03

123 14 0
                                        

Yeosang berjalan ke mobil dengan susah payah. Yunho hanya terkekeh dengan cara jalan yeosang.

"mau aku bantu?"

"DIEM, gara gara kamu aku susah jalan" yeosang menatap tajam yunho.

"siapa duluan yang mulai humm?"

"ck iya iya aku yang salah, puasss" karena merasa tak tega akhirnya yunho membantu yeosang dia membuka pintu mobil, memasangkan seatbelt terlebih dahulu. sesekali mencuri ciuman.

"udah jangan marah" semburat merah menlajar di pipi yeosang, yunho hanya tersenyum dia mencubit pipi nya pelan. menutup kembali pintu nya.

"nanti turunin aku di halte" yunho hanya mengangguk.

Yeosang keluar dari mobil yunho, dia hendak menutup pintu itu namun suara yunho lebih dulu terdengar membuat yeosang mengurungkan niat nya.

Yunho memberikan black card kepada yeosang, yeosang menatap kartu itu.

"buat jajan"

"ah oke" yeosang mrmasukkan black card nya ke dalam tas dan pergi ke area sekolah, yunho menatap kepergian yeosang.

Baru saja sampai di kelas tangan yeosang sudah di tarik oleh wooyoung, yeosang hanya pasrah saat tangannya di tarik begitu saja.

"ada apa woo" tanya yeosang.

"lihat, mading sekolah kita. disana ada nama mu, kau akan mengikuti olimpiade di singapura"

"kapan?"

"1 minggu lagi"

"oh" mendapatkan respon singkat dari yeosang membuat wooyoung mendelik tak suka, biasa nya orang orang akan merasa senang ketika diikuti olimpiade tapi tidak dengan yeosang. pemuda itu hanya merespon biasa saja.

"kau tak bahagia?"

"tidak, aku tidak minat mengikuti olimpiade"

"ck kau ini"

"sudah lah kalau kau mau ambil saja, aku tak butuh"

"kalau bisa aku pasti akan melakukan hal itu tapi IQ ku di bawah rata rata dan itu sangat mustahil untuk mengikuti olimpiade"

"tidak ada yang mustahil jika kau mau berusaha, percaya sama ku"

"kau benar tapi kau tau sendiri kan setiap pelajaran tidak ada yang masuk ke otak ku dan itu membuat ku malas belajar, jadi lebih baik tidur saja"

"dasar beruang"

"aku tidak dengar"

KRINGGGGG........

"cepat sekali bel nya" keluh wooyoung.

"berhenti mengeluh" jawab yeosang. wooyoung acuh saja.

"cih kaya tidak pernah mengeluh saja kau" yeosang merotasi kedua bola mata nya malas.

Tak lama yunho masuk ke kelas bersama dengan seorang siswi di sampingnya.

"hari ini kita kedatangan murid baru, kau silahkan perkenalkan diri"

"hallo aku eunchae salam kenal" ucap siswi bernama eunchae.

"eunchae silahkan kau duduk di kursi yang kosong" eunchae mengangguk dia berjalan ke bangku nya.

"karena eunchae siswi baru jadi hari ini aku bebaskan" lagi lagi eunchae hanya menganggukkan kepalanya.

"kalau di liat liat eunchae cantik juga" bisik wooyoung. yeosang mendengus keras.

"ekhmm wooyoung jangan berbicara, kalau mau berbicara di luar saja" ujar yunho wooyoung hanya cengengesan saja.

Istirahat sudah tiba, yeosang wooyoung dan eunchae berada di kantin? kenapa ada eunchae? karena wooyoung yang mengajak perempuan itu dengan embel embel kasihan karena tidak tau letak kantin dimana.

"kau mau susu coklat? kebetulan aku membeli dua" wooyoung memberikan sekotak susu coklat kepada eunchae.

"terimakasih wooyoung, emm bagaimana dengan temanmu?" tanya eunchae merasa tak enak. yeosang menatap eunchae.

"dia sengaja membeli dua karena ingin modus" sahut yeosang apa ada nya.

"ck kau"

"apa? tidak mungkin seorang jung wooyoung memberikan sesuatu tanpa ada maksud" yepsang sudah sangat hafal dengan wooyoung.

"tidak, kali ini aku ikhlas dari lubuk hwti ku yang terdalam"

"hmm"




Hello Future [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang