Oniel Adel Olla - Bullies

10.8K 116 4
                                    

Thank you yang udah donate!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you yang udah donate!

-----------------

"Eh sini lo!" teriak Olla dari kejauhan. Tangannya mengayun. Memanggil seorang pria yang tengah berjalan sambil membawa setumpuk buku di tangannya.

"Yeh malah celingak celinguk," imbuh Adel. Pria itu menoleh beberapa kali ke sekelilingnya. Memastikan siapa yang dipanggil.

"Iye elu, kacamata" kini giliran Oniel yang menambahkan.

"Kenapa ya Kak?" tanya pria itu penasaran. Namun nadanya sama sekali tidak grogi.

"Masih nanya?" tanya Olla.

"Lo gak tahu salah lo apa?" tanya Adel kali ini.

"Apa ya Kak?" tanya pria itu polos. Ia benar-benar tidak mengetahuinya.

Oniel mengeluarkan smirk kecil. Ia pun melangkah mendekati pria berkacamata kotak itu. Merangkul bahunya. Kemudian berkata, "elu itu harus hormat sama senior. Kita ini udah kelas 12. Sedangkan elu itu baru keluar dari SMP. Paham?"

Pria itu kemudian membungkukkan badannya beberapa kali. "Maaf Kak," kemudian berjalan meninggalkan mereka.

"Eitsss," Adel menahannya. "Mau kemana?"

"Ke ruang guru Kak. Ini saya mau ngumpulin buku temen-temen."

"Tunggu dulu dong. Kita kan punya urusan di sini," ucap Olla sambil menyilangkan tangannya.

"Urusan apa ya Kak?"

"Siapa nama lo?" tanya Olla lagi.

"Devin."

"Kelas?"

"IPS 2."

Olla mengangguk sambil melihat setiap detail tubuh Devin. Penampilannya seperti seorang otaku garis keras. Rambut tidak tertata. Kacamata kotak. Jaket zipper yang tidak tertutup sampai atas. Serta celana yang kebesaran.

"Anak IPS?" tanya Oniel tidak percaya.

"Iya Kak."

"Kita juga IPS. Lo harus hormat sama kita," ucap Adel.

"Saya harus apa Kak?" tanya Devin.

"Ke kantin, beliin gue batagor," perintah Olla.

"Beliin gue es teh, gulanya dibanyakin," tambah Adel.

"Kalo gue bapak kantinnya aja," canda Oniel.

"Eh hey, jangan dong," sahut Olla merespon candaan sehari-hari Oniel.

"Hahaha...beliin gue sate, pake lontong. Inget ya, lontong. Bukan nasi. Paham?"

"Paham gak lo?" tegas Olla.

"Paham Kak," jawab Devin santai. Ia pun segera berjalan meninggalkan mereka. Tentunya pertama ia membawa setumpuk buku itu ke ruang guru. Baru setelahnya ia menuju kantin. Membeli pesanan tiga seniornya itu.

Lock The Door! - JKT48 One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang