Bagian 9

11 4 0
                                    

💞 Happy Reading 💞

9. Cari aman.

Elicia memarkir kan mobil nya di khusus parkiran mobil.

"Sebenarnya malas keluar. Tapi mau gimana lagi? Stok cemilan, sama sabun muka gue habis di rumah. Mau nyuruh Bi Surti, dia sibuk bantu Mami beres-beres jadi enggak tega liat nya kalo disuruh lagi, hadeh." Gumam Elicia. 

Gadis itu keluar dari mobil, berjalan masuk mini market.

Sambil memilih-milih cemilan yang ia suka, matanya tertuju ke seseorang yang baru saja memasuki Mini market.

Gadis itu gelagapan mencari tempat persembunyian untuk menghindari cowok itu. Ia malas bertatap wajah dengan cowok rese itu.

Kalo dia ketemu pasti debat lagi, atau enggak ada aja kesialan kalo ketemu sama cowok itu. Alhasil Elicia pun bersembunyi di balik rak-rak cemilan yang ada di sana.

"Kenapa sih, setiap keluar rumah ketemu dia terus?!" gerutu Elicia sedikit berbisik.

Ketika sudah merasa tempat persembunyian nya itu aman, ia pun mengintip cowok itu dari balik rak, namun, cowok itu sudah tidak terlihat lagi.

"Loh? Kok .... hilang? Apa gue salah liat yah? Tapi engak mungkin lah." Gumam gadis itu, berdebat dengan pikirannya. "Tapi tadi ... Ah mungkin salah liat kali, mending gue buru milih cemilan, dari pada gue ngurusin dia,"  lanjut Elicia.

Gadis itu pun melanjutkan mengambil cemilan di berbagai rak. Setelah serasa sudah cukup, ia pun, beranjak ke arah rak persabunan. 

Tempatnya tidak jauh dari tempat cemilan tadi. Setelah selesai, gadis itu pun menuju kasir untuk membayar belanjanya. Belum selesai sang kasir mengecek harga belanjaan Elicia, seorang cowok tiba-tiba langsung menerobos ke depan Elicia, menaruh dua botol minuman di atas meja sang kasir.

"Saya duluan Mbak, saya buru-buru nih," kata cowok itu.

"Yak! Lo apa-apaan sih?!" bentak Elicia, menatap kesal Dirga. " Gue yang duluan ngantri di sini, lo enggak liat apa, belanjaan gue lagi di hitung harganya? Main nikung aja, punya mata enggak sih lo?" lanjut Elicia.

"Ck! Lo lagi lo lagi. Bosan gue ketemu lo mulu."  Ucap Dirga, membalas tatapan Elicia dengan tatapan datar.

"Lo pikir, gue seneng gitu, ketemu lo mulu? Bosan, yang ada." Sarkas gadis itu kesal. "Jangan-jangan lo jelmaan lagi? Perasaan, lo di mana-mana ada deh, merinding gue," ledek Elicia bergidik ngeri.

"Ck! Gue yang jelmaan, lo hantunya, iya!" balas Dirga.

"Enak aja lo, mana ada hantu secantik gue? Se seksi gue? Yakan Mbak?" tanya Elicia melihat sang kasir sebentar, lalu kembali menatap Dirga yang berada di depannya itu.

"Narsis!" celetuk Dirga.

"Aduh Mbak, Mas, jangan bertengkar di sini dong! Maaf Mas, tapi Mbak ini yang duluan datang di meja saya, jadi Mas nya bisa ngantri di belakang Mbaknya, atau Mas bisa pindah ke kasir di sana," jelas sang Kasir, melerai mereka.

"Noh! Denger! Gue yang duluan ke sini, jadi lo harus ngantri. Belanjaan lo aja cuman dua, noh liat belanjaan gue, jadi sabar-sabar yah Mas, kalo enggak bisa nunggu silahkan pindah kasir, blee" ejek Elicia.

"Kali ini lo yang menang," ucap Dirga,  mengambil minuman nya dan berjalan menuju kasir lain.

"Emang Elicia selalu menang." Balas Elicia membanggakan dirinya.

"Udah Mbak, harga semuanya lima ratus, tujuh belas ribu,"  jelas sang Kasir, ketika selesai memasukkan belanjaan Elicia ke dalam kresek.

"Masukin di kotak amal aja, kembalian nya Mbak. Thangks ya." Jawab Elicia setelah menyodorkan uang merah beberapa lembar.

Love between themTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang