[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! KARENA SEBAGIAN PART DI PRIVAT]
"Pak jangan kaya gini dong, nanti yang liat bisa salah paham lagi"
"Kaya gini gimana?! Kamu yang peluk-peluk saya!"
#1 di atasan (11-01-24)
#3 di bawahan (11-01-24)
#4 di bos (24-07-23)
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, bagi yang merayakan di tanggal 21 atau 22 April kemarin 😇🙏🏻
Mohon maaf lahir dan batin guys 🙏🏻
Okay, Happy Reading! 🤍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ting
Pintu lift terbuka, Kiana berjalan santai dengan wajah yang lesu karena seharian bekerja. Gadis itu merogoh ponsel nya dan ingin memesan sebuah ojek online
"Kia"
Kiana mengerjap, lagi-lagi ia mendengar suara Frans tepat di depan kantor saat pertama kali mereka kembali bertemu. Gadis itu menoleh pada Frans yang berada di sampingnya
"Mau pulang?" Tanya Frans ramah
Kiana berdehem canggung, dia harus bisa bersikap biasa saja
"Iya nih"
"Bareng aku aja yuk" Kiana menggeleng cepat
"Aku pesen ojol aja Frans" Kiana tersenyum kecil
Frans terlihat menghela nafas
"Aku minta maaf Kia, kalo omongan aku yang waktu itu ngajak balikan bikin kamu gak nyaman. Aku gak bakal bahas itu lagi kalo kamu gak nyaman, bisa kan kamu kasih aku kesempatan buat jadi teman?" Ucap nya menatap Kiana teduh
Kiana masih diam, gadis itu seolah berperang dengan pikiran nya. Akhirnya Kiana menarik nafas pelan, lalu mengangguk
"Bisa kok, kamu bisa jadi teman. Why not?"
Toh gue udah gak ada rasa. Batin Kiana
Ucapan Kiana membuat senyuman Frans merekah
"Makasih, jadi kamu mau kan aku anter pulang?"
Akhirnya Kiana mengangguk kembali
—-KIANA—-
Seorang pria menatap jam yang menempel di pergelangan tangan nya. Sesekali ia menatap dari dalam jendela mobil pada sebuah gerbang kost-an sederhana di depan nya
Sudah jam 9 malam, artinya Arkhan hampir satu setengah jam duduk di mobil memandang kost-an yang berada dibhadapan nya ini.
Satu minggu di Turki, membuat dirinya terus terpikiran seorang gadis yang selama ini terus bolak-balik di otak nya.
Apalagi ketika melihat foto Arkhan dan Kiana yang tidak sengaja terjepret saat cowok itu menggendong tubuh mungil Kiana, membuat nya kembali mengingat kejadian di Surabaya, apalagi saat gadis itu meracau dan mendesah
Sial, itu lah alasan ia tidak mau terlalu dekat dengan Kiana, ia takut tidak bisa menahan diri. Tapi apa yang sekarang ia lakukan, menunggu gadis itu pulang dari kantor, padahal ia bisa saja menyusul Kiana ke kantor—tapi Arkhan tidak mau, enathla Arkhan tidak mau pegawai lain berpikir macam-macam yang dirinya malam-malam sepulangnya dari Turki pria itu langsung menuju kantor