Hari ini keluarga wanatabe dan park akan berziarah ke makam jeongwoo tidak lupa membawa calon istri baru haruto .
" Jeongwoo aku kesini bawa bunga favorit kamu " haruto mengusap lisan yg tertulis nama park jeongwoo
" Nak Mama kangen sama aku datang ke mimpi Mama ya sayang "
Semua orang menabur makam jeongwoo dengan bunga' hati yg begitu pilih sakit namun mereka harus ikhlas dengan semua ini.
Berbeda dengan Naila dia sibuk berdandan di saat orang berziarah dia sibuk memakai lipstick bedak lensa softlens .
Mama jeongwoo yg merasa risih liat sikap Naila seperti itu menegurnya.
" Nai kita di sini mau berziarah bukan mau jalan jalan kamu dari tadi meka up terus "
" Tante jangan sewot deh yg make aku bukan Tante "
Rose emosi rasa ingin menampar pipi yg penuh bedak itu tapi dia lagi di makam anaknya jadi dia undur dulu .
Hai Tante om maaf doyoung baru nyusul hehehe "
" Doyoung sini nak kira Tante kamu enggak ziarah ke makam sahabat kecil kamu "
" Tetap zirah lah Tante bagaimana pun jeongwoo udah doyoung anggap seperti keluarga sendiri "
" Halo woo maaf yak gue baru sempat ke sini lu tau lah gue sibuk banget disuruh ini lah itu lah belum pacar gue yg cerewet minta ampun pusing gue "
" Ohh iya woo besok kita wisuda woo kita bentar lagi mau lulus jadi sarjana meskipun lu enggak ikut wisuda " ucap doyoung yg tadinya semangat jadi lemah
" Padahal lu dulu bilang kita bareng bareng terus lulus sama sama mendapatkan gelar sarjana sama sama kerja sama sama ngejar cita cita kita "
" dan lu malah pergi duluan kalau boleh berharap ini kematian lu cuma pura pura woo "
Kita pulang pulang yuk cuaca mau hujan " ucap Lisa melihat cuaca yang mendengung
" Sayang aku pulang dulu muah" haruto mencium batu lisan jeongwoo
Mereka semua pulang karena cuaca seperti keliatan mau hujan hati mereka cukup senang sudah berziarah ke makam jeongwoo melepas rindu .
" Tante besok Tante sama om Dateng ke wisuda jeongwoo" tanya doyoung
" Datang dong masa enggak sekalian Tante mau liat jeongwoo bisa jadi mahasiswa terbaik apa enggak " jawab rose senyum
" Cepetan kali jalan nya mau hujan nih nanti bedak aku hancur " kata Naila rose dan doyoung memasang wajah tak suka ke Naila
" Jalan masih luas kalau lu mau jalan jalan aja duluan sana " geram kali doyoung sama Naila ini kaya nya ituloh.
Haru ayok cepetan jalan nya kaki aku pengel "
"Mah pah aku duluan ya kasian Naila "
" Iya " doyoung memasang wajah julid " idih sok iye sepaling bermuka mana mukanya banyak lagi
" Doyoung heh enggak boleh gitu kamu ini julid aja " tegur Lisa lucu juga liat doyoung julid kan jarang doyoung julid
Haruto Naila masuk ke mobil menajam gas pergi dari area pemakaman di dalam mobil Naila terus menerus bercakap agak menyakitkan bagi haruto sangat menusuk di hati nya .
" Sayang menurut ku jeongwoo kena azab deh karena kan dia sering nyakitin kamu pas masih hidup " kata Naila memandang lurus kedepan
" Kena azab gimana perasan aku kuburan jeongwoo baik baik aja "
" Emang kuburan nya baik baik tapi kan coba kamu pikir pas jeongwoo mati kan muka nya hancur darah bercucuran di mana mana iss mana bau banget lagi " haruto yg lagi nyetir nyimak aja emang agak menyakiti hati sih .
Aku juga heran Sama kamu kok bisa kamu baik sama jeongwoo setelah apa yg dia lakukan kamu di pukul di siram di permalukan masih aja baik "
Kalau aku jadi kamu udah ku bunuh tuh jeongwoo biar dia tau rasa " ucap lagi naila
Kamu pasti enggak tau kan kelakuan jeongwoo pas dia masih hidup ini ya jeongwoo itu pernah ciuman sama mantan nya dulu di tempat umum kagak tau malu lagi " sabar to sabar jangan marah " haruto masih fokus menyetir sambil mendengar Naila bicara
" Aku juga sering liat jeongwoo bawa laki laki lain masuk ke dalam rumah kalian mana ngontak nganti lagi emang dasar murahan tuh jeongwoo " kata Naila sok jijik
" Jeongwoo itu enggak cukup satu laki laki Udah di kasih lagi tampan masih juga nyari yg lain . Kalau aku jadi jeongwoo gak bakalan cari yg lain "
Ucapan demi ucapan yg Naila bilang sangat menyakiti hati haruto apa benar jeongwoo seperti itu tapi kena jeongwoo tak pernah bilang .
Aku kan waktu itu enggak sengaja lewat dekat rumah kamu mau beli bakso nah pas aku di depan rumah kamu aku denger suara desahan suara jeongwoo "
Aku berpikir sih mungkin sama kamu tapi aku liat mobil yg terpakair di rumah kamu bukan mobil kamu "
Terus aku liat ada 3 laki laki keluar dari rumah kamu mana badan nya kekar kekar lagi "
" Sampai turun " suruh haruto berhenti di rumah Naila
" Gak mau mampir dulu sayang ketemu mama papa " tawar Naila
" Langsung pulang aja " haruto menajam gas pulang haruto masih memikirkan ucapan Naila tentang jeongwoo
Sesampainya di rumah haruto ingin bertanya tapi dia uraikan kapan kapan saja .
" Haruto kamu abis dari mana tadi pulang duluan "
" Nangantar Naila pulang mah "
" Ohh "
Kakak mana " haruto mencari keberadaan Lia tak keliatan batang hidung
" Ngapain lu cari gue " Lia nongol dari dapur makan
" Kakak kangen loh aku pada mu "
" Jijik iss to sana lu gue mau makan " yaelah bilang kangen sama kakak sendiri aja di bilang jijik
Jijik lah goblok kita ketemu tiap hari "
Bang haru "
" Heh ada adek tercinta ku kagak nampak dek "
" Maksud Abang aku pendek gitu " sang adek melempar tatapan tajam
Yaap kamu pendek "
Bang haru aja terlalu tinggi " pendek pendek .
Mama' bang haru nakal bilang aku pendek " Adu adek
Emang kamu pendek nak " gumam papa Hanbin
Haruto jangan ngagu adek nya " marah Lisa
" Huh pendek " haruto langsung lari ke kamar takut singa ngamuk
Semetara di kediaman keluarga park ada doyoung juga di sana .
Minum dulu Doy " rose menyuguhkan minuman
" Makasih Tante "
Doy gimana perkembangan tentang khusus jeongwoo "
" Belum ada om tapi saya mencurigai satu orang om "
" Siapa " ada om saya belum bisa kasih tau
Doyoung jeongwoo punya musuh enggak di kampus atau di luar "
Enggak ada sih Tante kita di kampus berteman baik sama jeongwoo di luar juga "
" Terus kalau jeongwoo gak ada musuh kenapa ada orang yg sengaja nabrak jeongwoo sampe mati "
Kita harus cari saksi mata Tan om biar tau siapa dalang dari semua ini "
" Bener kata kamu Doy "
TBC...