Pagi pun tiba sekolah pun berjalan seperti biasanya
"Gue tadi liat Lo jalan dikoridor bareng kak Chika, Lo ga buat masalah lagi kan?"
"Kebetulan aja kali, Lo tuh selalu negatif thinking Mulu tau ga?" Kesal Christy pada Jessi
"Gue gini karena khawatir sama Lo Christyyy, Lo anak baru dan Lo udah di tandai sama kakel "
"Yauda lahh mungkin ini udah jadi nasib gue"
"Nasib Lo gabakal gini kalau kemarin Lo ga ngefoto mereka"
"Bahas itu Mulu cape gue"
"Lo berdua kyk bocah tau ga? Gue bingung liat kalian debat Mulu sekali-sekali diem kek" lerai muthe karena memang benarr dirinya sudah sangat lelah mendengar keributan dari mereka berdua
"Guys Bu Cindy ga masuk tapi dia nitip tugas kerjain pilihan ganda halaman 99" teriak ketua kelas
"Jamkos nih diliat-liat ngantin yuk?" Ajak muthe
"Dikasih tugas"
"Pilihan ganda cuma satu sampe lima belas doang dikerjain ntar an juga bisa Chriss"
"Yauda deh boleh"
"Yoo gas" mereka bertiga keluar kelas untuk menuju kantin namun saat di kantin ternyata ada segerombolan kakak kelas pembully
"Balik aja yuk?" Ucap Jessi entah kenapa diantara mereka bertiga yang paling takut ialah Jessi
"Gausah ngapain balik? Cuma karena ada kakak kelas itu? Kita juga ga ngapa-ngapain kan jadi santai aja anggep kalau dia gada disini" ujar Christy berusaha meyakinkan Jessi
"Yauda deh" pasrah Jessi dan mulai duduk dibangku kantin yang sangat sepi hanya ada mereka bertiga dan Kaka kelas yang berada dimeja pojok
"Mau apa? Biar gue pesenin" ucap muthe
"Gue bakso ya the"
"Lo Jess?"
"Samain"
"Yauda" muthe mengangguk dan berjalan untuk memesankan makanan
"Ngapain nunduk Mulu si? Sebenernya Lo kenapa? Kenapa Lo takut banget sama mereka??" Tanya Christy yang merasa ada keanehan
"G-gue ga kenapa-kenapa kok, mereka terkenal pembully jadi gue takut"
"Selagi Lo ga ngusik dia juga gabakal di Bully, Lo sekarang tenang aja kalau Lo takut sama dia bisa-bisa Lo jadi korban bully mereka" Jessi memejamkan matanya mendengar ucapan Christy
Selang beberapa waktu muthe datang dengan makanan yang dipesan " makan Jess, Chris"
"Makasih the"
"Makasih"
"Yoi sama-sama"
"CHRISTY" mereka bertiga menoleh saat seseorang memanggil Christy bukankah yang dipanggil Christy? Tapi mengapa mereka bertiga yang menoleh
"Apa Lo berdua? Gue manggil Christy kenapa ikut noleh?" Mendengar hal itu Jessi dan muthe segera memutar balik pandangannya dan kembali menatap depan
"Kalau dipanggil itu Dateng bukan diem disono" lanjutnya lalu Christy bangkit dan berjalan menuju Chika
"K-kenapa kak?"
"Beliin gue siomay"
"I-itu deket sama bangku kakak Loh tapi ken-"
"Lo Babu gue"
"Ah i-iya iya"
Christy mengangguk dan pergi memesankan siomay kakak kelasnya itu, dirinya benar-benar tidak habis fikir padahal penjual siomay tak jauh dari bangku nya hanya membutuhkan beberapa langkah saja tapi mengapa dia menyuruhnya?? Bahkan dia menyuruh disaat dirinya hendak memakan bakso
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession To Christy
Ficção Adolescente⚠️ DILARANG MEMBAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA