Jum'at,30 Januari 2015

17 2 0
                                    

Mengharukan.
Ternyata kebahagiaan akibatmu itu dilanjut dengan kesedihan yang tak berujung,Dimas.
Makin hari makin pahit saja rasanya mengagumimu,Dimas.
Malam silih berganti,bantalku ternyata menyerap dengan baik air yang tiap malam diproduksi oleh mataku. Mungkin bantalku tidak mau aku terlalu bersedih---setelah aku menangis,ia tidak meninggalkan bekas yang berarti.

Dimas,ternyata kamu belum ingin berpacaran,ya. Ternyata Farah ini memang 'teman'mu. Ya,jangan lupa tanda kutipnya. Lalu mengapa ia menyebutmu pasangannya? Sedangkan kalian hanya teman? Apa maksud kalian?

Tuhan,apa kesedihan ini benar benar tak berujung?
Engkau punya sesuatu yang lebih indah untukku,Bukan?
Aku akan sabar menunggu. Menunggu hal terindah itu. Jika memang hal ini adalah syaratnya,aku pasti akan bersabar.

Dan hanya karena hal itu bukan berarti aku akan berhenti mencintai sosok Dimas. Cinta tak selucu itu. Berjuang tidak semudah itu.

Friday.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang