A/N : Adakah yang menunggu cerita ini update?
***
Langit cerah menjadi tanda bagi Jeremiah untuk membawa Rosaline pergi dari Villa Kennedy. Rosaline kebingungan dengan niatan yang begitu tiba-tiba. Mereka bahkan tidak sempat berpamitan dengan para penghuni Villa lainnya.
"Bagaimana dengan Lia?" Rosaline bertanya ketika mereka telah berada di samping kuda tinggi berwarna hitam yang menjadi teman perjalanan Jeremiah kemarin.
"Aku akan mengirim seseorang untuk menjemputnya," jawab Jeremiah.
Ia membantu Rosaline naik ke atas kuda sebelum menyusul dan duduk di belakang perempuan itu. Tali kekang digerakkan, hingga hewan bertenaga besar itu berjalan. Awalnya lambat namun lama kelamaan kecepatannya meningkat.
Rute yang diambil Jeremiah berbeda dengan yang dijalani Rosaline ketika berangkat menuju Villa Kenedy. Mereka melewati jalan kecil yang berliku hingga akhirnya sampai di tengah-tengah kebun anggur yang luas, milik seorang saudagar kaya raya.
Melihat jalan yang sepi dan pemandangan yang indah, laju kuda memelan.
"Rosaline,"
"Hm?" Rosaline menoleh ke samping.
"Apa kau yakin Jane sedang berlibur dan bukan sedang bersembunyi dari seseorang?"
Punggung Rosaline menegang. "Ada apa?" tanyanya.
"Subuh tadi, aku berkeliling villa karena tidak bisa tidur. Lalu aku tak sengaja bertemu seseorang berjubah hitam. Dia terlihat seperti sedang mengendap-endap. Kupikir itu perampok, jadi aku mengejarnya. Sayang, dia jauh berada di depanku dan menghilang di tengah hutan."
"Saat aku kembali, Jane dan pelayannya berdiri di ambang pintu belakang. Mereka terlihat khawatir. Tapi, aku rasa itu bukan ekspresi seseorang yang khawatir jika rumah mereka dirampok, tapi ekspresi wajah takut ketahuan olehku."
Rosaline mengatur detak jantungnya yang berdetak kencang. Ia mengerti dengan jelas bagaimana cepatnya Jeremiah membaca keadaan. Ia dilatih untuk seperti itu, dan bakatnya yang luar biasa membuat instingnya semakin tajam. Selama ini, Jeremiah selalu bisa menebak saat-saat ketika Rosaline akan berbuat 'onar'. Kali ini, Rosaline akan bersikap lebih cerdik. Ia tidak boleh gegabah.
"Beruntung aku menjemputmu, Rosaline. Kalau tidak mungkin sesuatu yang buruk telah terjadi."
Rosaline menggerakkan tangannya hingga menyentuh tangan Jeremiah yang memegang tali kekang kuda. "Terima kasih, tapi aku yakin Jane orang baik."
Jeremiah membetulkan posisi tangan hingga jari-jarinya dan Rosaine bertautan.
Sesampainya di Kastil Fletcher, Flynn memberitahu Jeremiah dan Rosaline bahwa Julius Fletcher, ayah dari Jeremiah baru saja tiba di Kastil setelah berada di luar kota hampir tiga bulan lamanya.
Julius sering bepergian. Berbeda dengan Winston dan Jeremiah yang berfokus mengurus keberlangsungan pendidikan ksatria keluarga Fletcher, Julius lebih banyak memberikan perhatian pada bisnis-bisnis keluarga.
Rosaline dan Jeremiah segera berbenah penampilan agar layak menjumpai Julius. Setelahnya, mereka bersama-sama pergi ke Kastil Utama untuk memberikan salam.
Ketika memasuki pintu masuk, Rosaline dihadapkan dengan pemandangan yang tidak biasa; Julius dan Selena sedang mengobrol santai dengan cangkir-cangkir teh dan camilan manis yang tersedia di meja ruang tamu.
Di masa lalu, Rosaline tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Mungkin Madeline dan Selena memiliki hubungan baik, tapi tidak dengan Julius. Laki-laki tua itu tidak mudah membuka hati pada orang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Making My Own Happy Ending✔️
Historical Fiction[SELESAI] Rosaline adalah putri bangsawan yang tergila-gila pada Jeremiah. Cinta butanya pada sang penerus tahta adipati, mebuatnya mehalalkan segala cara untuk mendapatkan cinta Jeremiah. Termasuk membunuh Selena. Namun, niat jahat itu tercium j...