BAB 51

132 15 6
                                    

      Emma masih menatap dingin dan tajam di sana, memandangi 3 bujangan tengah mengangkat kedua tangannya, sembari duduk di udara musim bersalju menggunakan boxer yang ia pakai, kalau takemichi? Hah sudahlah ia masih merangkul dirinya dengan selimut... rasanya ia ingin sekali pergi dari sana.. setelah mengetahui dirinya sudah penuh bercak.

"Kurang ajar.. baru ku tinggal beberapa hari kalian main "buka" takemichi saja..." emma duduk bersilang membawa pan dan juga pisau dapur.

Dengan ekspresi sangat marah dan aura mengancamnya di sana, mereka hanya tertunduk kaku, meski cuaca bersalju baru turun emma berdecih kesal.

"E...ehehe...emma...jangan marah begitu.. kau tambah jelek nanti..." Shinnichiro asal ceplos.

"Hah...jelek..." emma amarahnya semakin memuncak.

"I...itu..." Shinnichiro mati kutu di sana, sudahlah baginya nasib mereka di sini akan semakin lebih suram...jangan tanya kalau masalah ini semakin parah, izana dan mikey sudah benar-benar pasrah.

"Baka aniki..." izana kesal.

"Aku heran kenapa aku jadi adikmu..." mikey.

"Anu..." Shinnichiro sudah tak bisa berkata apapun di saat emma mendekati mereka bertiga.

"Dasar kau... beraninya mengotori anak manis ku... tak akan ku ampuni kau... apa perlu ku dedel bagian bawah kalian hah ?" Emma tanpa basa basi mengarahkan pisau itu ke leher Shinnichiro, menggoreskannya sedikit dengan mengeluarkan darah di sana.

"E...emma....aku.....bisa...jelaskan...." Shinnichiro.

"Tak perlu penjelasan kau....kakak bodoh...kau dan kedua kakakku ini sudah berhasil membuat keponakan nanti... kalau kau tak bertanggung jawab maka yang akan ku cari bagian bawah kalian dulu...kalau kalian berani macam-macam... maka aku tak akan segan memotong milik kalian, mencincangnya dan tak lupa akan ku pajang di sini sebagai kenang-kenangan kalian...apa kalian tak malu dan tak berfikir resiko yang di miliki takemichi hah ?" Emma menatap izana dan mikey bergantian.

"Eh...itu..." izana panik.

"Memang apa resikonya ?" Mikey berlagak polos.

Perempatan kembali muncul di kening emma, mereka bertiga kini terpojok dan ketakutan.

"Kalian...teme...." emma sudah bersiap mengepalkan tijunya di hadapan mereka bertiga.

"KALAU TAKEMICHI HAMIL DAN NENEK HIMA TAHU... AKAN KU B*NUH KALIAN DULU...." emma kini mengamuk brutal.

"GYAAA....EMMA MAAFKAN KAMI..." Shinnichiro, izana dan mikey panik.

      "Emma... aku minta maaf kalau pesanan... eh takemichi... apa yang..." senju terkejut mendapati takemichi meringkuk memeluk dirinya di sana, dengan wajah suram sembari ia tengah menutupi tubuhnya dengan selimut tebal di sana.

"Hiks...bibik senju..." ucapnya terisak di sana.

"Lho...lho ponakan bibik manis ini kenapa bukan nya.." senju terdiam di saat ia melihat takemichi sudah ternoda di sana.. bekas kissmark di seluruh tubuhnya tak bisa tertutup di sana.

"Siapa..." ucapnya dengan aura kusut di sana.

"Siapa yang melakukan ini... takemichi.. jawab bibik..." senju mengepalkan tinjunya dan kesal.

"Kakak...sano bersaudara...hiks...hiks.. michi kotor dan ga perjaka lagi..." takemichi menangis terisak.

Senju kemudian bungkam, sembari mengusap rambut takemichi di sana.. ia berjalan menuju area di mana emma masih mengamuk dan mengoceh tanpa sebab...aduhai... tambahan juga sekarang senju mengetahui ini... habis mereka semua..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sano future wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang