Deel Vier

670 23 3
                                        

i hope u like it guys

so, happy reading!

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Hyunjin tengah mondar-mandir di ruangannya, terlihat seperti menunggu seseorang.

Hingga tiba-tiba pintunya terbuka, lelaki Hwang itu menoleh dan senyum pun terbit di wajah tampannya.

"Pak, hari ini kita ada jadwal rapat dengan para pemilik saham perusahaan."

Felix mengernyitkan dahinya ketika Hyunjin menghampirinya.

"Kamu aja yang handle bisa kan Lix? humm kita juga ada rapat tentang kontrak kerjasama dengan perusahaan Na kan?" timbang Hyunjin.

Kerutan di dahi Felix semakin terlihat. Sekretaris sekaligus Tunangan dari Hwang Hyunjin itu agaknya sedikit heran.

"Itu jadi bagian aku, karena dari perusahaan Na juga ngirim sekretarisnya, lagian masih seputar kontraknya belum menuju tanda tangan, kenapa harus pemimpin yang turun tangan?" ucap Felix.

Hyunjin menghela nafas.

"Gini, kamu handle rapat di perusahaan kita terus nanti kamu sampaikan ke perusahaan Na kalau pemimpin perusahaan yang harus turun, karena sekalian tanda tangan kontraknya sekarang."

"Hah? Kamu udah yakin mau kerjasama dengan perusahaan itu?" ragu Felix.

Hyunjin terkekeh pelan.

"Why not?" ucapnya sembari menaik turunkan alisnya dan tersenyum miring.

Kini, giliran Felix yang menghela nafasnya.

Kelakuan tunangannya ini memang diluar nalar. Kenapa juga mendadak begini bilangnya.

"Oke, aku coba tanyain perusahaan Na, pemimpinnya bisa apa engga, kalau engga tetep kamu yang turun?" tanya Felix.

Hyunjin menganggukkan kepalanya.

"Engga mungkin pemimpin mereka gak mau turun, itu bisa jadi alasan besar buat engga menyetujui kontrak karena itu gak sopan sama sekali." ujarnya.

Felix memutar bola matanya, acuh.

Namun kemudian, hening melingkupi mereka.

Felix mendekat ke arah Hyunjin yang sudah kembali duduk di kursi kebesarannya.

Entah keberanian dari mana, Felix semakin mendekat dan berakhir duduk di pangkuan Tunangannya itu.

Melingkarkan tangannya ke leher jenjang sang tunangan.

Hyunjin pun dengan senang hati melingkarkan tangannya di pinggang ramping milik si manis Lee itu.

"You know I love you so bad, Babe?"

Manik mata Felix mengarah jelas ke manik mata milik Hyunjin.

Hyunjin pun menatap Felix tak kalah lekatnya.

Lelaki Hwang itu menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Felix.

Felix menjatuhkan kepalanya ke dada hangat Hyunjin.

Tangan Hyunjin pun ikut tersihir memberikan usapan lembut pada surai sang tunangan.

"Main sebentar boleh, tapi jangan lupa pulang ya? Rumahnya Hwang Hyunjin cuma Lee Felix seorang, paham?"

"Iya paham. I love you, Felix. Only you and always you."

Ucapan Hyunjin diakhiri dengan kecupan manis di pucuk kepala Felix.

Herhalen [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang