12.PERGI

122 20 0
                                    

KOREKSI KESALAHAN KETIKAN!!

*

Mereka keluar dari rumah sakit, Vano memutuskan untuk singgah sebentar di cafe karena berhubung sekarang telah memasuki jam makan siang, dia membuka pintu mobil untuk Anara, lalu mengulurkan tangannya yang di terima baik oleh Anara. mereka masuk ke dalam cafe, yang kini sedang ramai.

Mereka memutuskan duduk di dekat pintu masuk.

"Kamu mau makan apa?" tanya Vano. Anara yang mendengar perubahan kata Vano sedikit mengerut dahi, heran."kamu?" tanya Anara.

"Kamu, kamu mau makan apa?" tanya Vano, menatap heran Anara yang malah bertanya balik.

"Bukan, maksud aku, kenapa kamu pakai kamu?" jelas Anara, kini Vano ngangguk ngerti dia kemudian menjelaskan."biar sama kayak kamu, kenapa emangnya enggak boleh?"

"Em, bukan tapi. hufh terserah kamu, mau manggilnya apa." sahut Anara tak tahu apa yang akan dia katakan selanjutnya.

"Ayo, cepat pesan makanan, nanti kamu minum vitaminnya di mobil aja. sekalian nanti pesan minum."

Mereka kemudian memanggil pelayanan cafe, lalu menyebutkan pesanan mereka yang dicatat baik oleh pelayan itu."baik, silahkan tunggu pesanannya." kemudian pelayan itu pergi, untuk mengambil pesanan.

Anara menatap Vano yang ternyata di sadari oleh pemilik.

"Kenapa?"

Anara menggeleng."kamu aku liat nggak pernah dekat sama cewek lain, kamu nggak suka cewek ya?" benar, selama ini Vano hanya dekat dengannya, tak pernah Anara liat ada cewek yang deketin Vano, maksudnya yang menjadi...pacarnya mungkin?
Bukan maksud apa Anara bertanya seperti itu, dia hanya ingin tau apa Vano itu normal, karena tak pernah dekat dengan cewek manapun.

Lama Vano berpikir, ucapan Anara sedikit salah menurutnya. karena dia pernah dekat dengan cewek dan itu ada di hadapannya. menatapnya penuh tanya, yang dimana tatapan sendunya adalah tatapan kesukaan Vano. kemudian dia tersadar bahwa ada pertanyaan yang butuh jawaban.

"Pernah, kamu ngga tau?"jawabnya yang malah membuat Anara berpikir siapa, kenapa dia tidak pernah melihat cewek itu.

Masih mau bertanya namun kini pelayan itu kembali sambil membawa nampan yang berisi pesanan mereka. pelayan itu tersenyum tipis lalu meletakkan pesanan mereka di meja hadapan keduanya. kemudian berujar pamit.

"Tuh, kamu makan. yang lahap, kalau bisa habisin semua ini." tunjuknya pada makanan di hadapan mereka berdua. Anara sontak membulatkan mata, makanannya sangat banyak, bagaimana bisa masuk kedalam perut kecil Anara?Vano terkekeh melihat ekspresi lucu Anara.

"Makan cepat, habis ini kita pulang." Anara mengangguk lalu makan dengan cepat namun tiba tiba..

Dia tersedak, hal itu membuat Vano cepat cepat mengambilkan Anara air minum. Anara meminumnya sampai tandas."pelan pelan, cih. kamu bikin khawatir aja." Vano mengelus lembut punggung Anara berusaha menenangkan.

Anara melanjutkan makanannya,kali ini dia makan Pelan pelan takut, tersedak lagi.

*

mereka bahagia setelah Jennifer akhirnya sembuh, saat ini mereka sekeluarga tengah berkumpul di meja makan dengan hati yang bahagia. tak henti hentinya mereka mengucap syukur kepada Tuhan karena telah mengembalikan keceriaan anak mereka seperti semula.

"Kamu mau apa nak? kalau ada yang kamu mau bicara aja, mama dan papa akan kabulkan kalau bisa." sambil tersenyum menatap anaknya.

Papa Jennifer kini kembali bertanya."nanti, kita ke mall bareng, papa luangkan waktu buat kamu sayang." Jennifer tersenyum lalu mengangguk mengiyakan.

Mereka memulai acara makannya dengan suasana yang kembali tenang dan damai. setelah melewati rintangan agar anaknya kembali tersenyum, melupakan kejadian yang menimpanya.

Sorenya mereka kini bersiap siap, menuruti pembicaraan di meja makan tadi. kini Jennifer menuruni tangga dengan senyum yang tak hilang di wajahnya. dia mengenakan baju kain rajut dengan rok yang berada di atas lututnya, sangat feminim.

Mereka kemudian masuk ke dalam mobil, untuk pergi ke mall.

Di mall mereka terlebih dahulu memasuki toko baju baju mewah, mengikuti kemauan sang anak.

Jennifer memilih baju, sudah ada tiga yang dipilihnya, sepertinya dia belum puas. mama papanya hanya duduk menatap Jennifer yang sibuk memilih milih baju. jennifer kemudian menghampiri mereka berdua yang duduk di sofa yang telah di sediakan."ini aja ma pa, sepertinya cukup. tapi kita mampir ke toko sepatu dulu ya, Jennifer mau sepatu baru juga." ucapnya yang di turuti oleh kedua orang tuanya. mereka pergi membayar baju yang telah di beli jennifer, lalu pergi lagi mencari toko dengan sepatu yang bagus.

Mereka sampai di depan toko sepatu yang diminati Jennifer.

Setelah lama memilih dia kembali membawa dua buah pasang sepatu di tangannya,memamerkannya kepada mama dan papanya."gimana, bagus kan?"mama dan papa Jennifer mengangguk.

"Kenapa bukan yang warna item aja, kan kamu masih sekolah?" Jennifer berpikir sejenak, ada benarnya juga yang di katakan mamanya, nanti malah dia tidak akan memakainya karena tidak sesuai warna tertib peraturan sekolahnya. dia kembali mengganti sepatu hanya warna kalau bentuknya masih sama.

Setelah puas mereka pengennya langsung pulang namun ketika papa Jennifer tak sengaja melihat jam, yang kini sudah pukul 06:00 WIB."ini kita ngga makan dulu?udah mau malam, biar nanti nggak makan lagi."tanya papa Jennifer.

"Nggak usah, mama mau masak spesial buat Jennifer." papa hanya menuruti perkataan sang istri. mereka mengalihkan pandangan ke jennifer yang sibuk menghitung jumlah barang yang dibelinya.

"Kenapa, masih kurang?" tanya mama Jennifer."enggak ma, udah cukup kok, yuk kita pulang Jennifer ngga sabar mau makan masakan mama yang spesial." Mereka pergi menuju pintu mall.

*

2023.

PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang