Siena hari ini memutuskan untuk berkunjung kekediaman Utama milik opa dan Omanya, gadis cantik itu disambut dengan hangat.
"Bibi dimana Oma" tanya Siena pada pelayan.
"Nyonya ada ditaman belakang nona muda" Siena mengangguk lalu gadis belia itu berjalan menuju belakang mansion tempat dimana menjadi taman kesukaan milik sang Oma.
Siena melihat dari kejauhan seorang wanita tua yang tengah duduk disebuah kursi roda, diumurnya yang tidak muda itu Madeline terlihat menawan dan anggun, tapi karena penyakit nya dia harus duduk dikursi roda dan kesulitan bergerak.
Siena menunduk lalu memeluk leher sang Oma dengan manjanya " oma, sie datang" bisik gadis itu dengan lirih.
Sosok itu menatap Siena dengan wajah teduhnya lalu wanita itu mengelus tangan Siena yang ada dipundak nya.
"Oma kenapa oma disini, dingin loh disini, ke dalam yuk" ajak Siena wanita itu menggeleng lemah "tidak apa apa, Oma suka disini " ujar wanita itu, Siena menatap sang Oma lalu duduk di rumput tepat disamping Omanya.
"Oma suka ya disini" wanita itu mengangguk menjawab pertanyaan Siena .
"Siena kamu
"Oma mau gak temani Siena keliling taman ini? Sie ingin mengenang masa lalu" ajak Siena lalu berdiri , Madeline tersenyum lalu mengangguk, Siena mendorong kursi roda Madeline mengelilingi taman ini.
"Oma ingat gak, Oma pernah bilang bunga Peony merah adalah kesukaan Oma karena bunga ini melambangkan cinta, kemakmuran, gairah, kehormatan dan juga kekayaan.
Oma bilang bunga ini adalah bunga yang diberikan opa saat melamar Oma, Oma bilang Oma selalu mengharapkan kisah cinta anak anak Oma sama seperti bunga Peony ini, dan Oma selalu bilang sama sie kalau oma ingin melihat Siena menikah dan bahagia seperti arti bunga ini Oma ingin Siena mendapatkan segala kehormatan Didunia ini, Siena harus bisa menunjukkan bahwa wanita pun bisa berkuasa dan menjadi kehormatan dan martabat nya" ujar Siena menatap bunga yang memeluk taman indah milik Omanya.
"Tapi yang paling Siena inginkan adalah keluarga yang Siena cintai dan sayangi melihat kebahagiaan Siena kelak, Siena selalu ingin bersama kalian sampai akhir hayat Siena" entah kenapa Siena menyampaikan itu rasanya hatinya sesak dan ingin meluapkan itu
Madeline mendongak lalu menghapus air mata Siena yang tanpa sadar turun.
"Cucu ku, kamu adalah kebanggaan Oma, kamu adalah kebahagiaan kami, kamu seperti bunga Peony sayang, dan Oma harap hidup mu selalu dilimpahkan berkah dan cinta, Oma ingin melihat mu dengan gaun pengantin, Oma ingin melihat mu membawa cicit Oma dan Oma ingin melihat kebahagiaan dari hidup mu, tapi Oma tidak tahu dengan umur, bisa saja besok Oma sudah tidak ada " Siena menggeleng mendengar ucapan Madeline.
"Engga Oma, sie yakin Oma akan pasti akan memenuhi keinginan Oma, sie janji jika Sie mengenakan gaun pengantin Oma satu satunya orang yang akan sie tunjukkan diawal" ujar Siena sambil terkekeh membayangkan masa depan.
Madeline tertawa lalu mengangguk " Oma selalu mengharapkan kebahagiaan mu dan kesuksesan mu, kamu adalah kebanggaan keluarga ini, marga Snowden tidak akan lengkap jika bukan kamu yang mewarisi nya" siena tertawa lalu mengangguk " Siena janji,Siena akan mengharumkan nama Snowden dan membanggakan kalian" Siena memeluk Madeline erat wanita muda itu sangat menyayanginya sang Oma, baginya Oma adalah sosok yang selama ada disampingnya setelah mommy dan Daddy nya, Oma seperti sosok orang tua ketimbang nenek.
"Siena janji sama Oma apapun yang terjadi apapu yang orang lain katakan kamu harus bangkit, walaupun itu disaat terpuruk ku sekalipun, jangan tunjukkan kelemahan mu pada siapapun nak, dan walaupun Oma tak ada disamping mu ingat bahwa Oma selalu ada untuk mu dimanapun itu " Siena merasa janggal dengan ucapan Omanya dia merasa.... Ah sudahlah, Siena menghempaskan pikiran buruk nya lalu mengangguk.
"Siena janji Oma , dan Oma harus selalu sehat yah biar selalu temani seina" ujar Siena sambil memeluk Oma nya sayang.
Wanita tua itu hanya bisa tersenyum, tanpa menjawab, sambil mengelus punggung cucu perempuan satu satunya.
"Opa jaga Oma ya, Siena pamit pulang dulu" ujar Siena berpamitan pada kakeknya " iya sayang, hati hati bawa mobil nya ya" Siena mengangguk lalu pamit setelah menyalami sang kakek.
Siena pulang menggunakan mobil nya, tapi saat menjauh dari rumah itu entah mengapa hati Siena gusar tak karuan, gadis itu merasa cemas akan sesuatu tapi tahu tahu apa yang dia cemaskan.
"Semoga semuanya baik baik aja" gumam Siena semakin meninggalkan mansion opa dan Omanya.
****
"Nenek masakan nenek emang yang tebaik" puji El mengacungkan jempol, pagi ini suasana pagi begitu damai dan tentram, dimeja makan besar ini hanya terdapat tiga orang, Siena tersenyum lalu mengangguk "benar ,sie suka, nenek harus sering masakin sie" ujar Siena antusias, Laura terkekeh lalu berkata " akan nenek buatkan untuk kalian, ayo makan yang banyak" Siena dan El mengangguk sambil memakan makanan dengan hikmat.
Tiba-tiba para pelayan mulai menggerumun karena penasaran sie berdiri dari kursi nya lalu menghampiri kerumunan " ada apa ini" tanya s Siena penasaran.
Kepala pelayan menatap nona muda nya dengan tatapan mata yang sulit diartikan lalu berkata" n-nyonya besar nona" ujar kepala pelayan lirih
"Ada apa dengan oma?" Tanya Siena merasakan perasaan yang tidak enak, kepala pelayan menunduk " nyonya besar, m-meninggal"
Brak
TBC
Pesan dari Oma buat cucunya, itu cuplikan bab 55 ya guys ada di fizzo kalian bisa langsung baca
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm became the antagonis wife (End)
FantasiNovel berjudul 'mine' adalah novel terakhir yang dibaca Sabina sebelum kejadian yang merenggut nyawa nya, tanpa disangka Sabina malah masuk ke salah satu tokoh yang tak pernah disebutkan yang bernama Sabina alyara Snowden ,dan yang mengejutkan Sabin...