Chika - Prof..?

14.1K 130 8
                                    

Thank you yang udah donate!

Thank you yang udah donate!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yessica Tamara!" panggil seorang laki-laki paruh baya dengan kacamata di atas kepalanya.

"I-iya Pak?" jawab gadis yang dipanggil namanya dengan sedikit gemetar. Pasalnya laki-laki itu dikenal galak terhadap seluruh mahasiswanya.

"Kenapa tugas minggu lalu tidak selesai?"

"S-saya sibuk Pak. Jadi hanya bisa mengerjakan sebagian."

"Sibuk? Tugas ini saya berikan selama seminggu. Bilang saja kamu malas! Pokoknya setelah kelas selesai, kamu datang ke ruangan saya."

"Nah loh Chik, kena semprot lu," ucap gadis di sebelahnya.

"Diem ah Lla. Gak usah manas-manasin," balas gadis yang dipanggil "Chik" itu dengan sinis.

Olla terkekeh. Ia senang sekali meledek sahabatnya itu. Apalagi kalau sudah berurusan dengan dosen. Memang Chika sudah menjadi langganan kena omel dari banyak dosen, kecuali sedang laki-laki yang mengajar saat ini. Namun akhirnya rekor itu pecah. Chika terkena omelan pertamanya hari ini.

Mood dosen itu sepertinya sedang buruk. Hal kecil saja dapat membuatnya begitu marah. Hasilnya ia menyelesaikan mata kuliah hari ini dengan cepat. Tentu ia tak lupa mengingatkan Chika untuk pergi ke ruangannya.

Chika mengekor dosen itu sambil menunduk. Tangannya gemetar. Jantungnya berdebar. Otaknya memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Hukuman apa yang kira-kira harus ia jalankan?

"Kunci pintunya," ucap dosen itu dengan ketus.

"K-kenapa dikunci Pak?" tanya Chika yang khawatir dengan kondisinya sendiri.

"Nurut saja!" bentaknya lagi.

Chika merasa tak punya pilihan. Ia berbalik badan. Mengunci pintu kayu berwarna coklat tua itu. Tangannya semakin bergetar. "Apa gue mau dipukul?" tanyanya dalam hati.

"Cepat ke sini!" bentak dosen itu lagi. Chika menarik napasnya dalam-dalam. Menutup matanya sebentar. Kemudian berbalik badan. "Astaga!" pekiknya sambil menutup mata dengan kedua telapak tangannya.

"Kenapa tutup mata? Sini kamu!" bentaknya lagi.

Chika benar-benar tak punya pilihan. Ia membuka matanya. Terpaksa melihat sebuah daging yang masih lemas dengan bulu-bulu yang cukup lebat di sekitarnya. "Bapak mau ngapain?" tanya Chika ketakutan.

"Menyelamatkan nilai kamu."

"Tapi kenapa harus buka celana Pak?"

"Mau ngulang atau lulus?"

Chika terdiam. Meskipun itu adalah pilihan, ia merasa tak punya pilihan. Terima saja apa yang ada di hadapannya, atau ulang tahun depan. Sepertinya benar. Pilihan satu-satunya adalah nikmati saja tawaran dosen killer itu.

"Gimana?" tanya dosen itu. Masih dengan celana terbuka. "Hisap sekarang, atau ulang kelas saya tahun depan. Jangan harap nanti kamu bisa lulus mudah," lanjutnya.

"Sialan. Dosen bajingan," gerutu Chika dalam hati. Ia pun menuruti kemauan dosen bejat itu. Mau tidak mau. Dengan jijik ia berjongkok. Mendekatkan bibirnya ke arah penis yang tak seberapa besar itu.

"Hmmmh... Enak banget mulut kamu Yessica," ujar dosen itu sambil memejamkan matanya. Menikmati mulut Chika yang bermain seadanya. Tidak ada teknik apa pun. Hanya memaju-mundurkan kepalanya. Lidahnya juga hanya diam. Bahkan ia tak peduli jika giginya mengenai kulit penis milik pak tua bejat itu.

"Sudah sudah, bisa keluar cepat saya. Berdiri kamu," ucapnya lagi. Chika menatapnya remeh. Melepaskan penis itu sambil tertawa dalam hatinya. "Cupu banget."

"Balik badan," perintah dosen itu lagi

-------

Baca selengkapnya di trakteer.id/darksideofm atau langsung ke link yang ada di bio

Lock The Door! - JKT48 One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang