Bab 38 : So, This Is Love

8.6K 1K 241
                                    

Trigger Warning : Sexual Content.

Pembaca dibawah umur DILARANG untuk lanjut membaca!

You've been warn.

A/N : please, hargai penulis dengan tidak hanya komen next atau lanjut. (Perasaan aku udah sering ngomong, ya. Tapi masih ada aja.)

Anyway, minggu ini update sesuai jadwal lagi. 

Vote, komen, masukin reading list, dan follow akun roseannejung.

Happy reading

***

Tidak ada kata yang bisa menggambarkan seberapa bahagia Rosaline saat ini. Jeremiah yang selama ini tidak pernah mau hilang dari pikirannya, hadir dalam wujud nyata. Ia bisa memeluknya dan pelukan itu terbalaskan.

Rasanya terlalu indah untuk jadi kenyataan.

"Bagaimana bisa kau ada di sini? Bukankah seharusnya kau ada di Vixen? Bagaimana dengan peperangan di sana?" Rosaline bertanya begitu ia menguraikan pelukannya.

"Semuanya telah berakhir," jawab Jeremiah.

"Apa maksudmu?"

"Berakhir."

Rosaline mengerjap. "Apa Kairos menang?" teaknya

Sebuah senyum tipis terukir di wajah Jeremiah. "Seperti apa yang kau tuliskan di surat itu."

Napas Rosaline tercekat. Ia menutup mulutnya yang sedikit terbuka dengan telapak tangan.

"Benarkah? Tapi, aku membaca di surat kabar kalau--"

"Rosaline!" Seruan seseorang mengalihkan perhatian Rosaline dan Jeremiah.

Justin terlihat setengah berlari dari dalam gedung dengan wajah khawatir. Laki-laki dengan senyum manis itu melirik kereta kudanya yang berhenti di tepi jalan lalu ke arah Rosaline bergantian. Ia menyadari ada laki-laki asing yang berdiri di samping wanita itu, namun tidak terlalu memperdulikan.

"Aku melihat kereta kudaku berhenti di tengah jalan. Ada apa? Apa ada masalah? Apa keretanya membuatmu tidak nyaman?"

"Sama sekali tidak ada masalah, Justin. Semuanya baik-baik saja."

"Lalu kenapa?" tanya Justin lagi.

Rosaline melirik ke arah Jeremiah, dan detik itulah Justin baru memperhatikan dengan jelas laki-laki yang sedari tadi berdiri di samping perempuan itu. Laki-laki itu tinggi, bertubuh tegap dan memakai seragam ksatria yang familiar di mata Justin. Hanya saja Justin tidak ingat dari kerajaan mana asal seragam itu. Dari lencana kehormatan yang berderet di bagian dada seragam yang dikenakannya, tebakan Justin, posisi laki-laki itu tidak main-main.

Belum sempat Justin mengutarakan rasa penasarannya, laki-laki itu sudah terlebih dahulu mengambil satu langkah ke hadapannya. Sekaligus menghalangi Rosaline dari pandangan Justin.

"Perkenalkan, saya Jeremiah." laki-laki itu mengulurkan tangannya dan Justin segera menyambut uluran tangan itu. "Suami Rosaline."

Detik itu juga, Justin menyadari keadaan apa yang sedang terjadi di hadapannya saat ini.

"Saya banyak mendengar cerita tentang anda. Terima kasih telah mengajarkan Rosaline berkuda. Saya dengar istri saya sangat menikmatinya."

Justin kehilangan kata-kata. Ia hanya bisa tersenyum kaku.

***

Di tengah perjalanan dari arena pacuan kuda menuju rumah, Jeremiah bercerita tentang keadaan Vixen yang sebenarnya. Tidak seperti media yang menggembar-gemborkan cerita mengenai kondisi Kairos yang terus terdesak, pada kenyataannya posisi Kairos semakin menguat. Hanya saja, memang ada beberapa daerah kecil yang sempat diambil alih oleh musuh. Namun, daerah itu tidak fatal dan dapat dikuasai kembali dalam waktu singkat.

Making My Own Happy Ending✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang