" Apa kau ingin mengulum sesuatu?" Kata Mark sambil meremas bokong Haechan" You want me to fuck your mouth sweetheart"
Haechan terdiam, mulutnya berliur membayangkan penis Mark masuk kedalam mulutnya
/Plakkk
Mark memukul pantat Haechan dengan gemas
"Haechan jawab pertanyaanku""Mau aku mau"
"Kebawah on your knees"
Haechan langsung turun dan duduk diantara kedua kaki Mark. Matanya berbinar melihat penis yang selama ini dia bayangkan saat seks di toilet sekolah. Wajahnya menatap Mark seolah bertanya apa boleh.
"Kau suka ukurannya?"
"Kulum" perintah Mark seperti kemutlakan Haechan langsung mengarahkan tangannya memegang penis Mark dan menjilat ujung penis Mark yang mengeluarkan precum dengan sensual, matanya masih tertuju kepada Mark dan menikmati ekspresi Mark yang menikmati 'pekerjaannya'
Haechan memasukkan penis Mark kedalam mulutnya mencoba memasukkan semuanya akan tetapi tidak muat jadi dia hanya memasukkan sebagian dan sisanya di genggam menggunakan tangannya.
Haechan menggerak-gerakan kepalanya naik turun dengan tempo yang pelan untuk menggoda Mark"Percepat bear" seolah patuh Haechan mempercepat gerakan mulutnya. Mark yang nafsunya sudah berada di ubun ubun langsung menarik rambut Haechan dan menggerakkan pinggulnya dengan cepat. Merasakan reflek faringeal Haechan Mark benar benar lupa akan dunia. Dia terus menggerakkan pinggulnya tanpa melihat kearah Haechan yang sudah kewalahan dengan apa yang dilakukan oleh Mark.
Haechan mengeluarkan air mata, rasanya seperti ingin muntah merasakan penis Mark yang masuk ke tenggorokannya.
Penis Mark membesar di tenggorokan Haechan. Pelepasan nya sebentar lagi akan datang dan Haechan mulai pasrah dengan apa yang dilakukan Mark padanya. Mark melepaskan penisnya dari mulut Haechan dan menarik Haechan untuk duduk di pangkuan nya.
"Aku tidak ingin mengeluarkan nya disini" ucap Mark sambil mengecup bibir Haechan yang membekak karna ciuman mereka tadi.
Mark mencium bibir Haechan dengan rakus dan tidak memberikan nya ruang untuk bernapas. Bibir yang tadinya membengkak sekarang menjadi semakin membengkak dan memerah karna ulah Mark. Mark mengangkat sedikit tubuh Haechan tanpa melepas ciumannya dan mengarahkan penisnya untuk memasuki lubang yang sudah pernah dijamahnya melalui cermin ajaib miliknya.
*Jlebbb
Haechan melepaskan ciuman Mark dengan paksa karna merasa penis Mark mencoba menerobos masuk kedalam lubangnya .
"Angggghhhh___ Mark terlalu dalam"
"Sayang kau sangat cantik saat mendesah kan namaku" Mark mengatakannya sembari mengelus wajah Haechan yang sedang menyesuaikan lubangnya menerima penis Mark. Setelah beberapa saat penyesuaian Mark langsung mengangkat Haechan dan menidurkannya di sofa. Kemudian dia mengangkat kaki Haechan ke bahunya dan yang satunya di atas sofa lalu menggerakkan pinggulnya dengan tempo yang pelan agar Haechan mulai terbiasa.
"Angghhhh Mark to depphhh___"
"Kau ingin memepercepatnya sayang? Baiklah"
Mark mempercepat gerakan pinggulnya. Desahan Haechan semakin kencang terdengar di dalam ruangan tersebut.
"Eungghhhh___ Mark terlalu cepat p-pelanhhh ahhhh"
"Sempit sayang seperti saat kita pertama kali melakukannya"
"Emhh__ ohh Morkkhhhh"
Plok.... Plok.... Plokkk....
Bunyi benturan kelamin itu semakin terdengar karna ruangan yang sepi. Pergerakan Mark juga mulai dipercepat walaupun Haechan yang sudah kewalahan dan memohon untuk dipelankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Glass
Fantasía"Gue dapet cermin gara gara nolongin kakek dijalan, gue bisa ngeliat apapun yang gue minta pake cermin ini. Haruskah gue liat punya crush gue?" - Mark "Ada apa dengan tubuhku? kenapa seperti ada yang menyentuh nya" - Haechan