BAB 13

484 53 41
                                    

  Hiks curhat dikit ya.....
Kalau kalian buat cerita gini banyak momen menjengkelkan gini ngak ya ?...
Sumpah author sebel bolak balik benerin terus....😭😭

    Hima sedari tadi tampak bolak balik melihat takemichi belum kembali, ia cemas dengan kondisi takemichi seka
rang, cucu kesayangannya satu ini bagi
nya sangat keras kepala, sudah tahu mau malam ia masih bersikeras mengi
rimkan kue yang sudah hima tolak ha
lus oleh pemesan. dengan beralasan ka
rena takemichi butuh sesuatu untuk di beli, dengan berat hati hima mengiya
kan dan membuat pesanan kue yang sempat di tolaknya. Belum lagi ia juga baru mendapatkan telepon kalau pesan
an kuenya rupanya belum diantarkan dan tidak jadi di bayar dan di terima jika kuenya tidak sampai, hima sema
kin panik berarti sang cucu belum sam
pai mengantarkan kuenya, apakah sang cucu saat ini sedang di culik/dibunuh/dijual, astaga fikira hima saat ini sangat kacau baginya.

   "Permisi," seseorang.

"Iya tunggu sebentar," hima berlari membuka pintu dan alangkah terkejut nya sang cucu tengah di gendong sese orang.

"Nenek..."takemichi.

"Astaga michi, kau kemana saja nenek khawatir padamu," hima.

"Um michi ada masalah nenek jadi...." takemichi mulai bercerita dengan ma salah yang tengah di lalui saat ini, son tak hima yang mendengarnya tampak geram dan jengkel. Bagaimana tidak, kenapa sang ayah kemari lagi untuk mencari masalah dengan sang cucu.

   " lain kali nenek sudah bilang kan, mi chi mesti mengar omongan nenek, sia pa lagi yang bakalan mengomelimu se lain nenek ?" Hima.

"Iya...nenek...michi....salah...michi...minta...maaf," takemichi dengan wajah se
dih.

Melihat hal itu hima tampak tidak tega terhadap sang cucu, lalu ia mendekati dan mengelus kepala takemichi dengan lembut.

"Baiklah, nenek maafkan lain kali deng
ar omongan nenek," hima.

Takemichi kecil hanya mengangguk, La
lu ia keluar dan menarik tangan izana untuk masuk.

"Nenek, michi bawa kakak izana dan te
man-temannya. boleh mereka main ha
ri ini kesini, soalnya katanya mereka mau belajar buat kue bareng michi," takemichi penuh semangat.

Hima yang mendengar hal itu langsung datang ke ruangan tempat takemichi membawa izana dan teman-temannya masuk. Sontak hima sangat terkejut de
ngan izana dan yang lainnya berada di rumahnya. Izana yang lainnya? Tam
pak canggung dan hanya bisa tertawa cengegesan.

                           💐💐💐

   "Ano.. terimakasih kalian telah meny
elamatkan cucuku berapa kali, saya me
rasa tidak enak," hima sambil menun
duk.

"Eh...jangan begitu nenek, justru kami yang malah berniat membantu takemi
chi di kala dia kesulitan seperti tadi," izana.

Hima hanya bisa menghela nafas meli
hat sang cucu yang selalu terkena ma
salah.

"Jadi, takemichi...kau mau mau mela kukan apa dengan anak-anak tenjiku ? Soalnya kalau kau ingin main di taman sudah malam, nenek khawatir kau ak
an bertemu ayahmu lagi," hima.

"Em....begini nenek kami kemari deng
an...bos... maksud kami dengan izana ingin belajar membuat kue bersama takemichi, apa boleh ?" Haitani rindou.

"Benar michi ? Mereka mau belajar membuat kue," hima.

"Um....iya nenek, mereka juga belum makan dari tadi siang, sebagai ucapan terimakasih boleh tidak?" Takemichi dengan pupy eyes.

Hima hanya tersenyum, dan berkata
"Baiklah nenek izinkan, kalian semua bisa ikut kedapur dengan ku dan take michi." Hima yang lalu berjalan meng arahkan ke dapur.

sano future wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang