"Jangan khawatir, hotel ini milikku" ujar max lembut sambil mengelus rambut Sabina.
"Apa!"
"Hey jangan ngaku ngaku yah, mana mungkin pria miskin seperti mu pemilik hotel berbintang ini! Jangan halu, apa buktinya" ujar Siska orang yang mengejek max miskin.
Max membuka kacamata, masker, jaket dan topi nya,kamu menyampingkan jaket pada Sabina istrinya
"Ayo kita pulang" ajak max sambil menuntun Sabina.
"Nona ini kartunya" pelayan memberikan kartu Siska yang sudah dikuras habis
"Sabina kenapa kamu tak bilang suamimu adalah tuan maxiliam, dan kenapa kamu tidak mengundang kami,kamu teman sekelas mu kan" orang yang sedari tadi meledek Sabina menghentikan langkah pasangan pasutri yang hendak pergi
"Kenapa? Jika aku memberitahu bukannya sama saja seperti kalian? Jangan menilai seseorang karena penampilan, saya punya niat baik menghadiri acara ini untuk menjaga silaturahmi kita, tapi kalian menghina saya dan suami saya hanya karena kami berpenampilan sederhana, apakah itu bisa dibilang teman " jawab Sabina tersenyum anggun membuat perempuan itu terdiam
"Jika suami mu kaya kenapa tak bayar semua tagihan sendiri! Kenapa kamu meminta ku membayar, uang 900 JT bukan uang sedikit!" Ujar Siska marah
"Oh aku baru ingat itu, itu sangat benar tapi saya ingin membuktikan ucapan anda , bukankah anda sendiri yang berinisiatif mentraktir saya? Saya membiarkan anda menghina saya dan suami saya itu sama saja mencemarkan nama baik, jika saya menghitung semua yang anda lakukan hari ini, itu lebih dari 900jt" Siska terdiam
"Ah dan satu lagi suami anda memang memiliki saham di hotel ini tapi hanya 10% dan saya akan mengembalikan nya dan saya akan membatalkan kerja sama dengan perusahaan suami mu" ujar max ,Siska panik "t-tuan pikirkan lagi kerugian apa yang anda dapat jika memutuskan kerja sama!" Siska menjadi besar kepala.
"Sekertaris Kim" panggil max tak lama dari arah pintu besar dibelakang datang segerombolan orang berbaju hitam dan sekertaris Kim
"Suamiku!" Teriak Siska menghampiri pria yang dibawa oleh para bodyguard max.
"Suami mu melakukan penggelapan dana perusahaan,dan menyimpan mata mata di perusahaan, dia mencuri data penting perusahaan ku dan menjual nya dipasar gelap, nona kesombongan mu akan saya runtuhkan malam ini!" Max menyuruh sekertaris Kim membawa pria yang sudah sekarat itu pergi
"Tunggu lepaskan suami ku, bina ku mohon, ini pasti ada kesalahpahaman, tolong bujuk suami mu" Siska bersimpuh dibawah kaki Sabina, Sabina sebenarnya tak tahu akan terjadi seperti ini tapi dia memasang wajah profesional.
"Suamiku, pergi dan urus pekerjaan mu, jangan hiraukan aku" max menatap ragu Sabina lalu mengangguk dan pergi,dia percaya istrinya dapat mengatasi ini, dan max menyuruh beberapa bodyguard untuk tetap disini melindungi istrinya.Sabina mengalihkan perhatian pada Siska."Siska suami mu pantas menerima ini!" Jawab Sabina acuh, Siska terdiam, para tamu yang datang di acara reuni berbisik kejam tentang Siska, kecuali Sierra dan teman temannya.
Sabina menghampiri Siska lalu menatap semua orang yang tadi membicarakan Siska.
"Inikah yang dinamakan teman? Saat senang kalian puja,dan saat sengsara kalian hina! " Siska menatap Sabina .
Sabina membantu Siska berdiri"Sabina,kami salah karena telah mengganggu mu" Sabina tersenyum remeh melihat orang orang munafik yang kini memujanya karena dia adalah istri dari max.
"Bersimpuh lah " ujar Sabina mengangkat dagu angkuh.
"Sabina ini tak benar " Sierra tak ingin Sabina seperti ini, ini tak benar
Tanpa menunggu lama teman sekelas bersujud dibawah Sabina
"Apakah kamu memaafkan kami" tanya salah satu dari mereka"Tidak " Jawab Sabina Sabina duduk di kursi
"Kau! Kita sudah bersujud !, Kamu merendah kami kah!" ujar laki laki ya tadi menyatakan cinta pada Sabina,para bodyguard berbaris melindungi Sabina"Aku tak mengatakan akan memaafkan kalian bukan?, Suruh siapa kalian menurut!,itu membuktikan bahwa kalian dapat melakukan apapun demi kekuasaan, sekarang jika aku bilang jauhi Siska, lalu aku akan memberikan saham yang aku punya apakah kau akan rela melakukan nya"
"Tentu saja, kami realistis, kami lebih membutuhkan uang daripada teman yang tak berguna " jawab teman Siska, Sierra menatap Sabina yang dilakukan Sabina sudah benar.
Siska terkejut "sayangnya aku tak butuh orang seperti itu,jika pada teman saja kalian berani berkhianat, apalagi pada kepercayaan, kalian bukanlah manusia, tak bermoral,anjing saja tahu cara berterimakasih masa kalian kalah dengan binatang." Sabina tersenyum remeh
"belajar lah dari kesalahan" ujar Sabina sambil menepuk pundak Siska lalu hendak pergi, namun Siska menahan tangan nya.
"Jangan menahan ku,aku tak bisa membantu suami mu" Siska terisak "aku tahu, ini salah suaminya, dan terimakasih " Sabina tersenyum lalu pergi dari sana menyusul suaminya"Sabina tunggu" Sierra menghampiri Sabina "maaf aku telah salah paham" Sabina mengangguk "tak apa,aku tahu hatimu murni"jawab Sabina dengan lembut
"Sabina kau sangat keren, aku mau menjadi teman mu" ujar rose penuh semangat"Benarkah, apakah tak masalah jika suatu hari nanti suamiku jatuh miskin " jawab Sabina main main "tak apa kami selalu ada disampingmu, kami mendukung mu" ujar lili
"Itu benar" ujar Dahlia melengkapiSabina terkekeh, dia tahu mereka tulus" baiklah kita teman " ujar bina, mereka pun berbincang dalam perjalanan.
Sabina berpamitan hendak menyusul suaminya.
"Sudah selesai?" Tanya max mengelus rambut bina, bina mengangguk "bagaimana dengan suami Siska? "Tanya Sabina penasaran karena tak ada siapapun lagi dibelakang max termasuk sekertaris Kim
"Sekertaris Kim akan mengurus nya, lagian aku sudah berjanji padamu Takan mengotori tangan ku dengan sampah lagi" ujar mas sambil memeluk Sabina manja
"Bagus suamiku sangat pintar" Sabina menepuk suami nya lembut lalu setelah nya mereka berdua masih kedalam mobil jemputan mereka
"Ini mobil baru? Mobil yang tadi kemana" tanya Sabina keheranan
"Aku kasih pak supir, aku kan sudah bilang akan membeli ya baru , lagian yang tadi itu mobil nya udah tua ,dan udah lama juga " Sabina terkejut rupanya suaminya mengikuti kata kata nya saat marah sesaat
"Kau bilang itu mobil tua? Itu mobil ya baru dirilis 6 bulan yang lalu! Dan hanya ada 3 koleksi Didunia, tapi yasudah, itung itung beramal" max mengangguk , Sabina bersandar dibahu max
"Kamu hari ini hebat sayang" ujar max sambil mencium kening Sabina penuh perhatian"Aku sudah bekerja keras hari ini , hadiah nya mana?" Tanya Sabina
Max tersenyum lalu menyerahkan sebuah map" itu sertifikat kepemilikan hotel yang tadi kau kunjungi, sekarang itu adalah milik mu, agar tak ada yang menghina kamu tak bisa membaca buku menu lagi" Sabina tertawa lalu memukul kecil bahu suaminya
"Istri mu sangat hebat mana ada tak bisa baca menu" gurau Sabina max mengangguk dia tahu, istrinya sangat cerdas dan berpendidikan, tapi tetap saja max tak terima ada yang mengganggu istrinya, diam diam max memikirkan rencana untuk orang yang telah menghina istrinya tadi, khususnya untuk orang yang telah berani melamar istri nya didepan matanya sendiri.
Mata max mengkilat dalam kegelapan,penuh ambisi
TBC
Hai hai , aku mau cerita lagi nih guys, hubungan kalian sama ayah kalian gimana sih? Kata orang ayah tuh cinta pertama buat anak perempuan yah, tapi aku kok gak ngerasa gitu yah, tau gak sih semenjak remaja hubungan aku sama ayah aku tuh renggang banget, malah terkesan acuh, kami gak pernah bicara akrab seperti keluarga pada umumnya, justru kemarin aja aku bertengkar sama dia.
Sedih sih tapi pura-pura kuat aja ya kan wkwkw
Btw pendapat kalian tentang part kali ini gimana?
Seru gak
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm became the antagonis wife (End)
FantasyNovel berjudul 'mine' adalah novel terakhir yang dibaca Sabina sebelum kejadian yang merenggut nyawa nya, tanpa disangka Sabina malah masuk ke salah satu tokoh yang tak pernah disebutkan yang bernama Sabina alyara Snowden ,dan yang mengejutkan Sabin...