Deel Vijf

446 18 5
                                    

hehe, lama banget nunggu ya? eh emang ada yang nungguin ini cerita? wkwk.
happy reading buat yg baca💘!

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬




Jaemin menatap tajam lelaki di depannya. Ingin rasanya ia menyiramkan secangkir kopi miliknya ke wajah sok berkuasa lelaki itu. Namun kembali, image-nya sangat amat perlu dijaga.

"Hahaha, kenapa wajahmu sangat menggemaskan heum?" senyum menggoda terpatri di wajah tampan lelaki itu.

Jaemin mendengus tak suka.

"Pilih saja Na, turuti keinginanku atau hubunganmu dan sekretaris tercintamu itu akan kandas dengan tragis."

Ancaman itu.

Jaemin melepas nafas gusar.

Lelaki di depannya ini memang bajingan sejati. Lihat saja, sudah punya tunangan masih saja mengejar-ngejarnya. Membuatnya dalam masalah saja.

"Kau lupa sudah punya tunangan Tuan Hwang?" sinis Jaemin.

Si lelaki Hwang- tepatnya Hwang Hyunjin malah terkekeh pelan seakan meledek lelaki manis di hadapannya.

"Lalu apa kau juga lupa sudah memiliki calon suami Tuan Na?" sarkasnya balik.

Jaemin menggertakkan giginya dengan rahang yang mulai mengeras.

Bajingan. Kurang ajar.

Umpatnya dalam hati.

"Aku rasa hanya itu yang ingin aku bicarakan denganmu. Ku tunggu jawabanmu dan ku harap kau memilih jawaban yang tepat. Hahaha, aku pergi dulu. Sepertinya ada yang akan mendatangimu setelah ini."

Jaemin mengikuti arah pandang Hyunjin begitu mendengar kalimat terakhirnya.

Benar saja, di luar cafe tempat mereka sekarang, seorang lelaki yang sangat amat Jaemin kenal tengah berjalan menuju cafe ini.

Sial.

"Aku pergi dulu, see you soon sweetie." kedipan mata Jaemin dapatkan sebagai akhir dari obrolan singkat mereka. Jaemin hanya membalasnya dengan memutar bola mata indahnya.

"Jeno!"

Daripada Jeno melihat dia duluan tapi ia pura-pura tak melihat dan berakhir cercaan pertanyaan. Lebih baik Jaemin mendahului menyapa.

Jeno dengan senyum sabitnya pun berjalan kearah sumber suara. Kekasih hatinya tengah disini ternyata.

"Aku dengar dari Haechan kau ada rapat? Rapatnya disini?" tanya Jeno begitu ia menduduki dirinya tepat di kursi yang ditempati Hyunjin barusan.

"Bukan rapat, hanya pertemuan untuk tanda tangan kontrak." balas Jaemin dengan senyum manisnya.

Jeno tersenyum balik, gemas dengan kekasihnya, jadi ia acak pelan surai si manis.

"Ih Jeno!" Jaemin mempoutkan bibirnya, Ya Tuhan lucunya lelaki manis satu ini.

"Jadi ini milik calon rekanmu itu?" tanya Jeno yang mengarah pada bekas minuman dan makanan ringan milik Hyunjin tadi.

Jaemin hanya mengangguk singkat dan menyeruput pelan kopinya yang cukup lumayan dingin.

Jeno pun beralih memanggil pelayan cafe dan memesan kopi serta dua potong cake. Chocolate cake.

"Kenapa cakenya dua?"

"Memang kamu tak ingin cake lagi? Punyamu sudah habis kan?"

Jaemin mengangguk paham.

Herhalen [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang