Tepat dua hari setelah Aluna mengidamkan ke Jepang, Levi langsung bergegas memberitahu Serry dan Raharja, untungnya mereka mengizinkan.Setelah memesan tiket untuk mereka berdua Aluna dan Levi langsung terbang 2hari setelahnya.
"Gimana? Seneng ga?" Tanya Levi.
Saat ini mereka sedang didalam pesawat penerbangan menuju Jepang.
"Bangett!! makasih ya sayang" Jawab Aluna.
Satu kecupan mendarat di bibir Levi sebagai tanda terima kasihnya.
Levi tersenyum, lalu ia juga membalas dengan mengecup bibir wanitanya. Hanya kecupan rasa sayang yang mereka utarakan.
Selang beberapa jam dalam pesawat, mereka tiba di Jepang pada pukul 3 siang dan langsung menuju hotel yang mereka pesan beberapa hari sebelumnya.
Pemandangan kota saat siang sudah terlihat cukup indah, ditambah lagi dengan angin yang sekarang menghembus tak karuan.
"Kamu mending istirahat dulu, jalan-jalannya nanti aja rada sorean." Ucap Levi.
Dua koper Levi letakkan disamping meja, lalu ia menyusul Aluna yang berada di depan jendela.
Tangan Levi reflek membelit pinggang Aluna, perut berisi calon anak mereka sudah sangat besar. Karna gemas, Levi mengelus-elus perut istrinya.
"Bahagia terus ya sayang" Bisik Levi.
"Sama kamu, aku udah lebih dari bahagia" Balas Aluna.
Balasan Aluna rupanya membuat Levi merona, padahal kata-kata yang ia ucapkan tak begitu terdengar manis bagi dirinya.
"Sekarang tidur ya? kamu pasti cape" Ucap Levi.
"Kamu lebih cape, ayo tidur sama aku."
Aluna melepaskan blazer yang sedari tadi ia gunakan, begitu juga Levi. Lalu mereka tertidur hingga pukul 6 sore.
Drttt.. drtttt..
Telpon salah satu dari mereka berbunyi nyaring, mengganggu tidur pulas mereka.
Levi mengambil hp yang berbunyi tadi, ia meregangkan badannya terlebih dahulu lalu menjawab telpon atau lebih tepatnya video call dari Mamah nya.
"Udah sampe?"
"Udah lama, mah" Jawab Levi.
"Mana mantu mamah, Lev?"
"Ada kok mah, lagi tidur."
"Mana? mamah mau liat"
Levi mengarahkan hp nya pada Aluna yang sedang setengah tidur itu.
"Duh pasti dia cape banget. Jagain mantu mamah Lev, ada cucu mamah itu."
"Iya mah iya, yakali ga Levi jaga"
"Siapa tau kamu disana liat-liat cewek lain, awas kamu ya bikin mantu mamah nangis!"
Tanpa menjawab sepatah kata lagi, Levi mematikan telponnya.
"Siapa? mamah ya?" Tanya Aluna.
"Iyaa sayang, kamu tidur lagi ya."
"Ihh aku kan mau liat mamah"
"Udah mati telpon nya sayang, nanti lagi aja ya" Bujuk Levi.
"Gamau, aku mau sekarang." Tolak Aluna.
Pasrah, Levi kembali menelpon Serry padahal tadi ia mematikan sepihak.
"Kenapa nelpon lagi?" Cetus Serry.
"Mamah" Sahut Aluna.
"Eh, Aluna? udah bangun ya? duh pasti tadi mamah ganggu kamu tidur, maaf ya"
"Engga kok mah, Aluna bangun emang bangun dari tadi."
"Gimana sayang? seru ga Jepang? udah jalan-jalan?" Tanya serry.
"Belum mah, kita kan baru bangun tidur." sahut Levi sinis.
"Mamah ga nanya kamu ya!"
"Papah mana mah?" Tanya Aluna.
"Papah kamu lagi tidur, nih!" Jawab Serry mengarahkan kamera pada Raharja disampingnya.
"Kok papah ga kerja?" Tanya Levi.
"Terserah papah lah."
Levi memutar bola matanya malas, padahal ia menanyakan baik-baik.
"Disana kamu jangan kecapean ya, kalo ada apa-apa telpon aja mamah" Ucap Serry.
"Iya mah."
"Kalo Levi nakal disana, bilang sama mamah ya."
"Apasih mah?" Sahut Levi tak terima.
"Iya mah, nanti aku telpon mamah" Jawab Aluna.
"Kalau uangnya kurang, bilang sama mamah ya nanti mamah kirimin" Ucap Serry.
"Engga kok mah, uang Levi kan banyak"
"Kirim aja mah, ke rekening Levi" Sahut Levi.
"Udah dulu ya, mamah mau masak dulu. Happy-happy ya anak sama cucu mamah disana." Pesan Serry sebelum menutup telpon.
"Kamu kok minta kirim uang!?" Sentak Aluna.
"Ya gapapa, uang papah kan banyak sayang"
"Tapi itu uang papah sama mamah"
"Buat anak sendiri gapapa, apalagi buat cucu pertama mereka."
"Ih gamau ah, uang kamu juga masih banyak!"
"Iya-iya nanti aku bilangin sama mamah. Tidur lagi, sayang" Suruh Levi.
☁️
Malam harinya Levi mengajak Aluna ke suatu tempat, entah tempat apa yang akan mereka kunjungi Aluna juga tak tahu sebab kedua matanya kini tertutup oleh kain tebal yang Levi lilitkan sejak pergi tadi.
Udara Jepang saat malam hari juga sangat dingin, untungnya Aluna memakai baju tebal saat ini.
Mobil yang mereka mendarai berhenti, Levi segera membawa Aluna turun dari mobil.
"Kita mau kemana sih? kok sampe di tutup gini?" Tanya Aluna.
"Udah diem, nanti kamu tau sendiri." Jawab Levi.
Tak jauh mereka berjalan, langkahnya pun terhenti.
"Siap?" Tanya Levi yang dibalas anggukan oleh Aluna.
Detik berikutnya Levi melepaskan kain yang menutupi mata istrinya dan betapa terkejutnya Aluna dengan semua yang ada di hadapannya.
Meja dengan hiasan lilin di di sekitarnya juga tempatnya sedikit jauh dari perkotaan, menambah kesan mereka saat ini.
Senyuman Aluna terpampang dan tak lama air matanya menetes tanpa tanda. Lalu ia memeluk tubuh yang selama ini memberikannya kenyamanan.
"I love you, aku gatau ini berhasil atau engga tapi aku pengen ini menjadi bagian dari kisah hidup kita. Dulu, kamu sendiri kan yang pengen kaya gini? Sayang, i did it." Ucap Levi tak lupa mengelus lembut kepala sang istri.
"Iyaa aku sendiri yang pengen malah ini lebih dari ekspektasi aku sendiri. I love you more." Balasnya di iringi tangis bahagia.
"Aku lebih cinta kamu. Jangan nangis lagi, nanti kasian bayi kita."
Malam itu adalah malam yang berarti lagi bagi Aluna karna hanya dengan satu laki-laki ia mendapatkan kebagiaannya yang sempurna.
BABY I'AM PERFECT FOR YOU
END.///
Hallo!! Terima kasih buat kalian semua yang sudah dukung dan selalu pantau book ini, akhirnya BIPFY selesai juga hahaha🥹 Maaf ya kalau book ini belum begitu bagus dan rada fail dalam pengetikan atau alur kisah, nanti kalau sempat bakal di revisi lagi. So, does this a happy ending?? if you feel hanged, wait for season 2 next time. See you babe🩶
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, I'am Perfect For You
Любовные романы18/21+ Mengandung konten dewasa, kata-kata kasar, kekerasan,dll. Sesuai judul cerita nya, I'am Perfect For you. Perkenalkan ia Levi Dewangga atau dikenal sebagai senior galak yang tanpa sengaja jatuh hati pada gadis cantik. Di umurnya yang 26 ini k...