berdebat demi princess

166 5 1
                                    


Happy reading semua 💖💖💖😊

.
.
.
.
.
.



Pagi telah tiba

Rora sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Entah kenapa ia merasa akan terjadi sesuatu hari ini.

"Udah lah ikuti alurnya" batin Aurora, ia pun keluar kamar.

"Pagi mama, papa, Abang² " sapa Aurora ceria.

"Pagi juga princess" ucap serempak keluarga Dirgantara.

"Sini duduk samping Abang princess" ucap Rendy lembut. Dan mendapatkan tatapan tajam dari saudara lainnya

"Sama Abang aja princess" ucap Zio gak mau kalah.

Sedangkan Aurora menatap abang² nya bingung.

"Yah padahal Aurora dah laper" batin Aurora sambil menatap nanar makanan di depannya.

Sedangkan mama dan papanya hanya menghela nafas pasrah menghadapi tingkah putra² nya.

Tanpa berkata apa apa Reyhan langsung mengangkat Aurora ke pangkuannya.

"Aurora dah laper hm?" Tanya Reyhan lembut.

"Iya, tapi Abang yang lain malah debat jadi kesel" cemberut Aurora.

Seakan kembali ke alam sadar abang² Aurora yang lain menatap Aurora sudah dipangkuan Reyhan.
Mata mereka membulat serempak.

"Susah susah debat eh malah si curut yg dapet" betin Rendy kesal.

"Trus guna gue debat dari tadi apa" batin Zio sambil menatap Reyhan dengan sinis.

"Sudah sudah sekarang kita makan" tegas papa Bima dan dianggukin yang lain.

Selesai makan

"Aurora berangkat sama Abang ya?" Ucap Reyhan. Membuat saudara yang lain tak terima.

"Abang udah pangku Aurora tadi" sewot Zio.

"Mending Aurora pergi sama Abang aja ya?" Ucap Rendy.

Lagi lagi Aurora harus pasrah dengan tingkah Abang Abang nya.

Sedangkan mama dan papanya hanya menyimak dengan hikmat.

"Aurora berangkat sendiri aja ya" balas Aurora sambil menatap ke 4 Abang² nya.

kompak mereka mengalihkan pandangan ke Aurora.

"Gak!" Ucap ke 3 Abang Aurora.

"Boleh ya ya ya ya " ucap Aurora dengan pupy eyes nya

"Oke"ucap mereka.

Skip sekolah

Brumm

Seperti biasa Aurora akan menjadi pusat perhatian

"Aurora makin cantik aja"

"Queen AHS"

"Pengin gigit tuh pipi"

"Rora mau jadi pacar aku gak?"

"Sadar diri jir lo sama Aurora bagaikan serbuk dan Berlian"

"Mari ngaca yok"

"Jangan lupakan pawangnya"

"Eh iya yak Galaksi+Dragon seru tuh"

"Eh iya btw tentang Galaksi si Nathan kemana ya?"

"Entahlah dah 2 Minggu kaga nongol tuh bocah"

Tanpa menghiraukan mereka Aurora berjalan kearah Abang abang nya (inti Galaksi+inti Dragon).

"Abanggg" seru Aurora dengan riang, membuat yang lain terkekeh.

"Ciee ada yang lagi bahagia nih" ledek Dion dan dianggukin yang lain.

"Aurora nangis nih" ancam Aurora dengan wajah sedih tapi sayangnya malah terlihat menggemaskan.

"Masa nangis bilang bilang si" ledek Zio di ikuti oleh yang lain.

"Ish Al liat nih mereka ledekin Ara" rengek Aurora dengan manja jangan lupa matanya yang sudah berkaca kaca. Alvio hanya bisa menahan tawanya jika ketawa maka habislah dia.

"Cup..cup..cup Ara nya Al gk boleh nangis" lembut Alvio. Lalu memeluk tubuh mungil Aurora sambil menatap yang lain tajam.

"Hikss hikss mereka jahat" tangis Aurora mulai terdengar membuat yang lain gelagapan jangan lupa Alvio yang menatap merek tajam.

Alvio pun menggendong Aurora ala koala dan meninggalkan mereka.
__

Thanks

Transmigrasi Queen Of The World (Anesya><Aurora)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang