Bagian 6

10 4 0
                                    

💝 Happy Reading💝
___________________

6. Pertemuan sepasang remaja.

"Woi ngapa lu nyender ke gue?!  Berat tau," gerutu Nita.

"Badan gue lemes Nit," ucap Rhyrhy.

"Sakit lu? Kenapa enggak sekalian tidur terlentang di bawah?" celetuk Nita, menahan tubuh Rhyrhy. "Lu berat Nyet!"

"PELAKSANAAN UPACARA BENDERA AKAN SEGERA DI MULAI! HARAP PARA SISWA DAN SISWI SEGERA KE LAPANGAN UNTUK MELAKSANAKAN UPACARA, SEKIAN DAN TERIMA KASIH." Bunyi bel listrik yang sudah tiga kali mengulangi perkataannya.

"Nah, nah tu kan El. Buruan kita ke lapangan lu mau kita di hukum?" ajak Asma menarik tangan Elicia.

"Ingat yah Cungkring urusan kita belum selesai!" gertak Elicia ke Dirga, sambil berlalu menjauh menuju lapangan.

"Ga, lu ada masalah apa sama tu anak? Kayaknya dendam banget dia sama lo? Jangan-jangan kepincut cinta dekkel lo? hahaha," tanya Dito tertawa.

Sedangkan yang di ledek sudah menatap tajam ke arah temannya, seperti singa yang ingin menerkam mangsanya seketika.

"Ya, elah canda kali Ga, gitu aja marah," bujuk Dito.

"Udah ah, kalian pasti udah di tunggu di ruangan Kepsek, ini juga udah jam berapa nih. Takutnya gue lagi yang kena marah sama kepsek gara-gara enggak nganterin kalian ke ruangannya," kata Tedy panjang lebar.

"Ya udah ayok," kata Dito merangkul Dirga.

Sedangkan Randa dan Tedy sudah berjalan lebih dulu.

***

Selesai upacara ke empat gadis itu sudah berada di dalam kelas menunggu guru mapel yang ingin mengajar di kelas mereka.

"Eh, El, gue mau tanya. Lo kenapa bisa bertengkar sama tuh cowok tadi? Oh, iya, kemarin lo kenapa sehabis dari WC? Lu ngutang penjelasan dua kali sama kita ya, El," tanya Nita bertubi-tubi ke Elicia.

"Nanti gue jelasin," kata Elicia dingin.

"Tapi___" belum sempat Rhyrhy melanjutkan perkataan nya Elicia sudah melotot ke arah Rhyrhy. Sedangkan yang di tatap langsung nyengir kuda.

Guru Mapel pun datang, namun, Rhyrhy belum juga berbalik ke depan, karena posisi Elicia dan Nita ada di belakang Rhyrhy dan Asma, Asma sengaja tidak memberitahu Rhyrhy bahwa guru sudah berada di depan meja Rhyrhy, sedangkan Elicia dan Nita hanya pura-pura tidak melihat guru itu.

Bruk!

Meja Rhyrhy di pukul keras oleh Pak Bambang.

"Eh ayam makan kambing, eh ayam makan kambing, Astaghfirullah!" kaget Rhyrhy, meloncat dari tempat duduknya.

"Ah, lo bikin kaget aja, gue pentil lu baru tau .... rasa lu.... eh?"

"E- eh, Pak Bambang, udah lama pak di situ? Ah bapak bikin kaget ajah. hehehe, enggak pegel apa pak diri terus? sini saya antar ke tempat duduk bapak," rayu Rhyrhy ke Pak Bambang agar tidak di hukum. Di iringi tawa siswa/i yang ada di dalam kelas.

Sedangkan Pak Bambang sudah melotot ke arah Rhyrhy dan melintir kumis tebalnya, marah? Yah itu yang di rasakan Pak Bambang.

"Tidak usah berlagak merayu, saya bisa sendiri!" gertak Pak Bambang meninggikan suaranya.

"Ya udah silahkan Pak, kalo enggak mau di antar, saya juga mau duduk," ucap Rhyrhy santai.

"Rhyrhy!" teriak Pak Bambang, sambil menarik kuping Rhyrhy.

Love between themTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang