Anin - Organization's Benefit

12.6K 117 17
                                    

Thank you buat yg udah donate dan request!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you buat yg udah donate dan request!!

Happy reading!

---------------

Sebagai seorang mahasiswa baru, Rama masih memiliki semangat dan ambisi yang kuat. Ia dapat mengerjakan semua tugas dari dosen-dosennya dengan baik. Organisasi demi organisasi ia ikuti dengan penuh semangat.

Namun setelah memasuki semester kedua, semua rasa semangat dan ambisi itu mulai turun. Ia mengumpulkan tugas seadanya, bahkan beberapanya terlambat. Ia juga mulai ogah-ogahan berorganisasi. Datang hanya untuk hadir, tanpa tau harus melakukan apa.

Anin, seorang ketua himpunan mahasiswa yang Rama ikuti, ia benar-benar memerhatikan adik tingkatnya itu sejak awal masuk. Ia tertarik dengan semangat dan etos kerjanya. Namun ia juga menyadari kalau Rama tidak lagi sesemangat dulu.

Saat ini hima sedang sibuk untuk menyiapkan acara tahunan besar. Tentu Rama termasuk di dalam bagiannya. Ia berada di divisi acara. Namun semangatnya yang tipis itu benar-benar terlihat. Anggota lain bekerja dengan semangat. Beberapa di antara mereka dengan senang hati melakukannya. Hanya Rama saja yang bekerja seperti sudah tidak tidur selama seminggu.

Kelakuan Rama belakangan ini berhasil membuat Anin gregetan. Seperti ketua-ketua pada umumnya, ia perlu berbicara kepada Rama.

"Rama," panggil Anin ketika laki-laki itu berjalan seperti orang bingung harus apa.

"Iya kak?"

"Gue mau ngomong sama lu."

"Ada apa ya kak?" Rama terlihat heran.

"Ikut gue dulu," Anin menarik tangannya dan mengunjungi sebuah tempat yang sepi dari mahasiswa lain.

"Ada perlu apa kak?" tanya Rama sekali lagi.

"Gue liat-liat, belakangan ini lu gak semangat ya? Beda sama Rama yang baru masuk semester lalu."

"Iya kah kak? Maaf kalo terkesan begitu," jawab Rama dengan template.

Anin terdiam. Ia memutar otak untuk membuat adik tingkatnya tertarik dengan bahasan ini.

"Ada apa? Lagi ada masalah?"

Rama melihat tepat ke arah mata ketua hima di hadapannya.

"Cerita aja. Masalah kuliah? Capek ya? Atau masalah cewek?"

Rama masih diam. Ia tidak percaya, seorang ketua hima yang dikagumi semua orang sedang bertanya tentang keadaannya.

"Malah diem. Cerita aja, mungkin gue bisa bantu biar lu semangat lagi. Lu keliatan kayak zombie belakangan ini. Jalan loyo, kerja males-malesan.

"I-iya kak, gue agak capek aja. Lebih tepatnya bosen sih sama kuliah."

"Ooo...ngerti kok. Awal-awal gue juga gitu. Tapi kalo diikutin terus rasanya, nanti lu bakal lama lulus loh. Gue nih, tahun ini udah semester 6. Bentar lagi lepas jabatan. Pasti ada titik di mana gue juga bosen, capek jadi mahasiswa atau pun anggota bahkan ketua hima. Tapi kalo gue ogah-ogahan, nanti gue gak bisa bersaing."

Rama mendengar ceramah dari seniornya itu.

"Lu tuh lumayan ganteng, menurut gue. Sayang kan, kalo ada cewek liat lu terus tertarik, tapi gak jadi gara-gara lu males-malesan gini?"

Anin memegang pipi Rama dan mengangkatnya.

"Kalo lu bisa berubah dan bikin acara kita berjalan dengan baik, gue bakal kasih lu hadiah," ucap Anin dengan tatapan menggoda.

"Hadiah kak?"

"Iya...mau gue kasih spoiler?"

Rama mengangguk pelan. Ia seperti bisa melihat ke masa depan tentang apa yang akan terjadi.

*Cupp*

Anin mengecup bibir Rama dengan lembut dan tersenyum setelahnya.

"Gimana? Lu bisa dapet lebih nanti."

"Lebih?"

"Yes, lu bisa ngapain aja. Mau liat atau pegang ini? Silakan," ucap Anin sambil menganhkat kaosnya ke atas hingga menunjukkan kedua bukit kembarnya yang masih terbungkus bra.

"Mau kan? Semangat ya kerjanya," ucap Anin dan langsung mencium bibir Rama sekali lagi sebelum meninggalkan laki-laki yang beruntung itu.

***

Rama benar-benar bekerja keras. Ia mengerjakan semua bagian miliknya dengan maksimal. Bahkan beberapa kali ia turut membantu yang bukan bagiannya. Keberadaannya benar-benar membantu persiapan acara ini.

Hasilnya tentu saja sesuai usahanya. Semua pekerjaan yang ia lakukan telah terbayar tuntas oleh kesuksesan acara ini.

Ingat dengan janji Anin? Ya, Rama sudah tidak sabar. Bahkan ia telah mendatangi sang ketua di belakang panggung untuk menagih janjinya.

"Kak Anin," panggil Rama.

"Iya?"

"Itu kak...anu..."

"Hahaha Rama Rama... Lu pasti mau nagih janji ya?"

"Hehehe..."

Rama terkekeh saat niatnya bisa ditebak dengan mudah oleh Anin.

"Iya iya tenang aja. Mau dimana?"

"Uhm...gue kurang tau tempat yang bagus sih..."

"Hahaha, belom pernah nakal di kampus ya?"

"I-iya..." Rama agak malu mengakui kepolosannya selama ini.

"Gakpapa. Gue kasih tau nanti. Sekarang, mumpung sepi di sini, kita lakuin yang ringan-ringan dulu ya?"

Anin menarik tangan Rama dan melangkah menuju sebuah tempat. Ada beberapa tumpuk kardus yang cukup tinggi di sana.

"Ssst...diem yah," Anin mengedipkan satu matanya dan mulai merapatkan tubuhnya ke dada Rama.

-------

Baca selengkapnya di trakteer.id/darksideofm atau langsung ke link yang ada di bio

Lock The Door! - JKT48 One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang