Bab 35 : New Day

6.2K 985 85
                                    

A/N : Orang sabar disayang Jung Jaehyun. 

Happy reading my friends. 

Hope you enjoy.

***

Vixen telah menjadi kenangan. Begitu juga dengan Elanoi atau pun Kairos. Rosaline memilih menetap jauh dari tempat itu sekeluarnya ia dari Benteng Doristus.Pilihannya jatuh pada Polina, kota yang berada di luar kekuasaan kerajaan Kairos.

Polina adalah kota kaya akan budaya dan bisnis perdagangannya yang ramai. Kota ini dekat dengan sebuah pelabuhan besar bernama Houstinton. Berbeda dengan pelabuhan Elanoi yang digunakan sebagai tempat manusia untuk menaiki perahu, Houstinton digunakan sebagai tempat bongkar muat perahu-perahu besar dari berbagai penjuru dunia.

Sebagai keluarga ksatria yang sangat berpengaruh, keluarga Fletcher sering melakukan jual beli barang seperti pedang atau baju zirah dari kerajaan lain. Kebanyakan barang-barang itu akan dikirim dengan kapal ke pelabuhan Houstinton sebelum akhirnya dibawa dengan kereta barang ke Kairos oleh keluarga Fletcher.

Rosaline sempat beberapa kali mengunjungi Polina untuk menemani Madeline berbelanja baju-baju import yang langka. Tren kecantikan di kota ini bekembang dengan pesat. Salah satu alasannya adalah karena pintu akses dengan dunia luar terbuka lebar. Sehingga informasi dan barang-barang berinovasi baru dari berbagai penjuru dunia dapat tersebar cepat di kota ini.

Kesibukan kota ini menjadi salah satu alasan Rosaline untuk tinggal. Ia pikir, mungkin dengan keadaan kota yang jauh berbeda dengan yang biasa ia tinggali akan menumbuhkan kebiasaan baru dan memudahkannya melupakan masa lalu.

***

Satu bulan berlalu sejak kepindahan Rosaline ke Polina. Selama itu juga Rosaline mengalami kesulitan untuk membaur di masyarakat. Kulitnya yang putih pucat dan rambut emasnya terlihat mencolok dibandingkan warga lokal yang berkulit kecoklatan dan berambut gelap. Meski mereka menggunakan bahasa yang sama, namun aksen kental Rosaline sangat ketara. Satu tatap dan mereka akan segera tahu kalau Rosaline adalah pendatang.

Nathaniel tidak pernah lepas memperhatikan Rosaline. Selain karena memang tugasnya untuk selalu mengawasi dan menjaga, Nathaniel juga secara naluriah mencoba membantu apa yang dibutuhkan Rosaline.

Contohnya, saat melihat Rosaline yang selalu kerepotan mengurus diri sendiri dan rumah yang mereka sewa, Nathaniel berinisiatif menjemput Nancy, pelayan yang ditugaskan Jeremiah tempo hari untuk melayani Rosaline, di Elanoi. Sesampainya Nancy di Polina, Nathaniel bisa merasakan perubahan dalam diri Rosaline. Perempuan itu terlihat lebih santai, dan banyak tersenyum. Mungkin karena akhirnya ada orang yang bisa diajak mengobrol.

Meski Nathaniel juga sering mengobrol dengan Rosaline, namun pemuda itu hanya tahu persoalan tentang dunia ksatria. Sedangkan Rosaline sangat awam dengan hal itu. Sudah bisa dibayangkan bagaimana tidak sinkronnya mereka setiap bercengkrama.

Senyuman Rosaline yang hadir karena kedatangan Nancy tidak berlangsung lama. Perempuan berambut emas itu kembali terlihat murung. Nathaniel sering sekali memergoki Rosaline merenung di halaman depan rumah sambil menatap jauh entah kemana.

Nathaniel kembali dilanda kalut. Ia pikir harus melakukan sesuatu. Salah satu ide yang terlintas di kepala Nathaniel adalah memperkenalkan Rosaline dengan orang-orang baru. Mungkin dengan itu ia bisa membuat sang Nyonya lebih nyaman tinggal di kota ini.

Dengan begitu, dimulailah perburuan Nathaniel mencari undangan pesta di seluruh penjuru kota.

***

"Undangan untuk anda, Nyonya." Nathaniel mengulurkan sebuah amplop berwarna merah muda dengan stempel bunga kering. Undangan itu didapatkan Nathaniel setelah satu minggu mendatangi satu persatu komunitas perempuan muda di kota Polina.

Making My Own Happy Ending✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang