🔞
Setelah kejadian itu, Aluna mengira Levi akan berubah karna ia pikir dia hanya menginginkan tubuh nya saja. Tapi nyatanya salah. Laki-laki itu semakin dekat dan tak mau pisah dengannya.
Seperti sekarang. Levi menyiapkan baju beserta pakaian lain untuk dirinya, sedangkan ia tengah membersihkan diri sehabis bercinta tadi malam.
"Sayangg, bajunya udah aku siapin. Aku mau nyari makan dulu, kalo susah jalannya tunggu aku aja ya!" Teriak nya agar terdengar hingga ke dalam kamar mandi.
"Iya!" Sahut Aluna.
Setengah jam berlalu, kini Aluna sudah kembali merebahkan tubuhnya. Levi pun baru saja tiba setelah mencari makan mereka.
"Makan dulu, abis itu baru kita gabung sama anak-anak lain" Ucap Levi menyodorkan semangkok bubur.
Aluna menerima sarapan itu, lalu ia mulai memakan nya.
"Masih sakit?" Tanya Levi khawatir.
Aluna menggeleng tidak, "Cuma nyeri dikit aja".
Levi berdiri, mengambil benda yang berada di dalam tasnya. Kemudian tanpa permisi langsung menarik celana pendek Aluna.
Eh!
"Salep sayang, biar ga sakit lagi" Jelas Levi.
Aluna menatap tajam kekasihnya.
"Emang udah di rencanain ini mah, cuma gue aja yang goblok nya kelewatan" Ucapnya dalam hati.
Ia pun melanjutkan makan nya yang sempat tertunda tadi, membiarkan Levi mengolesi bagian bawahnya.
----
Setelah makan mereka langsung pergi menuju tempat awal, bergabung bersama yang lain.
"Udah ah lama banget" Ketusnya ketika melihat Aluna sangat lambat berjalan.
Tanpa menunggu lama, ia langsung menggendong Aluna. Tak peduli pandangan orang yang melihatnya seperti apa.
"Aaaa turunin ga!? Ishh malu tau" Oceh Aluna.
"Suttt diem atau aku cium kamu disini?" Ancam Levi membuat Aluna ciut.
Levi membawa Aluna duduk bergabung di gazebo bersama yang lain. Hampir semua dari mereka menatap ke arah dua sejoli yang baru saja bergabung.
"Lama banget lo Lev, ditungguin dari tadi juga" Ucap Acung setiba nya mereka di sana.
"Iya-iya maap."
"Heh Aluna! Kemana aja lo baru nongol jam segini!? gue nyariin lo tauu" Ungkap Wina.
"Hehe"
"Haha hehe aja lo, tidur dimana tadi malem? kok gue gak liat lo?" Tanya Wina.
Mendengar pertanyaan itu Aluna menatap Levi, seolah memberi isyarat, harus menjawab apa ia sekarang.
"Semuanyaa, harap ambil bagian sarapan masing-masing ya! itu sarapan nya udah ada deket pintu" Ucap Raka sebelum Wina kembali membuka suara nya.
"Yaudah deh Na, ambil sarapan dulu. Btw, mau nitip gak?"
"Gausah deh, gue gabisa makan pagi jam segini" Bohongnya lalu di acungi jempol oleh Wina.
Jam makan berlangsung lama, karna ini jam bebas. Mereka bisa berkegiatan apapun hingga nanti siang.
Aluna, Wina, Levi, Raka dan Acung sedang berada di tepi pantai. Ada yang sedang bermain voli dan juga bermain air.
Wina dengan pakaian pendek nya siap ikut bersama yang lain tapi selalu ia tunda karna memaksa Aluna juga ikut.
"Biarin aja dia Win, anak jaman sekarang mah suka berduaan sama yayang nya. Lo sama kita berdua aja ayo main airnya" Ajak Acung dan Raka.
Wina mendengus kesal, tak ada pilihan lagi. Ia pun mengikuti ajakan Acung dan Raka, meninggalkan dua manusia bulol itu di sana.
"Mau renang ga?" Tanya Levi.
Plak!
"Gila ya? kamu liat aja leher aku kaya gimana"
"Kan bisa renang nya berdua sama aku aja, mau apa engga? oke, mau ya!" Monolog nya sebelum membawa pergi Aluna.
Di belakarang villa perempuan tersedia kolam renang. Sunyi juga di kelilingi tumbuhan yang lebat disekitarnya.
Aluna kini sudah menggunakan pakaian renang nya. Bukan pakaian renang, melainkan bikini.
Ia lebih bagus mengalah, lelah berdebat dengan laki-laki yang sedang bersama nya ini. Ia sudah mengatakan tidak cocok berpakaian seperti ini berkali-kali tapi Levi tetap saja menyuruhnya.
Saat ini keduanya sedang duduk di pinggiran kolam, setengah kaki dari mereka berada di dalam air.
"Sexy banget sih sayangku" Puji nya tak bosan-bosan memandangi Aluna sejak tadi.
"Diem. Kamu bawel banget tau ga!"
"Loh kok marah? padahal kamu cantik kalo kaya gini, kamu always cantik apalagi kalo lagi dibawah aku".
Ia kesal tapi setelah mendengar kalimat di akhir membuat dirinya malu, ia menutup wajah nya pada dada bidang Levi.
"Gemes banget. Jadi renang ga?"
"Ya jadilah! tapi kamu duluan yang turun"
"Iya sayangg""AAAA LEPIII SINI!!" Teriak nya pada Levi yang berjalan meninggalkan Aluna di tengah-tengah kolam.
Jika dibandingkan dengan badan Aluna, air kolam setinggi dadanya. Sulit bagi dirinya berjalan dalam air.
Levi tertawa melihat tingkah lucu kekasihnya ini. Alih-alih mendekat, ia malah semakin menepi ke pinggiran kolam.
"Ayo sini, ngapain disana?" Ejek Levi diiringi tawanya.
"Kalo kamu ga kesini juga, aku nangis ya"
"Ehh jangan jangan, iya nih aku kesana"Aluna menyengir, rupanya Levi tak tegaan. Ada hal baru yang harus ia biasakan.
Setiba nya di sana, Aluna langsung mengalungkan tangannya pada leher Levi.
"Jangan ditempelin Aluna!" Tegas Levi merasa buah dada sang kekasih sangat menghimpit nya.
"Ishh apaan sih" Dengan wajah kesal nya ia menjauh dari Levi.
"Mau kemana? tadi nyuruh aku kesini"
"Gatau, udah pergi aja sana!"
"Iyaa maaf, gausah ngambek juga. Balik sini aku gendong lagi"
Setelah nya Levi membawa Aluna menepi dengan segala kekuatan nafsu nya karna Aluna tak mau diam bergerak.
"Kamu sengaja ya mau godain aku?" Tanya Levi.
"Sembarangan! Kamu nya aja yang sangean" Ucap Aluna tak terima.
"Heh mulut nya! Sekali lagi kamu ngomong gitu, aku cium kamu disini juga."
"Sangean banget~"
Baru saja Levi ingin menyelamkan kepala tapi ia urungkan dan memilih untuk mencium bibir kekasihnya.
Ini mah bukan di cium tapi di lumat.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, I'am Perfect For You
Romance18/21+ Mengandung konten dewasa, kata-kata kasar, kekerasan,dll. Sesuai judul cerita nya, I'am Perfect For you. Perkenalkan ia Levi Dewangga atau dikenal sebagai senior galak yang tanpa sengaja jatuh hati pada gadis cantik. Di umurnya yang 26 ini k...