KOREKSI KESALAHAN KETIKAN!!
*
Seminggu kemudian
Di sebuah bandara, kini terdapat gadis dan seorang pemuda di sampingnya tengah memainkan hpnya. sedang sang gadis hanya diam.pemuda itu kemudian mengajak gadis itu untuk makan sebentar di cafe bandara itu. mereka memasuki salah satu cafe.
Mereka duduk, waktu pemberangkatan masih sekitar tiga puluh menit lagi. Pemuda itu memesan makanan.
"Aku ngga percaya" lirihnya.pemuda itu mengangkat sebelah alisnya, menatap gadis itu.
"Ngga percaya kenapa?" tanyanya.
"Aku akan ninggalin negara ini, aku ngga tau apa aku bisa....balik lagi." Pemuda itu kemudian berdehem ketika hening beberapa saat. Dia benar benar tak akan membiarkan itu terjadi, tidak akan.
"Lo harus percaya, kita hanya manusia. ngga tau kedepannya gimana, tapi kita juga harus berpikir positif, agar kita tak ragu akan apa yang kita jalani. Lo tenang aja, gue bakal berada di samping lo."pemuda itu tersenyum. mencoba agar gadis di depannya ini percaya.
Gadis itu menatap wajah tampannya. dirinya tertegun sesaat ,namun kembali tersadar."iya, makasi udah buat aku percaya."
Di sebuah kamar, terdapat sosok gadis tengah merunduk ketakutan. dia telah melakukan kesalahan besar. tamatlah riwayatnya.
Gelapnya kamarnya akibat tak ada cahaya yang memasuki ruangan itu. gordennya di biarkan saja menutupi jendela. pintu terbuka menampakkan wanita paruh baya. dia berjalan kearah gadis sambil membawa nampan. buat gadis itu makan.
Wanita itu menatap sendu sang putri. sudah satu Minggu lebih putrinya itu tak mau makan, sampai harus di panggilkan dokter. tubuh putrinya kini mulai pucat. kemudian wanita itu membawa tubuh putrinya yang bergetar itu di atas ranjang, kemudian menyodorkan sesendok bubur.
"Makan ya nak, ibu ngga kuat liat kamu kayak gini. kamu harus sembuh...hiks." Isak tangisnya mulai terdengar. membuat gadis itu menatap ibunya penuh kasih sayang. di raihnya tangan ibunya memegangnya erat, takut dia tak bisa memegang tangan yang telah membawanya sampai sebesar ini."ma..aku minta maaf.." gadis itu tertunduk, tak tahan melihat ibunya menangis karenanya.
"Minta maaf kenapa sayang..mama seharusnya yang minta maaf, mama lakuin kesalahan sama putri mama ini hm?" gadis itu-Jennifer menggeleng kepala. "mama nggak salah, aku yang salah, aku udah ganggu dia ma, aku ngga tau kisah aku akan sampai mana.." wanita itu bertanya tanya. siapa yang putrinya ganggu sampai sampai membuatnya tak makan seminggu lebih? tapi yang terpenting sekarang putrinya ini mau makan, dia tak mau memikirkan yang lain dulu. fokusnya sekarang pada putrinya.
Terdengar suara decitan pintu. kali ini seorang pria paruh baya. pria itu menatap sang putri kemudian tersenyum lega ketika mendapati putrinya memakan masakan sang istri. "gimana kondisi kamu?kamu kenapa? ada masalah? ayo cerita masalah kamu sama mama dan papa. biar bisa bantu." wanita itu menatap suaminya seolah menyuruhnya untuk tak membahas tentang masalah yang di alami putri mereka.'jangan bertanya dulu' peringatnya.
Seakan mengerti pria itu mengangguk.
Kemudian mereka berdua menatap Jennifer yang makan dengan lahap.
*"Ayo kejar, ayo!!" Callora berlari menghindar dari Ryan yang mengejarnya. kakinya terbawa menuju pohon di pinggir pantai. mengatur nafasnya akibat berlari larian.
"Capek kan, makanya jangan lari. aku ngga akan berhenti buat ngejar kamu." Ryan kemudian pergi dan beberapa saat kembali sambil membawa dua buah kelapa. Callora menatap ngiler kelapa itu."biasa aja kali." di berikannya kelapa itu. Callora kemudian menaiki sebuah ayunan sambil meminum air kelapa itu nikmat.
Pemandangan yang sangat mendukung buat berpoto, pikir Callora.
"Yang, pinjam hpnya bentar." pintanya. Ryan merogoh sakunya mengeluarkan benda pipihnya. Callora menerimanya kemudian berpose.
Cekret
Cekret
Cekret
Suara jepretan hp. kemudian membuka aplikasi dan meng-upload nya di sana. juga di aplikasi hijau.setelah membuat status di sana Callora menggulirkan kontak WhatsAap,matanya terpaku pada sebuah nomor. Callora mengkliknya, banyak pesan di sana,yang tak asing di pikirannya.
Ryan yang tengah santai santai tak sengaja matanya menatap pacarnya itu. lalu matanya berpindah pada hp yang di pegang."ini nomor kamu, aku ubah, kamu ngga suka, sama namanya?"
"Suka, suka banget. kamu romantisnya kebangetan." di peluknya pacarnya itu erat yang di balas tak kalah eratnya.
"Yaudah, besok aku mau kita jalan jalan, kan hari libur."
Ryan mengiyakan. mereka memutuskan pulang karena matahari sudah menghilangkan cahayanya.
*"di sini tempatnya?" setelah perjalanan panjang mereka pun sampai di negara ini Italia tepatnya di Roma. malam telah menjemput, mereka kemudian memutuskan untuk membersihkan diri."iya, Lo sebaiknya bersihin diri dulu, kamarnya di sebelah sana, kamar gue di sana." gadis itu mengangguk paham. kemudian memasuki kamar yang telah menjadi miliknya. sejenak dia mengistirahatkan Tubuhnya diatas kasur mewah.
Karena suhu yang tepat di tambah kasur yang empuk membuatnya kebablasan.
Di kamar lain, pemuda itu kini tengah melakukan ritualnya. membersihkan tubuhnya, memakaikannya wangi wangian sampai kini dia telah memakai handuk guna mengeringkan diri.
Drrt
Drrt
Langkahnya mengarah ke sumber suara, di bacanya sebuah pesan dari seseorang. tak lama sebuah panggilan muncul.
"Hmm"
"Tuan, apa harus di pantau terus?"
"Ya, harus."
"Baik tuan, saya dan yang lain akan memantaunya sampai ada perintah dari tuan."
Panggilan di matikan. tatapannya mengarah ke kota Roma. senyumnya timbul akibat sesuatu. senyum yang terlihat mengerikan.
"Malangnya nasibmu..ck ck ck."
Pintu terbuka, dia menatap tubuh itu. mendudukkan dirinya di pinggir ranjang. tangannya terangkat mengelus rambut sang gadis, mengelusnya pelan.
Terdengar keluhan. aksinya itu di hentikan ketika adanya pergerakan.
"Kupikir Lo udah mandi, ternyata belum."
Dia keluar kamar membiarkan gadis itu terlelap. biarlah gadis itu tak membersihkan diri. itu bisa di lakukan saat pagi.
*2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI
FantasyAnara Sellora gadis yang memiliki kehidupan yang suram. Mencintai pemuda yang sama sekali tak menyukainya. Bertambah lagi dengan penyakit yang bersarang di tubuhnya. Memiliki sahabat yang juga merupakan sahabat dari Ryando Harison. Pemuda itulah yan...