>>>>
Demi kenyamanan para pembaca, gaya bahasa saya berubah.
*
Aku pun mulai mengikuti pelajaran Bu Ida dengan rasa agak tidak nyaman. Mengapa? Karena ada sebuah eh maksudku seseorang yang duduk disebelahku dan dengan nyamannya ia tertidur. Memang, ini bukan urusanku, tapi... aneh rasanya. Ya begitulah... tak bisa dijelaskan.
Aku mulai memfokuskan diriku lagi pada pelajaran IPA yang diterangkan oleh Bu Ida. Oh ya, aku belum menjelaskan pada kalian kalau aku masuk dalam jurusan IPA. Yey!!!
Dia, atau cowok disebelahku, atau yang tadi katanya namanya adalah Alan, terbangun. Setelah menguap sebentar dan merenggangkan otot otot tangannya, ia pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke luar kelas tanpa mempedulikan Bu Ida yang menjelaskan pelajaran. Dasar anak gak tau diri!!! Aku sangat kesal padanya. Emang, dia tidak diajarkan sopan santun oleh orang tuanya apa?
*
Aku sendiri. Ya, benar benar sendiri. Menyedihkan? Tidak. Aku sudah terlalu biasa. Benar benar terbiasa...
Arghhh, apa benar tidak ada yang mau berteman denganku saat ini?, pikirku kesal.
Sekarang, aku sedang berada di ruang musik. Tak ada seseorangpun disini kecuali diriku. Merasa bosan, aku pun berjalan menuju alat musik yang aku suka, Piano.
Aku mulai menekan tuts tuts yang ada sambil menyanyikan lagu yang kusuka.
You and me
We used to be together
Every day together
Always
I really feelLike I'm losing my best friend
I can't believe this could be the end
It looks as though
You're letting go
And if its real well I don't want to know(Chorus)
Don't speak
I know just what your saying
So please stop explaining
Don't tell me cause it hurts
Don't speak
I know just what your thinking
And I don't need your reasons
Don't tell me cause it hurts
Our memories
They can be invited
To somewhere altogether mighty
Frightening
As we dieBoth you and I
Kau dan aku
With my head in my hands I sit and cry
Dengan menggenggam kepala ku terduduk dan menangis(Chorus)
Don't speak
I know just what your saying
So please stop explaining
Don't tell me cause it hurts
Don't speak
I know just what your thinking
And I don't need your reasons
Don't tell me cause it hurts
Its all ending
You gotta stop pretending
Who we are(Instrumental)
You and me
I can see us dying
Are we?(-Don't speak-)
Prok... Prok... Prok...
Setelah selesai bernyanyi, aku melihat seorang anak perempuan sepertiku berjalan ke arahku."Suara dan permainan piano lo sangat indah sekali" puji cewek itu.
"Ah lo bisa aja" jawabku sedikit merendah dan agak bingung.
"Tadi itu keren banget tau. Oh ya, pasti lo bingung gue itu siapa." ucap dia lagi.
"Makasih deh. Iya, gue gak tau lo siapa..." jawab gue lagi.
"Gue Kaisa, lo anak baru ya soalnya gue gak pernah liat lo disini sebelumnya"
"Gue Ica. Ya, gue emang anak baru. Baru banget. Gue baru hari ini sekolah disini."
"Salam kenal Ca, eh gue anak IPA kelas 11-1. Kalo lo?" tanya Kaisa, cewek itu ke gw.
"Sama dong, gue juga anak IPA tapi kelas 11-2. Berarti kelas kita deketan ya.. "
"Iya ya."
Sebelum kami melanjutkan pembicaraan kami, ternyata bel masuk berbunyi.
"Eh, Ca, gue duluan ya, sorry gak bisa bareng, soalnya gue mau ke ruang guru sebentar. Bye"
"Bye juga..." jawabku.
Akhirnya aku dapat teman juga. Kaisa. Apa dia bener bener mau jadi temen aku ya? Udahlah tidak usah dipikirkan.
*
Aku pun berjalan ke kelasku sendiri. Setelah sampai di kelas, ternyata Alan, cowok tadi sudah ada dimejanya sambil memainkan hp nya. Aku pun langsung saja duduk di mejaku tanpa mempedulikan dia.
"Siapa lo duduk disebelah gue?" tanya Alan tanpa melihat gue.
"Lo tanya gue?" tanya gue balik.
"Yang merasa aja sih..." jawab Alan. Kayaknya dia mulai kesal.
"Gue Angel atau bisa juga dipanggil Ica, gue anak baru disini dan tadi sih gue disuruh duduk sini." jawab gue tenang.
"Oh" jawab dia lagi dengan sangat pelan.
Guru pun datang untuk mengajar kelas gue lagi. Guru ini berbeda dengan guru guru yang tadi gue udah temuin. Dia masih sangat muda sepertinya.
"Ok semua, selamat siang, saya guru baru disini. Nama saya Andika Pramatya. Biasa dipanggil Dika."
Oh, guru baru toh, pikirku.
"Tadi kata kepala sekolah, ada anak baru juga dikelas ini, boleh saya tau yang mana?" tanya guru baru itu.
Aku pun mengangkat tanganku.
"Saya pak, nama saya Angel.""Angel? Oh oke. Semuanya, salam kenal, saya akan mengajar pelajaran Matematika di kelas ini. Ada yang mau bertanya?" tanya Pak Dika lagi.
Anak anak perempuan lain pada sibuk berbisik bisik tanpa mau bertanya langsung.
"Ya sudah bila tidak ada yang mau bertanya, mari kita mulai pelajarannya."
Pelajaran pun dimulai. Tanpa aku sadari, aku pun menengok sebentar ke arah Alan.
Dia tidur, pikirku.
Aduh, kenapa aku malah memikirkannya???
>>>>
OKE, PART 3 SELESAI. MAAF NGARET. PADAHAL RENCANANYA MAU KEMAREN DI UPDATENYA. TETEP VOTE, COMMENT YA... THANKS UDAH MAU BACA DAN NGE VOTE...

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat???
Teen FictionMenurut gw, gw adalah orang yang sangat sangat tidak beruntung. Mungkin dari luar, gw terlihat ceria, ramah dan lain lainnya yang menyebabkan orang lain iri pada gw. Tapi... Mungkin kalo kalian jadi gw, kalian akan merasa apa yang lagi gw rasakan se...