Aku anggak mau pa. Pokonya aku anggak mau'! Kalimat bantahan lolos dari mulut jeongwoo.
Namun, laki laki yg jeongwoo panggil papa itu terlihat santai dan tidak perduli dengan ucapan jeongwoo . Tangan kini Malah sibuk membuka lembar demi lembar berkas diatas meja dengan wibawa.
"Papa sudah jelas kan sama kamu ,ini demi kebaikan Mu sayang." Lelaki itu yg mengenakan jas rapi itu membalas ucapan jeongwoo dingin. Yg berhasil membuat bulu kuduk jeongwoo merinding.
Ah' papa selalu begitu selama ini aku menuruti semua maunya. Pilih sekolah ikut, kelas tambahan ikut yg padahal aku gak suka , kuliah dengan jurusan yg ia minta.
Jelas ²semuanya diluar minat ku " ucap jeongwoo.
Papa gak Nerima bantahan jeongwoo". Balas sang papa.
Oky! Baiklah terserah papa. " Jawab jeongwoo. Dulu mukin aku memang harus mempedam rasa ingin dan mengikuti apa mau mereka.
Sampai akhir nya jeongwoo mulai beradaptasi dengan segala hal yang terjadi dihidupnya.
Namun,yg ini? Tidak mau ! Pokonya gue berhak untuk membuat keputusan.ini di hidup gue , selama ini gue sudah seperti robot hidup yg mereka kendalikan." Batin jeongwoo.
Gimana nanti calon suami gue gak ganteng terus kalau dia jahat sama gue gimana ." Isi hati jeongwoo.
Mana bisa aku menikah'dengan laki laki yg nggak aku cinta pa, aku bisa stres! Memang kita hidup di zaman Siti Nurbaya?
Pake segala di jodohkan! Aku juga berhak memilih pendamping hidup sendiri pa . Aku juga kan udh punya pacar pah. " Ucap jeongwoo.
" Bullshit tentang cinta. Nanti setelah menikah kalian pasti saling cinta. Kamu tau? Pemuda yg akan di jodoh dengan mu itu tampan , sopan berpendidikan, sayang keluarga, apa yg kurang?" Balas sang papa.
Oh.... Itu pandangan papa buat calon mentunya? " Jeongwoo membantin.
Ah papa belum tau aslinya. Iy di depan papa baik'sopan . Coba kalau di belakang papa . " Bantah jeongwoo.
" Ya sudah kalau begitu kalian saja yang menikah dengan dia kalau begitu." Ucap jeongwoo.
TBC"