03 Enemy and Love

142 143 95
                                    


"Hah, seriusan?"

sambil menyeruput kopi, Albana terkejut dengan kenyataan yang baru saja Kirana cerita kan pada nya.

Kirana hanya duduk sambil melipatkan tangan nya, dia masih bingung dengan perkataan Bu Laras tadi pagi di depan ruangan pasien amnesia kemarin.

Kini kirana menatap serius Albana, yang sedang meminum kopi dan memakan ramen yang tadi mereka beli.

Kirana memasang wajah sewot setengah julid padanya lalu mendekatkan wajahnya pada Albana.

"Dengar" Dengan cepat Albana pun menoleh pada kirana sambil memakan mie ramen nya.

Albana menatap kirana dengan tatapan penuh tanya.

"ALBANA tadi Bu Laras menjanjikan ku uang sebanyak Sepuluh Ribu Dolar, tapi jika aku mau berpura pura menjadi kekasih anak nya"

Uhuk!

Albana tersedak saat makan mie, dia masih tak percaya kirana mengatakan nominal uang yang di berikan Bu Laras padanya.

"SEPULUH RIBU DOLAR" Dia mendadak berdiri dan membersihkan area bibirnya dengan tisu
"GILA BANYAK BANGET ITU GAJI KITA SELAMA DUA TAHUN RAN...., waw" Dia duduk kembali lalu menatap kirana dengan wajah julidnya.

"Kamu gak meno....."

"Yah kau benar, aku menolaknya" Jawab kirana dengan penuh bangga, lalu dia berdiri sambil melipat kedua tangannya.

"Dia pikir, dia bisa begitu saja menyuruh ku untuk menjadi kekasih pura pura anaknya hanya dengan uang? huh tidak akan ku terima" Omel Kirana.

"Dasar gadis gila"

"Apa kau bilang!? gadis gila!?" Jawab Kirana yang tak mau kalah, yang membuat Albana kesal dan berdiri.

"Hei gadis bodoh, sepuluh ribu dolar tidak sedikit kau bisa tinggal di apartemen yang mewah dengan uang itu kamu juga bisa belanja barang barang mewah yang kamu impikan selama ini"

"Kenapa baru kepikiran sekarang sih......, huweeee tawaran nya sudah ku tolak Albana....." Rengek kirana yang menyesal karena sudah menolaknya.

Karena kesal sudah menolaknya dia terus saja memukuli bahu Albana tak henti henti. 

"Aw aw, yah kirana hentikan itu aw!! dasar gadis gila kau ini benar benar yah!" Albana memegang kedua tangan kirana, lalu menjauhkan nya sedikit darinya.

"Kau ini, benar benar ya... jas ku jadi kusut"
"Ini semua salah mu, kenapa malah melampiaskan nya padaku" Ocehan Albana pada kirana, tapi tidak ada sahutan darinya mungkin dia takut.

"Lihat bahkan sekarang kau tidak berani menjawab ku, kau ini memang pena...." Di saat Albana menoleh dia kebingungan melihat kirana yang tengah menatap seseorang dengan wajah terkejut. Karena penasaran ia pun menoleh ke arah yang kirana lihat.

"Dia siapa ran?" Tanya Albana yang berbisik pada kirana.

"Bu Laras....." Gumam Kirana.

Sedangkan di sisi lain Laras ibu dari Viktor tersenyum manis, sambil memegang tas bermerek Channel di tangan nya.

***

Srekkk!!

"Silahkan di nikmati tuan, nyonya" Ucap sang pelayan yang baru saja meletakan cemilan dan minuman di meja restoran tempat Laras, kirana dan Albana duduk.

"Mari, silahkan di minum" Ucap Laras yang membuka percakapan.

Beberapa menit kemudian Laras meletakan cangkirnya, langsung mendekat pada kirana dan Albana.

"Aku akan memberikan kirana satu apartemen mewah bahkan tas, pakaian, dan make up bermerek Channel dan Dior, Serta uang tunai Dua Puluh Ribu Dolar jika kirana setuju dengan penawaran ku kemarin"

Kirana dan Albana saling menatap dengan bola mata yang melebar.

"Albana juga bisa membantu, aku akan memberikan nya mobil yang langka di dunia dan akan ku bayar semua keperluan pernikahannya bersama kekasihnya nanti" Lanjut laras.

Glup!
Mereka berdua saling meneguk air liur masing masing.

               
                        Seminggu kemudian

Memejamkan mata, kirana sudah melangkahkan kaki nya perlahan lahan di sebuah mansion besar, sambil membawa tas dokternya

"Sial apa yang harus aku lakukan sekarang, terlebih lagi Albana belum datang ke mansion ini"

Tak mau ambil pusing ia segera berjalan perlahan dengan rasa canggung sambil melihat melihat sekeliling mansion.

"Wah harusnya aku meminta mansion dari pada apartemen"  Gumam kirana sambil melihat sekeliling mansion yang megah tersebut.

Namun langkahnya terhenti saat mendengar teriakan seseorang dari arah tangga.

"NESYA?!"

Ya Itu Viktor, dia memasang wajah terkejut ketika melihat kehadiran kirana yang ia kira kekasihnya Nesya.











Gimana nih mu lanjut gak nih, kalo mau jangan lupa vote and komen yah😙




 




Enemy and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang