Malam harinya, semua orang berkumpul di ruang keluarga, wajah rafa dan asya terlihat bahagia karena putri mereka masih hidup, begitu juga dengan Silla, perempuan itu nampak berseri karena sebentar lagi Freya dan Rion akan bercarai, tapi berbalik dengan Freya dan Rion wajah keduanya nampak murung tak bersemangat.
"Rion, besok kamu dan Freya akan bercerai, dan papa minta kamu tinggal di Jerman bersama Silla untuk memulai kehidupan baru disana, papa dan mama akan membawa Freya ke London dan menetap disana." Ucap Rafa setelah meminum teh yang istrinya suguhkan.
"Nggk." Tolak Rion tegas.
"Aku sama Freya ga akan cerai. Pa, papa percaya sama apa yang diomongin Riki? Adik Rion udh meninggal pa, kita semua lihat kan jasad nya dia." Lanjut Rion meyakinkan ayahnya.
"Lalu kalung Freya? Bukan kah itu kalung adikmu?" Tanya Rafa dengan smirk.
"..."
Rion terdiam dengan pertanyaan ayahnya, memang benar, setiap keluarga mempunyai identitas nya sendiri, adiknya dulu memiliki kalung yang sama persis seperti kalung Freya, tapi bagaimana bisa? Bukan kah selain melihat jasad adiknya mereka juga melihat kalung itu dan menyimpannya, kenapa sekarang kalung itu berada pada Freya?
"Tapi aku gak mau cerai sama freya pa, aku ga mau." Ucap Rion memelas kepada ayahnya.
"Rion, kamu harus menerima kenyataan. Freya adik kamu, dia gak bisa jadi istri kamu." Kata asya dengan lembut, sebenarnya dia kasihan kepada Rion tapi mau bagaimana lagi inilah kenyataannya.
"Kalo gitu, aku sama Freya bakal pergi yang jauh dari kalian, dan mulai kehidupan baru. Kami bakal ubah identitas baru, ayo sayang kita bersiap, kita pergi sekarang." Ucap Rion dengan berdiri dan menggenggam tangan Freya.
"RION!" Sentak Rafa.
"Kamu ngerti ga sih? Kalian adik kakak, kalian harus pisah. Kamu bilang mau pergi? Silahkan kamu aja yang pergi, Freya akan tinggal sama papa dan mama." Ucap Rafa dengan sedikit meninggikan suaranya.
"Aku gak mau pa, aku mau sama Freya!" Kekeuh Rion keras kepala.
Bugh...
"Papa!" Teriak asya kaget saat Rafa memukul rahang Rion.
"Hem, pukul pa, pukul aja Rion, Rion gak bisa Nerima kenyataan kalo Freya adik Rion, Rion cinta sama Freya, papa gak pernah sekalipun mikirin perasaan Rion, selama ini Rion hidup di atur sama papa, Rion cape pa." Ungkap Rion dengan sedikit meneteskan air mata.
"Baik kalo itu mau kamu." Sahut Rafa.
Bugh...
Bugh...
"Mas Rion." Ucap freya dan mendekati Rion yang sedang dipukuli ayahnya.
"Mas-"
"Awas Freya, jangan mendekat." Perintah Rion.
Blugh...
"Arrrrrgggggghhhh... Sakit." Ringis Freya saat dirinya terjatuh dan perutnya terhantam meja kaca yang ada di tengah sofa.
"Freya!!" Teriak Rion dan berusaha berdiri mendekati Freya.
"Ahhkk.. sakit mas, perut aku sakit hiks.." rintih Freya dengan memegang perutnya.
"Astaga, cepet bawa kerumah sakit." Panik asya saat melihat darah di kaki Freya.
"Freya kamu?"
"Mas anak kita."
![](https://img.wattpad.com/cover/322510173-288-k995267.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua (End)
RandomHanya untuk melunasi hutang kedua orang tuanya, Freya rela untuk menjadi simpanan dari Arion, dan berakhir dirinya menjadi istri kedua. ••• "nak, kamu dapat uang sebanyak ini dari mana?" "Ayah gak perlu tau, yang terpenting sekarang hutang ibu sama...