1.PERGI

527 40 10
                                    

KOREKSI KESALAHAN KETIKAN!!

*

Hari Senin, siapa yang tidak benci? itu merupakan hari yang melelahkan ada upacara ditambah cuaca yang tidak mendukung. membuat sebagian murid mengeluh.

Seharusnya mereka senang karena atas jasa pahlawan yang telah gugur membela negara ini, kemerdekaan telah di capai.

Jangan malas untuk ber-upacara, kalian harus bangga untuk itu.
Jangan seperti kebanyakan murid yang selalu saja mengeluh walau tak semua. Salah satunya adalah Anara Sellora, yang berdumel tak jelas sesekali matanya menyapu lapangan upacara, mencari sosok Crush yang bernama Ryan.

"Aduh, Ryan mana sih?" Tak berhenti mencari dimana sosok itu, dan ketemu.

Anara tak berhenti menatap Ryan dari barisan yang jauh itu, Amanat sang kepala sekolah tak ia dengarkan lagi, malah asik memandang ciptaan Tuhan yang sempurna itu.

Setelah berabad abad menunggu amanat kepala sekolah selesai, tibalah saatnya MC mengatakan Upacara selesai, semua murid langsung berkeliaran memasuki kelas masing masing dan menunggu guru masuk lalu mengajar di dalam kelas.

Murid murid di sini sangat tertib, bila guru belum datang maka mereka akan tetap di dalam kelas. Dan bila terjadi jam kosong maka mereka akan menggunakan waktu itu untuk belajar, agar kedepannya mudah mengerti penjelasan yang di berikan oleh guru.

Jarang di dapati murid yang terlambat, kalau di temukan pasti murid itu punya Alasan yang jelas.

Lama menunggu hingga tiba bel istirahat berbunyi. Anara bergegas menghampiri kelas Ryan sambil membawa sebuah kotak bekal di tangannya.

"Eh Ryan ini buat kamu." Di berikanlah kotak bekal itu pada Ryan. tetapi Ryan hanya acuh dan meninggalkan Anara sendiri.

"CK, gangguin aja." Itu sahabat Ryan yang memang tak menyukai Anara, menurutnya Anara itu pengganggu hubungan antara Ryan dengan Callora. pacar dari Ryan.

"Eh, Anara sini biar gue aja yang bagi ke Ryannya." Anara hanya mengangguk dan memberi kotak bekal itu ke Vano.

Berbeda dengan Bima, Vano seakan akan membela Anara. Vano baik dan Bima tidak baik. Menurut Anara.

Setelah kepergian Vano, gadis itu berbalik menuju kelas. Harus turun tangga dulu karena memang kelas senior berada di lantai dua.

Kepergian Anara di hiasi dengan senyuman tulus, semoga Vano memberikan bekalnya pada Ryan dan pemuda itu memakan masakan spesial Anara.

Doa Anara selalu.

*

Sorenya setelah pulang dari sekolah, kini gadis itu bersiap siap untuk menuju ke rumah sakit. Setelah selesai, gadis itu memesan taksi terlebih dahulu.

Sampai di tujuan sekarang gadis itu kini memasuki ruangan di sana. kemudian disambut hangat oleh dokter yang biasa menanganinya.

"Gimana keadaan kamu?" topik pembicaraan dimulai.

"Saya baik dok." Ucap gadis itu, yang bernama lengkap Anara Sellora.

Dokter itu mengangguk kemudian memberi obat kepadanya.

"Ini, kamu rajin minum ya. biar keadaan kamu lebih baik lagi." Ujar dokter.

"Makasi dok, tapi saya masih bisa sekolah kan?" Tanya Anara itu.

Lagi, dokter itu mengangguk.

"Iya, tapi jangan sampai kecapean, sakit yang kamu derita bukan main main." dokter itu Destia. dokter yang telah merawat Anara selama tiga tahun ini.

"Pasti dok." kemudian berkeinginan untuk pamit.

"Kalau begitu, saya pamit dulu."

"Iya."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Dan bergegas pergi dari ruangan itu, ruangan yang selama tiga tahun ini selalu di kunjungi.

*

Hari selanjutnya masih seperti itu, Anara yang mengganggu Ryan dan Ryan yang tak peduli pada Anara. kalau kalian tanya dimana kekasih Ryan, jawabannya dia baru saja menuju kelas. Callora memang tak merasa terganggu dengan kehadiran Anara, yang mencoba mendekati Ryan. menurutnya selagi itu tak sampai pada batas yang tak wajar. jadi aman aman saja.

"Eh kak Ryan, kotak yang kemarin kak Vano kasih ke kakak mana?"

"Gue buang." Singkatnya. Ryan sebenarnya malas meladeni Anara, tapi mau gimana lagi..gadis ini sangat mengganggunya.

"Kok kamu buang sih? kan udah aku bikinin." Anara memajukan bibirnya, pertanda cemberut.

Melihat ekspresi itu membuat Ryan berlagak ingin muntah, tapi Anara tak melihatnya.

"Lain kali nggak usah bikinin." Ujar Ryan sebelum melengos pergi, meninggalkan Anara sendiri.

*

Di malam ini, Anara sedang malas malasnya, pekerjaan sudah semua di lakukan dan sekarang Anara sedang santai santai di atas ranjang miliknya.

Karena tak ada pekerjaan Anara akhirnya memutuskan untuk mengirim pesan pada Ryan.

Ada lebih seratus pesan yang belum terbaca, masih ceklis dua.

Apa Ryan sesibuk itu?

Setidaknya balas satu saja pesan Anara, hampir sedih namun tak jadi. Ini Ryan, dan Anara harus semangat untuk memperjuangkan pemuda itu.

Kak Ryan
--------

Halo kak

Kak Ryan lagi ngapain?

Kakak lagi belajar ya?

Kak Ryan balas pesan aku dong

Kak Ryan

Kak Ryan!

Ih!kakak ko nggak balas sih!

Keluar dari kolom percakapan, lalu melempar handphone sedikit keras.

Anara merenggut kesal, pasalnya Ryan aktif tapi pesannya tak satupun di balas. karena juga sudah malam akhirnya Anara memutuskan untuk tidur.

Perjuangan untuk besok menantinya.

Semangat!

Tapi sebelum itu gadis itu membuka laci samping ranjang dan mengambil tempat botol berisi obat kemudian meminumnya. lalu memejamkan mata karena rasa pahitnya.

Huh, penyakit pengganggu!

Malam ini, Anara tidur dengan tenang. Jarang Anara merasa sakit lagi setelah rajin meminum obat.

Berdoa teman teman, semoga Anara sehat selalu.

*

Hey kamu!

Tinggalkan vote dan komen apa saja. Untuk itu dapat membuat senang hati aku.

PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang