Jawaban yang akan ia berikan pada Vero tentang kemarin sudah terjawab, kini Aluna sedang bersiap-siap untuk pergi.
"Pake baju kaos aja, Na. Biar gak gerah banget nanti di sana" Ucap Vero menguntiti Aluna bergerak.
"Pake celana jeans aja, lo simple simple gitu tetep cantik kok" Lanjut Vero.
"Iyadeh nih gue pake, tungguin ya" Vero menggangguk lalu keluar dari kamar Aluna.
Tak sempat 5 menit, Aluna sudah siap dengan pakaian dan juga makeup tipisnya. Ia juga membawa baju ganti karna Vero mengajak untuk bermain air nantinya di sana.
Kini mereka sudah dalam perjalanan. Entah kebetulan atau takdir, Abun saudara Vero itu ternyata 1 tongkrongan dengan Levi.
Iya, Levi si senior galaknya Aluna.
Vero juga tak pernah bercerita tentang teman Abun dan baru sekarang ia menceritakan kalau kakaknya sudah lama berteman dengan Levi.
"Udah lama sih mereka temenan, deket banget malah. Abang gue juga sering nginep di rumah dia" Jelas Vero.
"Kenapa lo gak bilang dari awal kalo ada kak Levi?"
Vero menyengir, "Lagian kenapa sih, Na? Ada masalah lo sama dia?"
"Males aja Ver, yaudahlah"
Untungnya mereka beda mobil dengan Levi. Mobil mereka hanya berisi 5 Orang, Aluna, Vero, Cellina, Reni dan Oshe.
Keempat perempuan itu masing-masing pergi bersama pacar mereka. Hanya Aluna yang tidak.
Memakan waktu hingga kurang lebih 2jam untuk mereka tiba di tujuan. Pantai yang luas, bersih dan cukup sepi pengunjung itu yang mereka rasakan pertama kalinya tiba di sana.
"Bagus! Gak salah pilih tempat deh, lo" Ucap Bagas.
"Cewe-cewe pada dimana?"
"Tuh!" Sahut Abun pada Rikki.
"Oshe mana? kok gak nongol" Ucap Juna mencari keberadaan sang pacar.
"Ye, sabar ege. Tuh! baru turun mobil" Sahut Genta.
Mendengar percakapan mereka itu, Levi yang tak jauh dari sana langsung berdecik kesal. Siapa yang mengira kalau temannya itu masing-masing bersama pasangannya.
"Lo semua bisa diem dulu gak sih? Ini cewe gue gak kedengeran ngomong gara-gara mulut lo semua" Kesal Abun.
"Aluna" Panggil Devan saat melihat keberadaan gadis itu.
Sontak sang pemilik nama pun menoleh. Bukan hanya Aluna, disebelah Devan juga ikut menoleh.
"Capek gak? Ntar main air ya sama gue" Ucap Devan.
"Ngga juga, sih. Yaudah, aman Van" Jawab Aluna.
"Guys! kita pesen villa dulu ya, kalian semua beresin barang aja dulu" Ucap Cellina lalu pergi begitu saja bersama kekasihnya—Abun.
"Yaudah lah. Yuk, beresin barang-barang" Ajak Bagas.
Nyesel banget gue ngikutin mau nya Vero, bakal jadi nyamuk orang pacaran doang!
Batin Aluna.Lihatlah sekarang, ia sendirian melihat Vero bersama Abas, Juna dengan Oshe, Rikki dengan Reni dan Abun dengan Cellina.
Mereka sedang menikmati pantai, ada yang sedang berfoto-foto, main kejar-kejaran dan sudah tentu bermesraan.
Aluna hanya duduk di tepian pantai, menikmati angin yang menghembus membuat rambut hitamnya berterbangan.
"Nih minum" Suara seseorang memecahkan lamunan Aluna dengan menempelkan minuman dingin di pipi kirinya.
Sontak Aluna menoleh, melihat Devan juga sedang memegang minuman yang sama.
"Thanks Van"
"Kenapa duduk doang? lagi galauin siapa?" Tanya Devan membuat Aluna terkekeh.
"Kata siapa gue galau? Bukan kerjaan gue itu" Jawab Aluna.
Satu fakta yang Aluna ketahui tentang Devan yang sedang memiliki rasa dengannya. Fakta itu berasal dari Devan sendiri, beberapa bulan lalu tepat saat laki-laki itu mengutarakan rasanya. Namun, Aluna menolak. Karna Aluna sendiri belum siap untuk memulai hubungan.
"Siapa tau aja lo galauin cowo lain gitu, kan. Cewe biasanya gitu"
"Ngga kok. Btw, gue mau ngambil hp dulu bentar ya" Aluna berlari pelan meninggalkan Devan sendirian.
"Bocah" Panggil Levi yang sedang berada di lantai atas villa.
Bocah? B-o-c-a-h? Membuat Aluna memicingkan matanya.
"Emang" Sahutnya kesal.
"Bagus juga pemandangan dari atas" Gumam Levi.
Kalimat itu berhasil membuat Aluna kepo. Sebagus apa hingga seorang Levi mampu mengutarakannya?
Merasa jiwa keponya menjadi-jadi, Aluna segera menyusul Levi.
Ia menaiki anak tangga, mendaratkan kakinya di samping Levi yang sedang memandangi luar villa.
"Ngapain?" Tanya Levi.
"Gak ngapa-ngapain"
"Bener! Cantik banget lautnya" Ucap Aluna seraya menatap ke depan dengan raut mata yang berbinar.
sebentar Levi menoleh pada Aluna lalu ia berdehem mewakili jawaban ucapan Aluna tadi.
"Kaya aku–cantiknya" Sambung Aluna lagi.
Lagi-lagi Levi hanya berdehem.
"hem hem mulu kaya gak punya pita suara aja" Sindir Aluna.
Entah keberanian atau keajaiban apa mereka bisa sesantai ini berbicara, setelah sebelumnya Aluna sendiri tak suka dengan laki-laki ini.
Sulit sekali mengajak seniornya ini mengobrol padahal momen mereka berbicara santai sangat susah untuk dilakukan.
Beberapa saat keadaan kembali diam, hingga kelima pasangan bucin tadi kini sudah memasuki villa.
"Ntar malem kita bakar-bakaran yuk" Ajak Juna.
"Boleh tuh!" Sahut Rikki.
"Ayo aja ntar gue yang bayar" Timpal Levi.
Semua bersorak gembira, setidaknya uang mereka tak bergerak untuk malam ini.
"Yaudah kalo gitu anak cewek mandi duluan, ntar yang cowok nyusul" Ucap Abun.
"Yuk! mandi guys" Ajak Oshe pada yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, I'am Perfect For You
Romance18/21+ Mengandung konten dewasa, kata-kata kasar, kekerasan,dll. Sesuai judul cerita nya, I'am Perfect For you. Perkenalkan ia Levi Dewangga atau dikenal sebagai senior galak yang tanpa sengaja jatuh hati pada gadis cantik. Di umurnya yang 26 ini k...