Chp 7 : Mimpi

161 25 6
                                    

┏─━─━─━∞◆∞━─━─━─┓Ini bukan mimpi iyakan?┗─━─━─━∞◆∞━─━─━─┛Warning terdapat kata kasar!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┏─━─━─━∞◆∞━─━─━─┓
Ini bukan mimpi iyakan?
┗─━─━─━∞◆∞━─━─━─┛
Warning terdapat kata kasar!

┏─━─━─━∞◆∞━─━─━─┓Ini bukan mimpi iyakan?┗─━─━─━∞◆∞━─━─━─┛Warning terdapat kata kasar!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PAMAN GEMPA!" Teriak mereka berempat.

Sring

Deg

"P-paman?" Gumam linnya.

Mereka terkejut sosok paman yang mereka sayangi itu menodongkan tombaknya tepat di depan mereka seakan ingin menebas kepala mereka berempat, para pedagang yang melihatnya terkejut.

"Apakah mereka akan di bunuh?!"

"Bagaimana ini?!"

"Mereka adalah penyihir. . .tapi mereka membantu kita?"

Bisikan para pedagang itu membuat atmosfer ditempat itu menjadi tegang.

"Paman ini kami!" Ucap ryu.

Gempa hanya menatap datar ke arah mereka berempat.

"Aku bukan paman kalian" ucapnya.

Deg

"A–apa? Paman bercanda kan?" Tanya ichiro.

"Siapa kalian hah? Kalian tiba tiba menghalang kami untuk membasmi pedagang liar disini!" Tanya gempa.

Salah satu prajurit dibelakang mereka menyekap salah seorang pedagang.

"T–TOLONG!!"

"DIAM!"

"?!"

"I–ichiro bagaimana ini?" Tanya linnya.

Ichiro yang bingung harus bagaimana hanya bisa diam tak bergeming.

"Tck ichiro! Gunakan kuasa petirmu untuk teleport dan selamatkan ibu ibu itu!" Perintah luice.

Ichiro yang sadar lalu menganggukkan kepalanya.

Bzzt

Seketika ichiro lenyap dengan meninggalkan petir merah yang menyambar tepat berada ichiro berdiri.

αทστнєr ∂iмєทsiσท [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang