"Entah apa yang akan terjadi dengan ku, aku tidak tau. aku, aku kesepian. kenapa semesta sangat jahat kepada kita? kita hanya anak remaja yang butuh dukungan untuk tumbuh menjadi lebih baik. kenapa mereka semua sangat jahat, disaat kehilangan baru mereka menyesali nya. sakit rasa nya sangat sakit harus menanggung beban sendiri mulai sekarang. aku terlalu pasrah sama kehendak tuhan, jika aku diberikan cobaan kenapa cobaan yang seperti ini? ini terlalu sakit tuhan..."
•••000•••
Kini Karina sedang berada di samping brankar sang anak, ia memandang sedih wajah anaknya itu. walaupun dokter bilang tidak terlalu serius tetap saja naluri seorang ibu itu ada. ia merasakan sakit melihat anak nya sakit, sakit sekali. kini pintu ruangan terbuka dan ia tersenyum melihat siapa yang datang, itu adalah gadis yang membuat anaknya bahagia.
"Tante! gimana keadaan rain?" tanya Sheryl tergesa-gesa.
Karina tersenyum lembut. "Ya begitulah shey, seperti yang kamu lihat namun rain tidak kritis kamu tenang saja" setelah Karina mengatakan rain tidak kritis membuat Sheryl bernafas lega.
Sheryl memandang khawatir mama pacarnya itu. "Tante, juga gak papa kan?" tanyanya.
"Engga papa kok shey cuma sedikit memar aja di lengan" Ujar Karina tersenyum.
"Aaa Tante" Sheryl langsung memeluk Karina memberikan kekuatan untuk wanita paruh baya itu. Karina pun dengan senang hati menerima pelukan dari calon menantu nya itu.
"Tante udah makan belom?" tanya Sheryl dibalas gelengan oleh sang empu.
"Ini Sheryl beli nasi Padang buat Tante, tadi tuh rencana nya Sheryl mau beli nasi goreng tapi ga baik kalo belum makan langsung nasi goreng nanti masuk angin" Cerewet Sheryl membuat Karina tersenyum hangat, ah betapa beruntungnya ia nanti mempunyai menantu sebaik gadis ini.
"Iya makasih ya sayang, kalo gitu Tante duduk disana dulu kamu disebelah rain sini" Pinta Karina di angguki Sheryl.
Sheryl memandang sedih kekasih nya yang masih menutup mata itu. hampir saja air mata nya jatuh untuk ia langsung mendongak. tanpa di sengaja tiba tiba tangan rain berada di kening Sheryl membuat gadis itu melotot terkejut.
"KAMU UDAH BANGUN?!" Pekik Sheryl membuat Karina menoleh dan mendekati brankar.
"Ya Allah makasih ya Allah. kamu apa yang sakit sayang? hm? bilang mama, biar mama panggilin dokter mau?" tanya Karina tergesa-gesa.
rain menggeleng. "aku gak papa kok ma cuma masih rada pusing aja" Jawab laki-laki itu.
rain tersenyum ke arah Sheryl. "Aku kangen kamu" Ucapnya manja membuat Karina tersenyum geli dan mengundurkan diri dari sana, mungkin ia akan melanjutkan makan di kantin rumah sakit saja.
Sheryl mendelik. "Ih kamu ini gak liat situasi aja! kan aku malu ada mama kamu!" Cicit nya.
sedangkan rain hanya tertawa melihat gadis Cerewet nya itu. "Senyum dong ril, aku mau lihat senyum kamu" ucapnya.
Sheryl pun tersenyum lebar sembari menampakkan gigi rapi nan putihnya itu. "nih udah kan" ujarnya.
rain mengangguk.
setelah menghabiskan waktu yang cukup lama di rumah sakit akhirnya Sheryl berpamitan untuk pulang. dan sang mama juga berpamitan untuk pulang karena suami nya akan pulang malam ini mendengar kabar anak sambung nya dirumah sakit.
disini rain memandang langit-langit kamar rumah sakit dengan tatapan kosong. entah apa yang di pikiran laki-laki itu sekarang. ia berjalan keluar ruangan nya sembari memegang tiang infus nya, dengan pelan-pelan ia menuju taman rumah sakit untuk mencari udara segar.
"Kapan semua ini berakhir?" tanya nya entah kepada siapa.
"Aku lelah tuhan. sangat lelah" ucapnya lagi.
setelah dari taman ia tiba-tiba berpikiran menuju rooftop rumah sakit. ia pun segera menaiki lift untuk me rooftop mungkin udara nya lebih segar di atas sana. saat ini musim panas belum berakhir semua orang sangat sengsara akan musim panas ini. kini rain sudah sampai di rooftop ia berjalan ke pembatas rooftop mengingat kan nya awal bertemu dengan Sheryl membuat laki-laki itu terkekeh geli jika mengingat nya lagi.
Namun, tak lama ia terdiam. tiba tiba saja ada bisikan menyuruh nya lompat lompat lompat dengan gerakan slow mo rain mendekat ke pembatas rooftop, is menarik selang infus nya dan terlepas. ia berjalan ke pembatas dan berdiri disana, laki-laki itu mulai menangis tangisan yang begitu menyesakkan di bawah hujan yang deras laki-laki itu menghembuskan nafasnya untuk terakhir kalinya.
•••000•••
Sheryl menatap baru nisan di depan nya dengan kosong. disana ada teman-teman sekolah nya, ayahnya, mana laki-laki itu yang sudah pingsan dan papa tirinya.
Rain Elvian radjpati
lahir : 24 April 2005
meninggal : 1 mei 2023semua siswa-siswi SMA Dirgantara tidak percaya mendengar kabar kematian sang ketua OSIS yang tegas. mereka semua menangis dan Sheryl saat ini di rangkul oleh sang ayah dan Arjuna. Arjuna tak percaya mendengar kabar kematian sahabat seperjuangan nya itu, ia pun memandang kosong batu nisan sahabat nya dan terkekeh sinis. bodoh. pikirnya.
kini sebagian sudah ada yang pulang dan masih ada yang menetap sekedar mendoakan dan menguatkan satu sama lainnya.
•••000•••
TAMAT
YEYYY AKHIR NYA NI CERPEN SELESAI JUGA YUHU!!!
GIMANA CERITANYA?
MAU EKSTRA PART?
KALO ENGGA YAUDIN!
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN(END)
Short StorySheryl Rinai Atmaja seorang gadis SMA yang pandai menggambar/melukis, dia adalah anggota club seni. Rain Elvian radjpati seorang lelaki SMA yang menjadi murid terpopuler di sekolah nya, dan ia juga merupakan ketua osis. ini mengisahkan kedua remaja...