PWM 3 🌕

7.9K 534 39
                                    

Setiap Part ada perubahan dan perombakkan cerita ya. Mohon kesediaan menunggu dan membaca versi baru. ♥️

Jangan lupa voting, serta komen.

🌕🌕🌕


     Kejar-mengejar pun berlangsung lama, Putri Kaitlyn semakin masuk ke dalam hutan yang selalu di jadikan tempat pelariannya. Seluruh prajurit berpencar membagi beberapa kelompok untuk mengepung sekitaran hutan yang menjadi tempat melarikan diri sang Putri. Menghimbau agar Putri Kaitlyn tidak kabur semakin jauh dan tidak mengarah ke perbatasan.

     Alpha Alexander belum mengetahui kejadian ini karena ia berada di sayap timur kerajaan, letaknya cukup jauh dan ia berada di lorong yang cukup dalam. Berniat untuk kembali ke sisi utama kerajaan, ia mendengar raungan serigala jadi-jadian yang amarahnya tengah memuncak. Sang Alpha berusaha menghendus siapa pemilik bau dari serigala jadi-jadian yang kini suaranya menjadi semakin keras. Saat sedang berusaha mencari tahu, konsentrasinya terpecah kala ia melihat ratusan prajurit yang sedang melesat menuju hutan, di mana sumber suara raungan itu berasal. Alpha Alexander memejamkan matanya dan menghendus pemilik raungan tersebut, alhasil ia terkejut ternyata pemilik raungan yang dahsyat itu adalah Putri Kaitlyn. Tidak percaya dengan apa yang ia rasakan, ia mencoba lagi mencari tahu dengan penuh kesadaran. Benar saja, lagi-lagi Alpha Alexander di buat tidak percaya jika serigala jadi-jadian yang sedang meraung keras itu adalah Putri Kaitlyn.

     Ia menoleh ke arah hutan dengan banyak pertanyaan.

     Apa yang terjadi?

     Bagaimana bisa Kaitlyn berubah jadi serigala jadi-jadian seperti itu?

     Sempat membatin dalam hati, Alpha Alexander langsung melesat cepat masuk ke dalam hutan dan mengikuti kemana arah suara raungan itu berasal. Situasi Rakyat Demonfia saat itu tidak terkendali. Ketakutan, kebingungan dan banyak di antara mereka yang terluka akibat kejadian tersebut. Bahkan beberapa dari Rakyat Demonfia berpikir jika Ratu Yurika kembali bangkit setelah kematiannya. Karena yang mereka ketahui kekuatan amarah tersebut hanya terjadi saat Ratu Yurika masih hidup dan amarah itu berhasil menguasai dirinya. Menjadikannya monster jadi-jadian ia hingga tewas di tangan bangsa vampir.  Namun ternyata raungan itu adalah raungan yang di keluarkan oleh Putri Kaitlyn, kekuatan yang sama persis dan wujud yang sama persis seperti kejadian saat Ratu Yurika berubah menjadi serigala jadi-jadian. Para rakyat Demonfia merasa terancam dengan kejadian ini, mereka khawatir Putri Kaitlyn akan menghancurkan seluruh kerjaan Demonfia dalam sekejap. Dan itu akan memicu adanya peperangan dengan bangsa vampir, seperti kejadian sebelumnya.

     Sebagian prajurit di tugaskan untuk mengamankan dan menjaga Rakyat Demonfia yang sedang di landa ketakutan. Semua rakyat Demonfia di pindahkan sementara ke tempat yang lebih aman, sementara yang terluka di masukan ke dalam kerajaan. Sementara itu Baginda Allan yang masih berusaha mengembalikkan Putrinya seperti dulu pun merasa menyesal telah membuatnya tertekan dan marah dengan ucapannya tadi. Rasa penyesalannya pun semakin menjadi-jadi kala ia melihat seisi hutan yang hancur di porak-porandakan oleh Putrinya sendiri. Kini ia harus menghadapi lagi sang monster berdarah dingin yaitu Putrinya sendiri.

     Alpha Alexander yang berusaha mencari keberadaan Putri Kaitlyn sempat merasa kesulitan. Frekuensi dari raungannya menimbulkan efek pantulan suara yang tidak beraturan, serta dengan gerakan perpindahan sang Putri yang terlalu cepat. Setelah mempercepat langkahnya untuk menghentikan monster itu, alhasil Alpha Alexander berhasil menemukan keberadaan Putri Kaitlyn. Ia berdiri tepat di tanah makam Ibundanya yang sudah termakan usia. Ratusan prajurit hanya terdiam dan tidak melakukan tindakan apapun, hal itu di lakukan agar Putri Kaitlyn tidak semakin murka dan tidak lolos dari pengepungan para prajurit.

The Princess and the Wolf MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang