga.

Disana, seorang pria tengah memainkan jari-jarinya dengan cepat didepan wajah seorang wanita yang setia menonton aksinya, kemudian tangan pria itu bergerak cepat kebelakang telinga wanita itu dan seketika sebuah koin muncul teapt berada ditangan pria itu, pria yang Luhan kenali sebagai mantannya.

Ketika pertunjukan itu selesai, Sehun malah tertawa.. sepertinya pria pucat itu terhibur. Luhan menoleh lagi kearah Sehun dengan Senyum yang entah apa maksudnya.

"oke, aku sudah selesai disini" Luhan buru-buru bangkit meninggalkan Sehun.

"tunggu... hanya itu saja? Kau tak ingin berbicara dengannya?" tanya Sehun ketika Ia sudah mengejar Luhan.

Keduanya sudah berada di luar. Luhan berjalan lebih dulu.

"kenapa? Apa karena Ia seorang bartender?"

Luhan terhenti sejenak, menoleh kearah Sehun. Lebih tepatnya Luhan menunggu Sehun untuk bisa berjalan disampingnya.

"bukan. Masalahnya adalah karena Ia masih menjadi bartender. Ia masih persisi sama seperti 3tahun yang lalu, seorang pesulap yang tertidur hingga siang, dan menjadi bartender sampai jam 3 pagi... dan mengambil uang dari seseorang tentunya. Sebenarnya Ia mengambil koin mu, bytheway. "

Sehun menatap bingung pada Luhan "so why? Kau bisa bersenang-senang bersama masa lalu"

"tidak. Well meskipun tidur bersamanya tidak akan menambah jumlahku, tapi aku tak bisa menghabiskan waktu lagi bersama pria seperti dia"

Tangan Sehun seketika menahan lengan Luhan "wait wait..-" membuat keduanya berhenti dan berhadapan "-jadi ini soal masalah itu? Kau tak mau menambah jumlah mu. Itu sebabnya kau tak mau tidur denganku." Sehun berkacak pinggangnya sambil mengangguk-ngangguk. Ia bahkan tertawa merasa Luhan terlalu konyol. Dan Luhan sendiri tak dapat menyembunyikan salah tingkahnya.

"tidak... maksudku bukan itu saja. Aku masih punya banyak alasan untuk tidak tidur denganmu, percayalah" saut Luhan cepat dengan sedikit tawa.

Namun Sehun menyangkal lebih dulu "tentu saja karena itu-" mereka kembali berjalan beriringan. Jika ingin jujur mood Luhan sedikit tertolong sekarang. "-aku tak mengerti kenapa para bottom begitu perduli dengan jumlah teman tidur mereka"

What's your number? - HunhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang