"Agh....sialan kalian.." anggota black dragon tampak kesakitan.
"Heh...menyedihkan sekali..." takeomi Dan sanzu tampak tertawa puas.
Sedangkan Shinnichiro, mikey, dan izana masih memperhatikan sambil meminum anggur.
"Cepat mengaku di mana boss kalian ?" Baji sudah mengelap pisau.
Para anak buah anggota black dragon masih sanggup bungkam meskipun mereka tahu hari ini adalah hari terakhir mereka hidup.
"Ho...masih diem saja ? Apa memang kalian mau mati ?" Mochi dan shion.
"He...Hahaha....kasian sekali kalian, berusaha mengemis dengan cara memalak begini," anggota black dragon tampak tertawa remeh.
Mereka semua tampak geram. Sedangkan Shinnichiro, izana dan mikey langsung terbangun dari kursi mereka.
"Jadi....kalian ingin benar-benar mati di sini ?" Shinnichiro mengeluarkan aura dark impuls.
"Apa kalian tidak kasian pada keluarga kalian ? Menunggu kalian pulang sambil mengkhawatirkan kalian di sini ?" Izana dengan tatapan mengerikan.
"Atau kalian memang sudah tahu resiko ini ? mempertaruhkan nyawa kalian demi boss kalian ?" Mikey mode dark impulsnya.
Semua petinggi bonten tampak terdiam. Mereka tak bisa berkata apapun jika petinggi mereka sudah mengeluarkan aura seperti ini.
"Heh...kami sudah tahu resiko ini, dan apapun yang terjadi kami lebih baik mati dari pada memberitahukan hal apapun soal black dragon...KARENA KAMI SUDAH BERSUMPAH SETIA PADA ORGANISASI INI....!!!" Anggota black dragon.
Mendengar hal itu mikey, shinnichiro, izana tampak emosi dan pada akhirnya mereka memaksa mengambil senjata milik para anak buah bonten.
"Baiklah jika kalian memaksa..KAMI AKAN MENGIRIMKAN KALIAN KEPADA TUHAN LEBIH DAHULU....!!!" Izana, shinnichiro menembak ketiga orang tersebut tanpa ampunan. Setelah mereka puas, pada akhirnya mereka memberi instruksi tambahan kepada anak buah bonten untuk menembak sisa anak buah black dragon lainnya tampa ampunan.
"Boss apa perintah selanjutnya..." chifuyu tampak membawa lap setelah penembakan tersebut.
"Cari tahu soal black dragon...dimana persembunyian mereka...kita harus melindungi takemichi..." Shinnichiro, mikey, izana pergi.
Chifuyu tampak mengangguk setuju dan pada akhirnya pintu di ruangan tersebut tertutup dan pada akhirnya peristiwa pembunuhan sadis itu menjadi ruangan penuh lautan darah.
💐💐💐
"Takemichi ayo makan lah, kami mohon.." emma berusaha membujuk takemichi tengah makan.
"Tapi kakak emma, aku belum lapar...michi masih kenyang..." takemichi menutup mulutnya.
"Hais...kau mau membuat kakak emma sedih....dia saja sampai menangisimu seminggu..." senju mencubit pipi gembul takemichi.
"Ih...kakak senju...sakit..." takemichi rewel.
"Kalau kakak shinnichiro, kakak izana, dan kakak mikey tahu kau masih tidak mau makan...maka kami akan membawamu kerumah sano dan tidak akan membiarkanmu keluar..." senju sudah kesal.
"Eh michi belum mau...huweee....kakak emma tolong...michi takut sama kakak senju..." takemichi berusaha memeluk lengan emma.
Emma hanya terkekeh kecil, saat ia melirik ia melihat senju. Sedangkan senju tampak mengangkat bahu saja.
"Jadi bagaimana....michi mau makan kan sekarang....atau aku suruh kakak shin,kakak iza, dan kakak mikey kesini....?" Emma berpura-pura bertanya-tanya.
"Sudah lah emma...kita berikan saja takemichi kepada mereka...mungkin takemichi akan di beri pelajaran oleh mereka agar jadi anak penurut...hiks...kenapa kau sudah besar malah menjadi nakal sih...dulunya kau sangat menurut dan menggemaskan michi..." senju dengan wajah mendrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
sano future wife
Fanfictionhanagaki takemichi, pria berumur 16 tahun terpaksa di jodohkan oleh keluarga sano lantaran orang tua takemichi memiliki hutang yang tak bisa membayarnya, sejujurnya takemichi belum pernah memiliki kisah asmara seperti orang sebelumnya. sehingga take...