Bagian 4

31 14 35
                                    

💖 Happy Reading 💖

4. Darah tinggi

"Lo kenapa El? Kusut bener tuh muka." Tanya Asma.

"Tau nih anak, balik dari toilet udah gini, jangan-jangan lo nemu kecoak yah di sana?" Ejek Rhyrhy tertawa kecil.

"Yak, kalian apaan sih, kalian mau Elicia ngamuk di sini?" potong Nita.

"Berisik lo semua, udah ah, habisin makanan kalian, gue udah enggak mood makan, abis ini antar gue balik, gue tunggu kalian di mobil, jangan lama," ketus Elicia mendengus kesal, lalu gadis itu berlalu keluar cafe.

"Napa tuh anak satu? Kayaknya kesel banget, " tanya Rhyrhy entah ke siapa.

"Udah, gue udah selesai nih, yok buruan lo mau Elicia ngamuk gara-gara nungguin kita?" kata Nita menarik ke dua sahabatnya.

"Emmm! Bentar-bentar," tahan Rhyrhy, menyeruput minumannya.

"Tungguin gue Nyet!" Teriaknya, berlari ke arah sahabatnya.

****

"Ngapain aja lu bertiga? Lama bener." Tanya Elicia sedikit kesal.

"Baru juga lo sampai di mobil, kita udah nyusul di belakanh, masa lu bilang lama," gumam Rhyrhy.

"Lo bilang apa tadi Rhy?" cetus Elicia mengerutkan keningnya.

"Ah? Gue enggak ngomong apa-apa,  salah denger kali lo El," kata Rhyrhy cengengesan.

Sedangkan Nita dan Asma cuman tertawa kecil melihat ke dua sahabatnya.

****

"El, lo kenapa sih? Dari tadi tuh muka kusut amat?" tanya Asma sambil mentoel-toel pipi Chuby Elicia.

"Enggak apa-apa." Jawab Elicia singkat.

"Jadi udah main rahasia-rahasiaan nih sama kita?" pancing Rhyrhy, melirik ke Nita.

"Besok deh gue ceritain, yang pastinya. Yang intinya. Gue kesel sama cowok yang gue temuin di Toilet tadi, udah itu aja, stop nanya-nanya, gue males bahas dia," ucap Elicia.

"Oke tapi besok kita tunggu yah," kata Asma.

"Em." Dehem Elicia.

****

"Udah, sampe sini aja gue masuk. Kalian bertiga pulang gih ke tempat asal kalian, bay para beban ku," kata Elicia melempar kecupan terbang ke sahabatnya, berlalu ke dalam rumah.

"Tumben tuh anak cuman mau di antar depan gerbang?  Biasa sampe ke kasur," ucap Nita, menatap punggung Elicia yang semakin menjauh.

"Maklum, kan lagi kesel. Udah yuk cabut, besok kita intro dia." Kata Asma.

****

"Ma! Elicia pulang!" teriak Elicia.

"Astaghfirullah El!  Pulang-pulang bukanya ngucapin salam, malah teriak-teriak," omel Erni berjalan ke arah Elicia.

"Lupa mah," kata Elicia.

"Ulang!" suruh Erni menunjuk pintu rumah.

"Haiss! Iya, iya."

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh mamaku yang cantik," ucap Elicia menyalami tangan mamanya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, anak Mama yang nakal," jawab Erni.

"Kenapa tuh muka? Kayak kain enggak perna di setrika aja, kusut bener," tanyanya.

"Maaaa," rengek Elicia memeluk Mamanya.

Love between themTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang