Once

39 8 0
                                    

Enjoy the story~❤️

Gue cerita semuanya ke dia, termasuk alasan gue gak cerita soal ini ke dia. Gue udah siap sih. Gue tau Yoshi bakal marah, apalagi gue baru berani cerita masalah besar kayak gini ke dia tuh sekarang. Makin marahlah dia. Tapi gue tau, Yoshi itu orangnya gak bisa marah sama gue.

Dia tuh orangnya sabaarrrr banget. Dia bisa marah kok, tapi kalo sama gue beda ceritanya. Paling cuma diem, hela nafas sebentar terus habis itu dia ajak gue ngobrol lagi.

"Bi!" - Yoshi.

"Ya, mas? Sebentar!" - Bibi.

"Bibi!" - Yoshi.

"Iya, mas. Aduh, gawat ini" - bibi.

"Iya emang gawat. Sebentar lagi bisa meledak saya!" - Yoshi.

"A-ada apa ya, mas?" - Bibi.

"Kerjasamanya bagus banget ya sama istri saya. Sampe hal penting kayak gini saya gak tau. Saya ini kepala rumah tangga loh disini" - Yoshi.

"M-maaf, mas. Bukannya saya gak mau cerita, tapi Mbak Vina yang larang saya buat cerita. Takut masnya khawatir," - bibi.

"Setiap hari apa dia kesini?" - Yoshi.

"Setiap," - bibi.

"Saya tanya istri saya, bi" - Yoshi.

"H-hampir setiap hari, yang. Kadang sama Tante Gita, kadang Tante Gita dateng sendiri."

Ting!

"Aku angkat telpon dulu, jangan ada yang berani beranjak dari tempat ini" - Yoshi.

"Haduh, mbak. Copot jantung saya, tulang saya rasanya kayak rontok semua dari badan" - bibi.

"Emangnya saya gak, bi? Liat nih, tangan saya udah gak bisa diem begini."

"Maaf ya, mbak" - bibi.

"Eh! Kenapa bibi yang minta maaf? Kan saya yang salah, udah larang bibi cerita ke siapapun termasuk suami saya. Saya yang harusnya minta maaf. Karena saya, bibi jadi ikutan diomelin deh."

"Gak papa, mbak. Justru saya yang gak enak sama Mbak Vina," - bibi.

"Kenapa kesini, mang?" - Yoshi.

"Saya kan mau jemput mas, ada meeting jam 5 sore" - Mang Diman.

"Saya kan udah bilang, meeting saya sore ini batal" - Yoshi.

"Maaf, mas. Tapi, mas belum bilang sama saya" - Mang Diman.

"Oh ya?" - Yoshi.

"Iya, mas. Makanya saya kesini," - Mang Diman.

"Anggep aja saya udah bilang, mamang boleh istirahat" - Yoshi.

"Siap, mas" - Mang Diman.

"Eh tunggu, mang!" - Yoshi.

"Ada apa ya, mas?" - Mang Diman.

"Duduk, saya mau tanya sama mamang" - Yoshi.

"Iya, mas" - Mang Diman.

"Siapa suruh duduk di bawah? Bibi juga. Duduk di atas," - Yoshi.

"Tapi, mas" - Mang Diman.

"Duduk di atas atau saya potong gaji kalian?" - Yoshi.

"Duduk di atas, mas" - bibi.

"Ibu Gita sering kesini?" - Yoshi.

"Sering, mas. Bahkan hampir setiap hari. Datangnya tuh selalu selang satu jam setelah mas pergi ke kantor," - Mang Diman.

Unexpected Mate - Treasure YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang