Freya - Sales Girl

6K 53 5
                                    

Dunia saat ini semakin bermasalah. Semua harga kebutuhan sehari-hari sampai kebutuhan tambahan semakin melambung. Hanya saja bagi beberapa orang tidak terlalu bermasalah dengannya. Namun bagi sebagian lagi, uang menjadi suatu hal yang sulit didapatkan.

Hanif, barangkali menjadi salah satu orang yang beruntung bisa bertahan di tengah ketidakpastian dunia. Di saat semua harga menjadi mahal, baginya sama sekali bukan masalah. Bahkan ia masih bisa mencari pakaian yang bukan prioritas bagi kebutuhannya.

Laki-laki itu kini tengah berjalan mengelilingi seisi sebuah toko pakaian di dalam sebuah mall. Tampak sepi sekali pengunjung di sini. Hanya perlu satu tangan untuk menghitung jumlahnya.

"Hmmm cari celana aja kali ya?" gumamnya sambil mencari-cari tempat kumpulan celana berada.

Hanif menghampiri sebuah tumpukan celana yang sedang promo. Ia cukup terpukau dengan model celana-celana itu. Justru ia heran, kenapa celana sebagus itu malah dijual lebih murah.

"Iya nih, aku juga lagi butuh banget uang. Untung kita ga kena phk. Ya meskipun gaji tetep kena potong sih. Asli deh, aku rela ngapain aja biar bisa dapet uang cepet," Hanif tak sengaja mendengar suara perempuan yang sedang mengobrol tak jauh darinya.

"Hmm...lagi butuh uang ya?" tanya Hanif dalam hati. Ia mencuri-curi pandang ke arah beberapa sales yang sedang mengobrol. Ia mencoba lebih menajamkan telinganya untuk mengetahui yang mana suara perempuan tadi.

"Semoga cepet-cepet normal deh keadannya."

"Ah, yang itu orangnya. Cakep juga."

Hanif langsung mengambil asal celana yang ada ditumpukan itu. Ia ingin menjadikan celana itu sebagai modus untuk langkah berikutnya.

"Mbak," panggilnya kepada perempuan tadi.

Sesuai harapan, perempuan itu berjalan mendekat. Senyum manis terpancar jelas di wajahnya. Hanya butuh sepersekian detik baginya untuk menghipnotis Hanif.

"Iya kak?"

"Eh...uhm... Saya boleh minta model ini yang ukuran 32?"

"Oh iya, sebentar ya kak," perempuan itu langsung mencari ukuran celana yang Hanif maksud.

Marena mejanya yang agak lebih pendek, perempuan itu jadinya harus sedikit menunduk. Tonjolan bokongnya itu sedikit mencuri perhatian Hanif. Ia semakin tidak sabar untuk melanjutkan rencananya.

"Mbak, sorry, namanya siapa?" tanyanya sedikit berhati-hati.

"Saya Freya kak."

"Ooo... Udah lama kerja di sini?"

"Sekitar setahun sih kak."

"Ooo gitu ya. Uhm, sorry nih, tadi aku denger kamu lagi butuh uang ya? Sorry banget nih, aku gak maksud nguping, cuma gak sengaja denger aja."

Freya kembali berdiri tegak setelah mendapatkan ukuran yang Hanif minta.

"Iya gakpapa kak," ucap Freya sambil memberikan celana itu kepadanya. "Tapi bener kok, saya emang lagi butuh uang hehe."

"Hmm...kamu butuh berapa emangnya?"

"Lumayan besar kak, sekitar 3 juta buat cicilan motor."

"Banyak juga ya?"

"Iya kak, udah nunggak dari bulan lalu soalnya..."

Hanif mengangguk paham. Ia coba memberanikan diri untuk menawarkan 'pekerjaan' kepada perempuan itu.

"Aku bisa kasih 3 juta sekarang sih. Mbak mau? Tapi ada syaratnya."

"Saya harus ngapain emangnya kak?"

Lock The Door! - JKT48 One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang