12

1.4K 134 7
                                    

Hendak membuka matanya dan mengecek apa yang terjadi situ bersamannya Tanjiro membuka pintu bangunan itu sambil menggendong orang.

"Kenapa?" Ucap y/n dan kedua anak itu menunjuk ke arah dua orang yang dang berkelahi.

"Ada babi hutan yang punya kaki?" Ucap y/n bangun dari tempatnya.

Y/n melihat kedua anak itu menangis membuatnya tidak enak pada mereka.

"Hey jangan nangis ya" Ucap y/n menghapus air mata dari kedua anak itu.

"Ada kakak disini kok jadi jangan khawatir biar kakak yang tangani ya" Ucap y/n tersenyum dan memberikan permen pada mereka.

Y/n beranjak dari situ dan berjalan pada kedua makhluk yang di depannya.

"Heyy!! Apa yang kalian ributkan sampai membuat kedua anak ini menangis, seperti suami istri saja" Ucap y/n dengan senyum devilnya.

"Diam kau" Ucap babi itu.

"Hey kau babi bangsat apakah kau tidak kepanasan topeng itu? Tunggu dulu bukankah itu dari babi asli? Sepertinya aku harus ambil kepala Leiko biar ku pakai" Ucap y/n membuat Leiko kaget.

"Sepertinya tidak cukup di kepalaku lebih baik aku pakai di ibu jari barang kali cukup" Ucap y/n.

Omongan y/n kelihatannya tidak di dengar oleh si babi itu karena babi itu mau menusuk laki-laki bencong itu dan kotak itu.

Namun di hentikan ketika Tanjiro melayangkan pukulan pada babi itu dan babi itu terpental jauh dari mereka.

Terjadilah pertarungan antara Tanjiro dan babi itu di tengah-tengah pertarungan itu topeng babi itu terlepas dan menampakkan wajah perempuan.

"Bangsat cewek cok, mukanya bikin iri aja gw cok" Ucap y/n kaget.

"Hashibira Inosuke" Ucap Inosuke.

"Kalau begitu Agatsuma Zenitsu" Ucap Zenitsu dengan spontan.

"Anjay pada perkenalan diri kalian semua" Ucap y/n.

Tidak lama kemudian Inosuke pingsan efek kena kepala Tanjiro.

"Udah tidur kali dia" Ucap Leiko terbang ke arahnya dan mencoba mematuk badan Inosuke.

Beberapa saat kemudian Inosuke terbangun dan melihat Tanjiro dan lainnya sedang melingkari sebuah kuburan.

Inosuke mengajak Tanjiro untuk bertarung kembali namun Tanjiro menolak keras untuk bertarung dengan Inosuke.

Tanjiro terus saja menolak ajakan Inosuke untuk bertarung kembali, y/n yang melihat hanya bisa menontonnya tidak ada keinginan untuk ikut campur bahkan Leiko pun duduk di samping y/n dan ikut nonton.

Setelah habis berdebat akhirnya Tanjiro, Zenitsu, dan Inosuke sampai di sebuah bangunan dimana y/n menyuruh mereka pergi.

Sebelum itu Leiko sudah menjelaskan apa yang akan mereka lakukan disana sehingga mereka bertiga tidak berdiri layaknya orang bego nantinya.

Muncullah seorang nenek di depan pi tu itu dan mempersilakan mereka bertiga masuk.

Satu malam mereka bertiga menempat di tempat itu dan melakukan penyembuhan dimana masing-masing tulang rusuk dari mereka patah.

Malam itu Zenitsu mengetahui isi kotak yang tanjiro selalu bawa, isi kotak itu adalah Nezuko adik Tanjiro membuat Zenitsu berubah menjadi baik seketika.

Pada pagi hari Tanjiro, Zenitsu, dan Inosuke pamit pada nenek itu u tuk melanjutkan misi, tapi tetap saja ada hal yang terjadi dimana Inosuke marah pada nenek itu.

"Untung ada Tanjiro" Ucap Zenitsu membuang napas melihat tingkah laku Inosuke.

Mereka bertiga terus berjalan sampai di sebuah gunung yang berada di depan mereka.

"Tanjiro menurutmu misi selanjutnya itu disini?" Ucap Zenitsu tiba-tiba sambil keringat dingin.

"Sepertinya iya, tidak salah lagi Zenitsu" Ucap Tanjiro yang ikut keringat dingin.

Muncul pemburu iblis yang sekarat di depan mereka dan meminta tolong pada mereka mau tidak mau Tanjiro harus menerima.

"To-tolong aku"

"Yang harus kalian tahu adalah aku tidak akan masuk kesana" Ucap Zenitsu menolak.

"Kalau begitu kau tinggal saja disitu" Ucap Tanjiro meninggalkan Zenitsu sendiri disana.

"Tanjiro tunggu aku!!!!" Ucap Zenitsu mengejar Tanjiro.

Dalam perjalanan ke dalam hutan Tanjiro dan Inosuke melihat begitu banyak laba-laba di setiap dahan pohon.

"Inosuke, kamu tidak takut dengan laba-labakan?" Ucap Tanjiro melihat sekitarnya.

"Laba-laba? Kau pikir aku takut? Oh kau salah besar" Ucap Inosuke memotong jaring laba-laba yang menghalangi mereka dengan katananya.

"Aku tidak tahu kamu sebaik itu Inosuke sampai mau memotong untuk aku dan kamu bisa berjalan dengan baik" Ucap Tanjiro menyentuh dadanya.

Inosuke yang mendengar hanya bisa diam bukan karena senang di puji melainkan karena tidak mengerti apa yang di katakan oleh Tanjiro padanya.

Tanjiro dan Inosuke terus berjalan sampai bertemu pemburu iblis yang sama dengan mereka.

Ketika Tanjiro memperkenalkan dirinya, pemburu iblis langsung marah padanya.

"Santai bung" Ucap Tanjiro.

"Santai bagaimana tolol kalau pemburu iblis masuk kesini mereka semua akan saling menyerang satu sama lain" Ucap Murata.

Tanpa mereka sadar ada iblis yang mendengar percakapan mereka bertiga. Di sisi lain Kagaya menyuruh Giyuu dan Shinobu untuk pergi ke gunung Natagumo untuk membantu mereka.

"CHIRP CHIRP"

Ubuyashiki Sister [Kimetsu no Yaiba x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang