•Psyco• 6. Deep Talk With Abang

860 105 10
                                    

"Jadi abang ga kerja jadi model lagi?"

"Hm, iya, abang dah berhenti jadi model dek. Abang kayaknya bakal istirahat dulu selama satu bulan ini dirumah baru kerja lagi, ga lanjut jadi model pastinya. Mungkin kerja kantoran biasa aja?" Alano menjawab dengan pasti pertanyaan dari sang adik, kendati adiknya mengangguk angguk mengerti setelah mendengar jawabannya.

Alfa sedikit ragu sebenarnya ini menanyakan pertanyaan ini, tapi sepertinya ia harus melakukannya. "Di tempat kerja abang ada masalah, ya? Kok abang tiba tiba berhenti gitu?"

"Yah, masalah sih. Dari awal tu perusahaan itu juga udah bermasalah sih, dek. Baru kebongkar busuk busuknya yang emang sejak awal kematian Lucy itu. Sekarang media lagi pada gencar menggali kebusukan dari perusahaan busuk itu, hahaha. Bentar lagi beneran bakal hancur, tuh." Alano tertawa sambil mengatakannya, seakan perkataannya tadi bukanlah apa apa. Tapi, yah, emang menurutnya itu bukan apa apa. Maksudnya, pak tua bajingan itu memang pantas untuk mendapatkannya.

Alfa mengangguk paham. Ia tidak masalah sebenarnya kalau Alano tidak bekerja pun. Tapi, Alfa sedikit khawatir, bagaimana kalau entar Alano kambuh lagi? Bagaimana kalau Alano membunuh lagi entar. Alfa bingung akan melakukan apa. Jujur, ia takut.

Abangnya ini aneh. Terkadang dia sangat baik, sangat lembut. Tapi nanti secara tiba tiba Alano berubah jadi bringas banget. Emosi Alano disaat saat tertentu ga stabil banget, benar benar kayak orang gila.

Sekali waktu itu Alfa melihat seberapa brutal abangnya ini. Beberapa bulan lalu, Alfa mengintip dari pintu gudang belakang yang waktu itu  Alano masuki. Saat itu Alfa melihat tubuh seseorang dibawah kaki abangnya yang sudah berlumuran darah. Abangnya menatap datar orang itu dari atas. Saat itu Alfa rasanya pengen teriak, tapi ia sadar itu akan terlalu bahaya kalau Alano mengetahui dirinya mengintip. Jadi dengan perasaan takut juga panik Alfa mengendap pergi dari sana. Sejak saat itu pandangan Alfa terhadap Alano berubah.

Alfa akhir akhir ini jadi lebih sering memperhatikan sikap sikap abangnya. Mulai dari bercengrama dengan orang ramai, abangnya itu akan terlihat sangat lembut, sangat ramah. Definisi manusia tampan berhati malaikat banget. Tapi nanti secara tiba tiba raut wajahnya itu berubah, seakan tadi hal yang ia lakukan hanya sebatas topeng biasa.

Bahkan Alfa pernah beberapa kali mendengar Alano mengumpati orang yang baru saja berinteraksi secara baik baik dengannya, bilang kalau mereka itu penjilat. Raut wajah juga aura di tubuhnya langsung berubah drastis saat orang yang ia sebut penjilat itu pergi. Tangannya mengepal kesal, geram. Saat saat ini Alano menjadi sosok yang berbeda dimata Alfa. Padahal dulu sosok Alano adalah sosok malaikat penyelamat baginya. Tapi sekarang, Alfa cukup ragu untuk mengatakan kalau Alano itu malaikat penyelamat baginya.

"Mana mau abang kerja di tempat yang bentar lagi bakal bangrut itu, dek. Kalaupun masih, setelah ini pasti banyak media yang bakal ngincer abang buat ditanya tanya." Alano melanjutkan penjelasannya. Yah, kurang lebih memang itualah alasan kenapa ia tiba tiba resign dari tempat kerjanya.

"Abang, aku ikut bantu ya? Alfa bisa ko kerja part time entar pas habis pulang sekolah. Alfa janji ga bakal ngeganggu jam belajar Alfa. Aku ga mau abang capek kerja sendirian."

Alano menoleh kearah adiknya. Melemparkan sorot mata tak setuju dengan apa yang adiknya itu katakan barusan. Tentu saja ia tidak akan membiarkan Alfa ikutan capek bekerja. Emang tugas Alfa itu harusnya hanya belajar saja.

"Ga, dek. Kamu belajar yang rajin aja," balas Alano menolak mentah permintaan adiknya itu.

Walau dengan alasan apapun Alano tidak akan membiarkan Alfa ikut bekerja. Untuk sekarang keuangan mereka masih belum ada masalah setidaknya untuk satu tahun kedepan. Uang simpanan Alano masih cukup untuk membiayai kebutuhan mereka dengan baik selama satu tahun kedepan. Lagipula Alano tidak berniat untuk menjadi pengangguran selamanya. Ia hanya akan istirahat untuk satu bulan. Setelahnya ia akan kembali bekerja.

Sweet PsycoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang